Ilmuwan Cina Kembangkan Material yang Dapat Memanen Energi 24 Jam

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 29 Mei 2022 06:58 WIB

Sebuah material jenis baru telah dikembangkan, dengan kemampuan menyerap panas dari matahari pada siang hari dan memancarkan energi ke luar angkasa untuk memanen pendinginan pada malam hari, menurut sebuah artikel yang terbit baru-baru ini. (Xinhua)

TEMPO.CO, Hefei - Sebuah material jenis baru telah dikembangkan para ilmuwan Cina, dengan kemampuan menyerap panas dari matahari pada siang hari dan memancarkan energi ke luar angkasa untuk memanen pendinginan pada malam hari, menurut sebuah artikel yang terbit baru-baru ini.

Dasar dari material pelapis tersebut adalah lapisan vanadium dioksida (VO2) dan lapisan itu beralih dari mode pemanasan ke mode pendinginan sepanjang siklus siang-malam selama 24 jam tanpa menimbulkan biaya energi tambahan, menurut Pei Gang dan Zou Chongwen, para ilmuwan terkemuka penelitian tersebut dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Cina, sebagaimana dikutip Xinhua, 27 Mei 2022.

Dengan kemampuan beradaptasi secara mandiri, lapisan VO2 ini berada dalam fase logam dan dapat dipanaskan hingga 170 derajat Celsius di atas suhu sekitar di bawah sinar matahari. Sementara dalam keadaan gelap, lapisan VO2 berubah menjadi isolator dan dapat didinginkan hingga 20 derajat Celsius di bawah suhu sekitar.

Studi itu merupakan sebuah pendekatan baru untuk memanen energi terbarukan dari sinar matahari dan luar angkasa, serta merupakan subjek yang mulai menarik perhatian, demikian menurut penelaahan sejawat (peer review).

Terobosan penelitian itu adalah memanen "panas dan dingin" dalam satu struktur, yang menghemat ruang dan mengurangi biaya, kata Pei.

Advertising
Advertising

Material tersebut dapat digunakan pada berbagai bidang termasuk konservasi energi di gedung-gedung, sistem fotovoltaik pendingin, termoelektrik, dan pasokan energi di luar angkasa, urai Pei.

Masalah yang dihadapi dalam penggunaan material itu adalah biayanya yang tinggi. Meski demikian, material pengganti dengan teknik serupa namun dengan efisiensi lebih rendah akan segera diproduksi secara massal, kata Pei.

Temuan tersebut telah dipublikasikan secara daring di Proceedings of the National Academy of Sciences.

XINHUA

Baca:
Peneliti: Energi Surya Jadi Raja Baru Energi Dunia, Indonesia Masih Lambat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

19 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

2 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

2 hari lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya