Suhu Panas Mei Ini, BMKG: Udara Lembap Terjebak di atas Sumatera dan Jawa

Minggu, 22 Mei 2022 08:45 WIB

Petugas Stasiun Klimatologi BMKG Kelas II Tangerang Selatan mengamati penyinaran matahari dengan menggunakan alat Campbell Stokes di Taman Alat Stasiun Klimatologi BMKG Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 10 Mei 2022. Menurut BMKG, fenomena suhu panas akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Suhu panas di bulan Mei ini ternyata tak hanya disebabkan gerak semu reguler Matahari terhadap Bumi. Berdasarkan gerak semu itu, wajar untuk wilayah Indonesia mengalami dua puncak suhu maksimum, yaitu April/Mei dan September.

Namun yang terjadi kali ini, suhu panas mendapat amplifikasi dari sirkulasi massa udara yang memicu tertahannya masa udara panas. Ini terjadi di atas sebagian wilayah Sumatera dan Jawa sehingga hawa udara dirasa masyarakatnya ekstra tinggi alias gerah.

Penjelasan diberikan Pelaksana tugas Deputi Klimatologi BMKG, Urip Haryoko, seperti dikutip dari website BMKG, Minggu 22 Mei 2022. Penjelasan bertolak dari rilis pada minggu kedua Mei tentang suhu panas di beberapa wilayah hingga menimbulkan kepanikan karena dikaitkan dengan kejadian gelombang panas di India.

Dari catatan data BMKG, pada periode tersebut setidaknya 2 hingga 8 stasiun cuaca melaporkan suhu udara maksimum yang lebih dari 35 derajat Celsius. Stasiun cuaca Kalimaru di Kalimantan Timur dan Ciputat di pinggiran Jakarta, masuk wilayah Banten, bahkan mencatat suhu maksimum sekitar 36 derajat berurutan beberapa hari.

Sebagai catatan, suhu udara sekitar 36 derajat Celsius itu bukan merupakan suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia. Rekor suhu udara tertinggi yang pernah terjadi adalah 40 derajat di Larantuka, NTT, pada 5 September 2012. Meski begitu, Urip menulis, anomali suhu yang lebih panas dibandingkan beberapa wilayah lainnya di Indonesia mengindikasikan faktor lain yang mengamplifikasi periode puncak suhu udara tersebut.

Advertising
Advertising

Analisis iklim dasarian BMKG pada 1-10 Mei 2022 menunjukkan lebih hangatnya suhu muka laut di wilayah Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dan Laut Jawa. Hal ini akan menambah suplai udara lembap akibat penguapan yang lebih intensif dari permukaan lautan.

"Suhu udara tinggi terjadi pada udara yang kelembapannya tinggi, maka akan terkesan sumuk (gerah), sedangkan bila udaranya kering (kelembapan rendah) akan terasa terik dan membakar," kata Urip menerangkan.

Analisis sirkulasi angin juga menunjukkan adanya pusaran kembar (double vortex) di bagian utara dan selatan belahan bumi sebelah barat Sumatera. Ini disebut Urip manifestasi dari aktifnya gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) di area tersebut. Di lokasi lain, di atas Pulau Kalimantan juga muncul vortex meskipun lebih lemah.

Kondisi itu menyebabkan angin di atas sebagian wilayah Jawa dan Sumatera menjadi lemah dan cenderung stabil, sehingga udara yang lembab dan panas cenderung tertahan tidak bergerak ke mana-mana. Dampaknya, udara yang terasa panas dan tidak nyaman. Peta indeks kelembapan-suhu udara Indonesia pada 10 Mei lalu, Pukul 16 WIB, misalnya, menunjukkan kondisi tidak nyaman di sebagian besar wilayah Sumatera, Kalimantan dan sebagian Jawa.

Peta indeks kenyamanan di Indonesia pada 10 Mei 2022. Dok. BMKG

"Nyata bahwa kejadian suhu udara panas kali ini memang dipengaruhi oleh faktor klimatologis yang diamplifikasi oleh dinamika atmosfer skala regional dan meso," kata Urip.

Dia mengingatkan kembali bahwa suhu panas Mei ini bukan termasuk ekstrem yang membahayakan seperti gelombang panas atau heatwave. Namun tetap masyarakat diimbaunya agar menghindari dehidrasi dan tetap menjaga kesehatan.

Baca juga:
Jauh Jelajahi Kosmos, Voyager 1 Semakin Kerap Kirim Data yang Aneh?

Berita terkait

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

7 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

8 jam lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

9 jam lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

15 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

16 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

17 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

1 hari lalu

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

Masyarakat perlu mewaspadai serangan panas atau heat stroke akibat cuaca panas. Ini yang perlu dilakukan menurut Kemenkes.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya