Epik, Rocket Lab Tangkap Kembali Roket yang Jatuh ke Bumi

Rabu, 4 Mei 2022 09:48 WIB

Peluncuran Roket Electron milik Rocket Lab yang membawa 34 satelit ke orbitnya dan penangkapan bagian roketnya yang jatuh kembali ke Bumi pada Senin, 2 Mei 2022. FOTO/Twitter/@RocketLab

TEMPO.CO, Jakarta - Rocket Lab baru saja melakukan sesuatu yang belum pernah kita saksikan sebelumnya. Lebih dari keberhasilannya mengirim 34 satelit sekaligus ke orbitnya menggunakan roket dua tingkat Electron, Rocket Lab membuat aksi dramatis menangkap booster roket itu yang sedang melayang jatuh kembali ke Bumi.

Roket Electron melesat dari situs peluncurannya di Selandia Baru pada Senin, 2 Mei 2022. Setelah mengirim satelit-satelit itu mengangkasa, bagian pendorong utama atau tingkat pertama dari roket Electron kembali ke Bumi menggunakan parasut.

Saat itu, sekitar 15 menit setelah peluncuran, seiring dengan parasut yang sudah terkembang memayungi bagian dari roket itu melayang menuju Samudera Pasifik, sebuah helikopter Sikorsky S-92 mendekat. Helikopter menangkap parasut itu dengan pengaitnya.

"Benar-benar sesuatu yang luar biasa!" kata Penasihat Komunikasi Senior Rocket Lab, Murielle Baker, via webcast peluncuran. "Kami sukses menangkap roket pendorong Electron itu di bawah parasutnya!"

Pilot pada akhirnya melepas kembali roket itu setelah mendapati terbang helikopter menjadi tidak seperti dalam uji tangkap sebelumnya. Uji dilakukan dengan menangkap roket yang dilepas di udara--bukan pascapeluncuran. "Tapi itu bukanlah masalah besar, roket tercebur dengan aman dan kapal kami telah mengevakuasinya," kata pendiri dan CEO Rocket Lab, Peter Beck, via Twitter.

Advertising
Advertising

Beck merujuk kepada kapal milik perusahaan, yang akan membawa bagian dari roket itu kembali untuk dianalisis. Ini adalah bagian dari upaya Rocket Lab untuk membuat booster utama Roket Electron itu bisa dipakai ulang. "Sebuah capaian yang akan mengurangi biaya dan meningkatkan frekuensi peluncuran," bunyi keterangan resmi perusahaan.

Inisiatif serupa sudah dirintis SpaceX, yang mendaratkan lalu menggunakannya kembali untuk menerbangkan roket Falcon 9 dalam setiap peluncuran. Roket tingkat pertama dari Falcon 9 mendarat secara propulsif, menggunakan mesin pembakaran untuk membuatnya touchdown vertikal dengan lembut di darat atau di atas platform kapal drone di laut.

Booster Roket Electron yang setinggi 18 meter terlalu kecil untuk melakukan yang sama. Rocket Lab menjelaskan, booster miliknya tidak dapat memuat sisa bahan bakar yang berkecukupan untuk misi pendaratan. Jadi, perusahaan menetapkan strategi helikopter dan pengait.

Rocket Lab telah membangun kemampuan untuk tangkapan bersejarahnya pada Senin. Perusahaan telah tiga kali mengevakuasi roket pendorong Electron yang jatuh ke laut, dan berhasil menangkap booster roket tiruan dengan sebuah helikopter dalam serangkaian drop test sebelumnya.

Peluncuran Roket Electron milik Rocket Lab yang membawa 34 satelit ke orbitnya dan penangkapan bagian roketnya yang jatuh kembali ke Bumi pada Senin, 2 Mei 2022. FOTO/Twitter/@RocketLab

Adapun misi peluncuran pada Senin lalu--misi peluncuran ke-26 secara keseluruhan untuk Rocket Lab dan Electron--sempat tertunda beberapa kali karena menunggu cuaca cerah untuk mendukung operasi penangkapan di zona sekitar 170 mil di lepas pantai Selandia Baru. Misi diberi nama 'There And Back Again'.

Total jumlah satelit yang telah diluncurkan Electron hingga kini sebanyak 146. Ke depan, Electron bukanlah satu-satunya armada di Rocket Lab. Perusahaan itu sedang mengembangkan roket yang lebih besar yakni Neutron, yang dijadwalkan sudah akan meluncur pada 2024. Roket Neutron didesain untuk secara parsial bisa dipakai ulang dengan metode pendaratan seperti halnya roket Falcon 9.

SPACE

Baca juga:
Dijarah Pasukan Rusia, Mesin-mesin Pertanian Ini Ternyata Dilengkapi Teknologi Remote Lockout sehingga tak Bisa Digunakan


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

7 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

54 hari lalu

SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

SpaceX menggambarkan Starshield sebagai jaringan satelit aman yang berfokus pada pemerintah

Baca Selengkapnya

Google Dikabarkan Akan Pasang Fitur Dukungan Komunikasi Satelit di Android 15

10 Maret 2024

Google Dikabarkan Akan Pasang Fitur Dukungan Komunikasi Satelit di Android 15

Google disebut bakal bekerja sama dengan SpaceX dan Garmin Response untuk fitur komunikasi satelit di Android 15 nanti.

Baca Selengkapnya

Kanal YouTube IVE, Monsta X, dan Cravity Diretas, Namanya Berubah Jadi SpaceX

4 Maret 2024

Kanal YouTube IVE, Monsta X, dan Cravity Diretas, Namanya Berubah Jadi SpaceX

Kanal YouTube IVE, Monsta X, dan Cravity mendadak berubah namanya menjadi SpaceX. Starship Entertainment mengatakan sedang dalam proses pemulihan.

Baca Selengkapnya

Ancang-ancang Starlink ke Indonesia, ICT: Wajib Ikut Aturan Main Lokal

27 Februari 2024

Ancang-ancang Starlink ke Indonesia, ICT: Wajib Ikut Aturan Main Lokal

Jalan masuk internet satelit, Starlink, ke pasar Indonesia masih terjal. Tantangannya beragam, mulai dari perizinan hingga ketatnya persaingan pasar.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Sukses Elon Musk Kalahkan Roket Cina dan Luncurkan Satelit Indonesia

22 Februari 2024

Cerita di Balik Sukses Elon Musk Kalahkan Roket Cina dan Luncurkan Satelit Indonesia

Sebuah roket Cina yang meledak dan menghancurkan satelit Nusantara-2, menjadi celah masuknya Elon Musk ke Indonesia. Belum ada kabar tentang Tesla.

Baca Selengkapnya

SpaceX Luncurkan Satelit Merah Putih 2 dengan Roket Falcon 9

21 Februari 2024

SpaceX Luncurkan Satelit Merah Putih 2 dengan Roket Falcon 9

Satelit Merah Putih 2 diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 dan akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur.

Baca Selengkapnya

Astronot Pertama Turki Terbang ke Luar Angkasa, Naik SpaceX Elon Musk

19 Januari 2024

Astronot Pertama Turki Terbang ke Luar Angkasa, Naik SpaceX Elon Musk

Awak astronot pertama dari Turki diluncurkan dalam penerbangan ke stasiun luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Mengapa NASA Tunda Pendaratan Astronot di Bulan hingga Tahun 2026?

10 Januari 2024

Mengapa NASA Tunda Pendaratan Astronot di Bulan hingga Tahun 2026?

NASA menunda pendaratan astronot di bulan hingga tahun 2026 di tengah 'tantangan' pesawat ruang angkasa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kemampuan Direct to Cell di Satelit Starlink SpaceX Elon Musk

6 Januari 2024

Mengenal Kemampuan Direct to Cell di Satelit Starlink SpaceX Elon Musk

Direct to cell yang dimiliki Starlink memungkinkan pengguna untuk mengirimkan SMS, menelepon dan menjelajah di mana saja.

Baca Selengkapnya