139 Tahun Lalu Erupsi Gunung Krakatau Guncang Dunia, Sebabkan 2 Pulau Tenggelam

Reporter

Tempo.co

Minggu, 22 Mei 2022 11:11 WIB

Foto udara letusan gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu 23 Desember 2018. Pada tahun 2000-an Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan kegempaan terutama pada September 2005. Sementara Oktober 2007 aktivitas kegempaannya kembali meningkat dan terjadi letusan abu setinggi 200 meter. ANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 1883 merupakan tak terlupakan bagi sejarah dunia. Sebab, pada tahun tersebut, telah terjadi sebuah bencana alam yang mahadahsyat. Pada 20 Mei 1883 adalah erupsi pertama Gunung Krakatau sekaligus menjadi titik awal Gunung Krakatau mengalami rangkaian erupsi hingga menjadi bencana alam terparah di belahan dunia.

Pada 20 Mei 1883, Gunung Krakatau memuntahkan awan panasnya pertama kali setinggi 9,6 kilometer ke udara. Dua bulan setelahnya, beberapa kapal yang berlayar di sekitar Gunung Krakatau melihat awan panas mulai keluar dan suara gemuruh terdengar dari dalam Gunung Krakatau.

Dilansir dari livescience.com, seorang Kapten Kapal Elizabeth dari Jerman melihat secara langsung awan warna abu keluar dari mulut kawah Krakatau.

Letusan Gunung Krakatau 1883 Sebabkan 2 Pulau Tenggelam

Dilansir dari eprints.undip.ac.id, puncaknya pada 26-27 Agustus 1883, ketika Gunung Krakatau Meletus dan memicu trusnami dibarengi dengan hembusan awan panas yang menewaskan penduduk. Pada pukul 10.20, letusan Gunung Krakatau keluar dan diperkirakan setara dengan 150 megaton TNT. Karena ledakan itu, dua pulau tenggelam yaitu Pulau Danan dan Pulau Perbuwatan, kemudian sebabkan pula tsunami hingga ketinggian 40 meter.

Suara letusannya bahkan terdengar hingga ke negara Australia dan Srilanka selama kurun waktu 40 jam. Dikutip dari Jurnal Masyarakat & Budaya edisi 2014, pembiasan cahaya matahari menjadi warna lebih merah atau hijau dan perubahan suhu dan iklim karena letusan Gunung Krakatau juga terjadi di Eropa, Jepang, Amerika, dan Hongkong.

Advertising
Advertising

Melansir dari sejarah.dibi.bnpb.go.id, selama tiga hari berturut-turut, Gunung Krakatau menyemburkan seluruh isinya, mulai dari abu vulkanik, batu apung, pasir, hingga batu lumpur panas. Semburan ini menyebar tidak hanya di gugusan pulau sekitar Gunung Krakatau, tetapi juga hingga ke ujung selatan pulau Sumatera dan ujung utara dan barat Pulau Jawa.

Di waktu yang sama pula, laut-laut disekitar Gunung Krakatau, mengalami goncangan dan gelombang tinggi disertai air panas. Bahkan getaran gelombang laut dan kenaikan suhu air laut terjadi di separuh pantai-pantai di dunia.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Anak Gunung Krakatau Berstatus Siaga, Catatan 4 Tahun Terakhir Erupsi Krakatau

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

12 jam lalu

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

Gunung Semeru dilaporkan erupsi sepanjang Sabtu, 18 Mei 2024. Status masih Siaga.

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Meletus Lagi, Semburan Abu Kelabu Menyundul Ketinggian 5.000 Meter

3 hari lalu

Gunung Ibu Meletus Lagi, Semburan Abu Kelabu Menyundul Ketinggian 5.000 Meter

Gunung Ibu di Maluku Utara kembali erupsi siang ini, pukul 13.54 WIT dengan muntahan kolom abu teramati setinggi 5.000 meter di atas puncak kawah.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

5 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

5 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

7 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

8 hari lalu

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada dinihari pukul 00.24 WIT, Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya