Cerita Andina, Mahasiswa S2 ITS Peraih Gelar Ganda di Chongqing University

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Kamis, 14 April 2022 08:10 WIB

Andina Primadini Istiana, mahasiswi ITS yang menjalani double degree di Chongqing University. Foto : ITS

TEMPO.CO, Jakarta - Andina Primadini Istiana, mahasiswi Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi (MMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih gelar ganda di Chongqing University, Cina.

Andina bercerita kuliah ke luar negeri memang sudah menjadi mimpinya. Mulanya Andin, sapaan Andina, berambisi mengejar beasiswa melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sayangnya, terdapat persyaratan yang membuat Andin gagal memenuhi kualifikasi, yakni nilai International English Language Testing System (IELTS). “Saat itu, nilai IELTS minimal yang diminta adalah 6.5, sedangkan nilai saya di angka 6,” kata perempuan asal Balikpapan tersebut seperti dikutip di laman resmi ITS pada Kamis, 14 April 2022.

Gagal mendaftaran diri ke LPDP, Andin akhirnya memutuskan mengambil program magister di MMT ITS. MMT ITS rupanya memberikan kesempatan gelar ganda bagi mahasiswanya di Chongqing University, Cina. Mimpi Andin yang terkubur muncul kembali. Dia pun mencoba mendaftarkan diri.

Sebelum memantapkan hati untuk mendaftar program tersebut, Andin mengaku kerap berselancar di internet guna mencari informasi seputar Cina dan Chongqing University. Selain ranking dan reputasi Chongqing University yang baik, banyaknya kantin halal dan tempat ibadah di sekitaran kampus menjadi pertimbangannya untuk segera terbang ke Cina.

Andin akhirnya lolos dan berkesempatan berkuliah di Chongqing University semenjak semester dua. “Saya mulai menjalani program ini sejak semester dua, tepatnya pada September 2019 dan berhasil lulus dari Chongqing University pada Desember 2021,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Sistem Kuliah yang Berbeda

Terbang ke RRT pada September 2019, Andin berhasil merasakan sistem perkuliahan di Chongqing University secara luring. Kedatangannya yang bertepatan dengan hari libur peringatan kemerdekaan Cina dimanfaatkan Andin untuk mengeksplor daerah sekitar kampusnya. “Libur sekitar seminggu itu saya manfaatkan untuk jalan-jalan dan memahami daerah sekitar,” katanya.

Setelah proses administrasi double degree-nya selesai, Andin menjalani perkuliahan di Chongqing University yang ternyata sistemnya berbeda dengan perkuliahan Indonesia. Ia menyebutkan bahwa sistem di sana memulai dan menyelesaikan mata kuliah secara bergantian.

Sehingga, jadwal satu mata kuliah diselesaikan hingga pertengahan semester kemudian dilanjutkan dengan mata kuliah lainnya. “Dengan sistem ini, saya merasa lebih fokus mendalami tiap mata kuliah,” ujarnya.

Pandemi Mengubah Kuliah Menjadi Daring

Di akhir Januari 2020, Andin kembali ke Indonesia dalam rangka libur musim dingin. Bersamaan dengan itu, Covid-19 mulai menyebar di seluruh RRT. Sejak itu pula, timpal Andin, perbatasan Cina telah ditutup untuk mahasiswa internasional sehingga dirinya tak bisa kembali ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Sehingga, mulai Maret 2020 perkuliahan di Chongqing University akhirnya dilaksanakan secara daring.


Pergantian mendadak menjadi daring tentu menjadi tantangan bagi Andin dalam menyerap materi. Salah satu alasan utamanya adalah komunikasi. Perempuan kelahiran Balikpapan, 17 Juni 1994 tersebut mengaku bahwa para pendidik di sana memiliki aksen China-English (Chinglish) yang khas dan kental. “Hal itu tentu membuat saya cukup kesulitan memahami maksud dan kalimat yang disampaikan,” terangnya.

Wajib Belajar Bahasa Cina

Soal bahasa sehari-hari, Andin mengaku tak kesulitan dalam berbahasa Tionghoa. Pasalnya, seluruh mahasiswa internasional di Cina diwajibkan untuk mengambil enam Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah Hàny Shupíng Koshì (HSK). HSK merupakan ujian standardisasi Cina dalam kemahiran berbahasa bagi penutur asing, yaitu mahasiswa asing, pendatang dari luar, dan anggota kelompok etnis minoritas di Cina.

Saat itu, sambung Andin, terdapat enam tingkatan HSK dan mahasiswa asing diwajibkan untuk lulus HSK level tiga. Anak kedua dari tiga bersaudara tersebut mengaku sangat terbantu dengan materi yang diajarkan dalam HSK karena yang dipelajari hanyalah seputar kalimat survival atau kalimat dasar. “Selain itu, saya juga sempat mengambil kursus privat di sana untuk semakin mengasah kemampuan berbahasa Tiongkok,” ungkapnya.

Tuntut Ilmu Sampai ke Negeri Cina

Tuntutlah ilmu sampai Negeri Cina, sebuah ungkapan yang pas untuk menggambarkan seorang Andin. Baginya, tak ada salahnya untuk menjajal hidup di berbagai negara. Dengan begitu, seorang manusia menjadi lebih bisa mengenal dan mempelajari kebudayaan lain sekaligus mendapatkan pengalaman baru. “Di dalam Al-Quran juga sudah dijelaskan bahwa kita diminta mempelajari seluruh bumi dan isinya. Ambil baiknya, buang buruknya,” kata Andin.

Jalan tak selalu mulus, begitu juga yang dirasakan oleh Andin. Selama menempuh studi di ITS, dirinya mengaku mendapatkan banyak tantangan. Namun berkat dukungan kedua orang tuanya, Andin berhasil menyelesaikan studinya dan lulus pada Wisuda ITS ke-125 Maret lalu. “Ketika saya merasa terpuruk, yang saya ingat adalah perjuangan orang tua untuk menyekolahkan saya ke jenjang yang tinggi,” katanya.

Ke depan, Andin menargetkan dapat mengembangkan bisnis milik keluarganya. Dia berpesan kepada para mahasiswa di luar sana agar tak menjadi beban bagi orang lain. “Semoga mahasiswa ITS yang lain juga mampu menjadi insan yang bermanfaat dari lingkungan terkecil hingga masyarakat luas,” tutupnya.

Baca juga:

Cerita Vina, Mahasiswa UNAIR yang Dapat Beasiswa di Korea University

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

8 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

10 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

16 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya