Peneliti BRIN Sangsi Nikuba Hidrogen Jadi Bahan Bakar Utama Motor

Rabu, 11 Mei 2022 20:48 WIB

Nikuba. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Nikuba Hidrogen temuan Aryanto Misel hangat menjadi pembicaraan belakangan ini. Saat ini produknya diklaim 100 persen green energy untuk motor roda dua.

Nikuba Hidrogen diklaim sudah menjalani uji coba selama lima tahun. Bahkan Aryanto sebagai inventor sudah tujuh tahun lalu membuat generator hidrogen untuk penghemat bahan bakar minyak (BBM).

Saat ini Nikuba Hidrogen dalam proses mencari venture series A untuk produksi massal pertama 10 ribu unit pertama dengan harga jual Rp 6 juta.

Wilayah yang menjadi pasar pertama adalah Bali karena dianggap milik dunia dan juga akan menjadi tuan rumah G20. Pasar berikutnya adalah Vietnam, setelah itu barulah wilayah lain di Indonesia.

Pada media sosial resminya, pengelola mencuit bahwa satu tetes air rata-rata bisa untuk menjalankan motor sejauh 45-50 kilometer. Juga dikabarkan ada klaim dari Aryanto yang pernah menggunakan 1 liter air untuk melakukan perjalanan Cirebon- Semarang pulang pergi.

Advertising
Advertising

Peneliti laboratorium motor bakar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arifin Nur, masih menyangsikan bahwa gas hasil alat tersebut digunakan sebagai bahan bakar utama suatu kendaraan dan kendaraan tersebut dioperasikan secara normal.

“Jika bisa sampai segitu, pasti yang bersangkutan akan menang lomba Shell Eco Marathon kelas Asia dan mungkin sudah dikontak dan dikontrak oleh pabrikan otomotif dunia,” tulis Arifin lewat pesan singkat, Rabu, 11 Mei 2022.

Ia kemudian membuat perhitungan jarak Cirebon-Semarang sejauh 200 kilometer lebih, yang berarti 400 kilometer jika dilakukan pulang pergi. “Jika digunakan sebagai bahan bakar suplemen/tambahan bahan bakar utama (bensin/solar) itu bisa saja,” jelas Arifin.

Di sisi lain, Arifin mengakui pihaknya belum pernah mencoba oxyhydrogen hasil elektrolisis untuk digunakan sebagai pengganti bahan bakar utama. Alasannya, diperlukan modifikasi dan engine mapping yang relatif rumit untuk menyesuaikan timing waktu pembakaran yang disesuaikan dengan karakteristik gas oxyhydrogen tersebut, seperti cepat rambat pembakaran, autoignition temperature, nilai kalor gas dan sebagainya.

“Yang pernah kami uji dan kami teliti adalah gas oxyhydrogen tersebut digunakan sebagai bahan bakar tambahan pada kendaraan, di mana bahan bakar utama kendaraan/mesin tersebut tetap bahan bakar minyak seperti bensin atau solar,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan untuk mesin dinamis, seperti mesin kendaraan hasil uji, menunjukkan efisiensi penggunaan BBM yang bervariasi tergantung kondisi jalan karena untuk menghasilkan gas oxyhydrogen tersebut membutuhkan sumber energi listrik dari aki/baterai dan kemungkinan bisa sangat menghemat jika kondisi jalan cenderung menurun.

Untuk hasil uji pada mesin statis seperti generator PLTD, efisiensi penggunaan BBM tidak lebih dari 2 persen. Itu pun sumber energi oxyhydrogen generatornya diambil dari sumber lain, tidak dalam suatu siklus tertutup seperti seharusnya pengujian dilakukan.

Arifin lalu memberi perbandingan. “Sepeda motor 100 cc masal paling efisien saja saat ini paling jauh hanya bisa menempuh 60 km/liter BBM dengan syarat dan ketentuan berlaku selama pengujian.”

Walau demikian, ia berharap semoga alat Nikuba memang benar bisa memenuhi klaim yang dinyatakan dan dapat memajukan Indonesia.

Baca:
Viral Nikuba Ubah Air Jadi Bahan Bakar Motor, Peneliti Ungkap Proses dan Kendala

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

46 menit lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

12 jam lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

2 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

2 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

6 Tips Merawat Motor Injeksi agar Tetap Prima dan Awet

3 hari lalu

6 Tips Merawat Motor Injeksi agar Tetap Prima dan Awet

Motor injeksi merupakan kendaraan yang dibekali dengan teknologi mumpuni di bagian mesin pembakarannya.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

3 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

4 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

4 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya