Suhu Panas di Bandung, BMKG Ukur Hampir 3 Derajat di Atas Normal

Senin, 9 Mei 2022 20:07 WIB

Pesepeda melewati Jalan Asia Afrika yang lengang di hari pertama Ramadan, di kawasan pusat Kota Bandung, Ahad, 3 April 2022. Kawasan ini sepi aktivitas dibanding akhir pekan biasanya yang ramai wisatawan melihat aksi cosplay berkostum unik. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Posisi semu matahari yang saat ini berada di utara khatulistiwa memberi dampak suhu panas tak terkecuali di Bandung, Jawa Barat. Kawasan wisata favorit bagi warga ibu kota, di antaranya karena udaranya yang sejuk, ini mengalami peningkatan suhu maksimum harian sepekan terakhir.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu, suhu maksimum meningkat menjadi 29,6 hingga 31,6 derajat Celsius. "Suhu maksimum normal di Kota Bandung yaitu 28,8 derajat Celcius," katanya, Senin 9 Mei 2022.

Peningkatan suhu diiringi kenaikan tingkat kelembapan dari kondisi normal 88 persen. Dalam sepekan terakhir, Rahayu menuturkan, berkisar antara 89-91 persen.

Perpaduan dua peningkatan itu, Rahayu mengatakan, "Menjadi penyebab utama mengapa suhu atau cuaca di wilayah Bandung Raya seminggu terakhir ini terasa panas dan gerah."

Beberapa warga Bandung membenarkan hawa udara belakangan terasa gerah. Kondisi itu semakin terasa menjelang hujan. “Gerahnya sama lembap terasa sudah beberapa hari, dari pagi sampai siang,” kata Riki, satu warga di antaranya.

Advertising
Advertising

Rahayu menjelaskan, posisi semu matahari saat ini menyebabkan pertumbuhan awan di wilayah Jawa Barat dan Pulau Jawa pada umumnya menjadi berkurang. “Maka energi matahari yang diterima permukaan Bumi semakin banyak sehingga cuaca pada siang terasa semakin panas dan lembap,” ujarnya.

Menurut Rahayu, masih ada faktor selain posisi gerak semu matahari penyebab suhu panas dan kelembapan tinggi belakangan tersebut. Faktor kedua itu adalah masih tingginya suhu permukaan laut. Perubahan fase air menjadi gas menyebabkan tingkat kelembapan udara di atmosfer menjadi tinggi.

“Kondisi ini diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir Mei atau akhir musim peralihan,” kata Rahayu. Adapun musim kemarau diprediksi BMKG akan segera memasuki Bandung Raya pada awal hingga pertengahan Juni 2022.

Rahayu membantah kondisi gerah saat ini akibat gelombang panas. Biasanya pula, dia menambahkan, pada kondisi gerah seperti sekarang muncul hoax tentang gelombang panas.

Selain itu, karena sekarang masih dalam musim peralihan, kondisi cuaca juga sangat wajar untuk berubah. “Hujan lebat disertai angin kencang ataupun petir masih mungkin terjadi,” katanya. Termasuk kejadian hujan es dan angin kencang atau puting beliung.

Baca juga:
Ada Siklon Tropis Karim, Begini Peringatan Cuaca Hari Ini Menurut BMKG


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Memasuki Musim Kemarau, 8 Tips Membeli AC untuk Mendinginkan Ruangan

21 menit lalu

Memasuki Musim Kemarau, 8 Tips Membeli AC untuk Mendinginkan Ruangan

Saat ini, negara iklim tropis sudah mulai memasuki musim kemarau sehingga tidak sedikit orang membutuh air conditioner atau AC. Simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

52 menit lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

6 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

7 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

8 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

18 jam lalu

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

Masyarakat perlu mewaspadai serangan panas atau heat stroke akibat cuaca panas. Ini yang perlu dilakukan menurut Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

21 jam lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

23 jam lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya