Tanah Ambles sampai 20 Sentimeter per Tahun di Pantura? Cek Data Satelit

Jumat, 3 Juni 2022 09:11 WIB

Personel kepolisian dari Polsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjung Emas Semarang bersama warga dan relawan bergotong-royong menutup tanggul yang jebol akibat banjir rob di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 25 Mei 2022. Polisi dan warga menutup tanggul tersebut dengan konstruksi pagar bambu dan karung berisi pasir serta batu. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kajian tim Pusat Riset Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional menegaskan tanah ambles di wilayah pesisir pantai utara atau pantura Jawa. Kajian berdasarkan data satelit Synthetic Aperture Radar. “Hasilnya menunjukkan land subsidence di pantura Jawa seperti Semarang dan sekitarnya,” kata peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, dalam webinar Banjir Rob di Musim Kemarau, Kamis 2 Juni 2022.

Profesor yang juga mantan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa itu mengungkap penurunan tanah di Pekalongan yang tertinggi dibandingkan dengan daerah lain. Hasil pengukuran berdasarkan perhitungan rata-rata penurunan tanah selama periode 2015–2020 menunjukkan pesisir Pekalongan ambles 2,1-11,0 sentimeter per tahun.

Adapun DKI Jakarta tercatat antara 0,1–8,0 sentimeter per tahun, Kota Semarang antara 0,9–6,0 cm/tahun, Kota Surabaya 0,3–4,3 cm/tahun, dan Kota Cirebon berkisar 0,28-4,0 cm/tahun. “Ini yang perlu diwaspadai,” kata Djamaluddin.

Data satelit itu memperkuat hasil riset sebelumnya seperti yang dilakukan oleh tim riset Institut Teknologi Bandung atau ITB. Kepala Laboratorium Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Heri Andreas, bahkan menyebut laju atau kecepatan penurunan tanah di Semarang, Pekalongan dan Demak saat ini sudah ada yang mencapai 20 sentimeter per tahun. “Angka itu merupakan laju penurunan tanah tercepat yang tercatat di dunia,” kata dia, 29 Mei 2022.

Advertising
Advertising

Gelombang tinggi yang terjadi membuat sebagian wilayah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dilanda banjir rob.

Heri mempertanyakan, faktor penurunan tanah itu tidak disebut pemerintahan setempat menyoroti banjir rob ekstrem pada 23 Mei lalu. “Karena dasar dari pengurangan risiko suatu bencana melalui upaya prevensi mitigasi juga adaptasi harus berbasis investigasi faktor penyebab yang tepat,” katanya.

Tentang keprihatinan Heri, Thomas menerangkan bahwa BRIN bisa melibatkan beberapa pusat riset untuk berkolaborasi meneliti banyak faktor penyebab banjir rob di pantura. Adapun peringatan dini banjir rob menjadi tugas BMKG. “Untuk penyiapan infrastruktur, tentu pemerintah daerah yang berwenang,” kata dia.

Baca juga:
Banjir Rob Ekstrem Dipicu Fenomena Sungai di Atmosfer, Ini yang Terjadi

Berita terkait

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 menit lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

42 menit lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

23 jam lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

1 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

1 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

1 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

1 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya