Sea Shepherd Conservation Society menyatakan, satu aktivis mengalami luka memar setelah ditampar semprotan air itu dan satu lainnya menjadi korban lemparan bola logam tepat di wajahnya. “Saat itu keduanya berada di kapal karet kecil yang diluncurkan dari Steve Irwin, kapal induk mereka,” ujar Sea Shepherd dalam pernyataannya.
Sea Shepherd juga memberi penekanan lebih kepada penggunaan peralatan akustik jarak jauh oleh Nisshin Maru dan dua armada kapal buru-nya. Menurut Sea Shepherd, peralatan yang mengeluarkan gelombang suara berfrekuensi sedang sampai tinggi itu tergolong sistem persenjataan militer. Peralatan seperti itu didesain untuk merusak dan kemungkinan melumpuhkan kemampuan personil. “Pada dasarnya itu adalah senjata anti personil.”
Menanggapi serangan balik itu, Steve Irwin menjauh hingga mencapai jarak aman. “Apa yang kami harus lakukan adalah membuat mereka terus 'berlari' dan mencegahnya (berhenti) untuk memburu paus. Itulah yang sudah kami lakukan,” kata Paul Watson, sang kapten kapal.
(AFP)