FIB UI Gelar Seminar dan Pameran Foto Sejarah dan Kebudayaan Singkawang

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 25 Mei 2022 17:58 WIB

Buku Memoar Orang-orang Singkawang mencatat sejarah panjang para pendatang .

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) bekerja sama dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) Sejarah UI, Yayasan Singkawang Luhur Abadi, dan Yayasan Riset Visual MataWaktu menggelar seminar dan pameran foto bertema Toleransi dan Keberagaman dalam Rangka Hari Kebangkitan Nasional: Becermin dari Sejarah dan Kebudayaan Singkawang di Auditorium Gedung 4, FIB UI, Depok, Rabu, 25 Mei 2022.

Acara ini diadakan setelah penerbitan buku Memoar Orang-Orang Singkawang. “Saya sangat senang dengan terselenggaranya seminar tentang toleransi dan keberagaman ini karena kita adalah benteng yang harus mempertahankan sikap toleran dan perayaan atas keberagaman,” kata Dekan FIB UI, Bondan Kanumoyoso, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.

Sejumlah pembicara dihadirkan dalam acara tersebut. Mereka adalah Dirjen Kebudayaan sekaligus sejarawan, Hilmar Farid; penulis buku Pergolakan Kalimantan Barat, Lin Shi Fang; penulis buku Memoar Orang-Orang Singkawang, Bina Bektiati; dan dosen sejarah Universitas Sanata Dharma, Yerry Wirawan.

Singkawang, salah satu kota di Kalimantan Barat, hingga saat ini dikenal lekat dengan budaya Cina. Kota ini merupakan salah satu pecinan di Indonesia yang didominasi penduduk keturunan Tionghoa sekitar 40 persen. Sementara penduduk lainnya terdiri dari etnik Melayu Singkawang (Sambas) 30 persen, Dayak 10 persen, Jawa 10 persen, Madura 5 persen, dan pendatang lainnya.

Singkawang menjadi salah satu kota multietnik dan agama di Indonesia. Kota berjuluk Seribu Kelenteng ini mendapatkan penghargaan sebagai kota paling toleran se-Indonesia pada 2021. Padahal, untuk menjadi kota dengan toleransi tinggi di tengah keberagaman etnik dan agama bukanlah perkara mudah. Bahkan di masa lalu, kota ini digempur dengan beragam masalah diskriminasi identitas politik etnik.

Advertising
Advertising

“Zaman berganti, namun eksistensi bilah tragedi dan kisi-kisi traumatis itu tak boleh lagi berulang di masa datang. Demi itu, Yayasan Singkawang Luhur Abadi bekerja sama dengan Yayasan Riset Visual MataWaktu mengupayakan perluasan materi riset agar publikasi katalog Memoar Orang-orang Singkawang yang terdahulu memperoleh kepaduan latar belakang sehingga layak untuk diterbitkan kembali sebagai sebentuk buku yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan untuk peradaban yang lebih mulia,” kata kurator pameran foto dan buku Memoar Orang-orang Singkawang, Oscar Motuloh.

Oscar mengatakan penerbitan buku Memoar Orang-Orang Singkawang adalah persembahan bagi segenap penyintas kekerasan dan tindak diskriminasi, serta sebagai penghormatan bagi mereka yang telah gugur akibat angkara politik dan ambisi kekuasaan.

Ketua Yayasan Singkawang Luhur Abadi, Lio Kurniawan, memastikan, buku Memoar Orang-Orang Singkawang terasa lebih berbeda karena pelaku sejarah menuturkan kisahnya sendiri mengenai peristiwa pada saat itu. Mereka tinggal di berbagai belahan dunia sehingga wawancara dan pemotretan lantas dilakukan di tempat mereka berada.

“Proses perjalanan menuju tempat narasumber berada, mewawancarai mereka maupun pemotretan saat dan pasca-wawancara menjadi sebuah kisah tersendiri yang mengesankan,” ujarnya. Lio berharap buku berisi dimensi sejarah kota dan masyarakat Singkawang yang belum terkuak selama ini bisa menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi generasi muda.

Buku Memoar Orang-Orang Singkawang diterbitkan Penerbit Yayasan Singkawang Luhur Abadi dan Yayasan Riset Visual MataWaktu pada 15 Februari 2022, bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh 2022. Buku yang ditulis dalam lima bab ini adalah buah karya Bina Bektiati (naskah), John Suryaatmadja, dan Sjaiful Boen (foto). Menariknya, buku ini dilengkapi dengan 308 foto, 102 foto arsip, 41 dokumen, dan 17 ilustrasi atau peta.

Buku ini ditulis berdasarkan rangkaian wawancara pada 2010-2011 dan didukung foto pendukung lainnya karya Enrico Soekarno, Jay Subyakto, Julian Sihombing, Sigi Wimala, Yori Antar, Oscar Motuloh, Octa Christi, Andreas Loka, Victor Fidelis, dan Khaw Technography. Buku Memoar Orang-Orang Singkawang adalah buku trilingual dengan bahasa Indonesia, Mandarin, dan Inggris.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Sepenggal Kenangan Orang Singkawang

Berita terkait

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

2 hari lalu

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.

Baca Selengkapnya

FEB UI Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

3 hari lalu

FEB UI Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

Predikat itu diraih FEB UI untuk tiga jurusan, yaitu Accounting & Finance, Business & Management Studies, dan Economics & Econometrics.

Baca Selengkapnya

Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

3 hari lalu

Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

Berikut prosedur, jadwal, dan berkas yang harus disiapkan oleh mahasiswa baru untuk menentukan besaran UKT di UI, tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

3 hari lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

3 hari lalu

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

UI meminta mahasiswa tidak khawatir dengan perubahan sistem UKT dan IPI terbaru.

Baca Selengkapnya

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

4 hari lalu

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

4 hari lalu

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

4 hari lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

7 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

7 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya