Covid-19: Infeksi Omicron Setara Delta bagi Sebagian Orang, Ini Buktinya

Kamis, 28 April 2022 01:05 WIB

Staf medis merawat pasien penyakit COVID-19 di ruang isolasi mereka di Unit Perawatan Intensif (ICU) di Rumah Sakit Western Reserve di Cuyahoga Falls, Ohio, AS, 5 Januari 2022. Amerika Serikat (AS) memecahkan rekor penambahan harian COVID-19 dengan lebih dari 1 juta kasus di tengah pesatnya penyebaran varian Omicron. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 varian Omicron membutuhkan tingkat dukungan pernapasan dan perawatan intensif yang sama seperti mereka yang dirawat karena infeksi varian Delta. Varian Omicron dianggap menginfeksi lebih ringan dibandingkan varian SARS-CoV-2 sebelumnya dan Delta adalah yang paling berat.

Heba Mostafa dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat, dan koleganya mempelajari lebih dari 2.000 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 antara November-Desember 2021. Mereka mencatat varian virus SARS-CoV-2 mana yang menginfeksi setiap pasien itu dan seperti apa gejalanya.

Hasilnya mengungkap 73 persen dari mereka yang terinfeksi varian Delta dan harus dilarikan ke rumah sakit membutuhkan perawatan dengan oksigen ekstra (membutuhkan ventilator) dan 25 persen yang membutuhkan perawatan intensif. Serupa dengan itu, sebanyak 67 persen dari pasien infeksi Omicron di rumah sakit harus disuplai oksigen ekstra, dengan 25 persen yang masuk ruang ICU.

Meski begitu, jumlah partisipan yang terinfeksi Omicron lebih kecil kecenderungannya untuk berujung di bangsal rumah sakit, apapun status vaksinasinya. Hanya tiga persen dari partisipan yang terinfeksi Omicron yang tercatat harus dirawat, bandingkan dengan 13 persen dari antara mereka yang terinfeksi Covid-19 varian Delta.

"Benar sekali bahwa para pasien Covid-19 varian Omicron jauh lebih kecil kemungkinannya untuk rawat inap di rumah sakit daripada pasien Delta," kata Mostafa. "Tapi, jika sampai harus dirawat di rumah sakit, pasien Omicron menghadapi risiko penyakit parah yang sebanding dengan mereka yang dirawat karena Delta."

Advertising
Advertising

Asisten profesor bidang patologi itu menambahkan temuannya bahwa viral load--jumlah virus dalam tubuh--para pasien itu tak berbeda secara signifikan. "Jadi, bagi sebagian orang, Omicron bukanlah infeksi yang ringan," katanya.

Hasil studi Mostafa dan timnya ini telah dipublikasi di jurnal eBioMedicine edisi Mei 2022.

NEW SCIENTIST, EUREKALERT

Baca juga:
Yang Pertama Hapus PPKM, Denmark Umumkan Sudahi Sementara Vaksinasi Covid-19


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

21 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya