TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan astronot tercatat sudah pergi ke luar angkasa. Dilansir dari Scientific American, per 4 Desember 2019, jumlahnya mencapai 565 orang dari 41 negara .
Dari ratusan orang itu, kebanyakan adalah astronot NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat). Mereka telah melalui serangkaian seleksi dan pelatihan yang ketat.
Untuk menjadi astronot, tentu harus memenuhi beberapa persyaratan. Berikut adalah persyaratan minimum untuk menjadi astronot NASA:
- Memiliki gelar sarjana di bidang teknik, ilmu biologi atau fisika, ilmu komputer, atau matematika.
- Memiliki tiga tahun pengalaman profesional terkait atau 1.000 jam uji coba. Pengalaman profesional itu bisa berupa mengajar atau waktu yang dihabiskan untuk mengejar gelar yang lebih tinggi.
- Lolos tes fisik astronot NASA. Sebagai bagian dari tes fisik itu, kandidat harus bisa menunjukkan penglihatan 20/20, meski menggunakan kacamata atau menjalani operasi LASIK.
Selain itu, mengutip dari Leverage Edu, kandidat juga harus menjalani tes fisik berupa berenang, scuba diving, kelangsungan hidup air militer, dan tes tekanan atmosfer di mana banyak kondisi dinilai.
Ada pula persyaratan usia. Umumnya, rentang usia astronot adalah 26 hingga 46 tahun. NASA juga mensyaratkan kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) pada kandidat astronotnya. Jika tidak, minimal kandidat memiliki kewarganegaraan ganda.
Tidak hanya NASA yang membuka lowongan astronot. Beberapa lembaga antariksa, seperti ESA (Badan Angkasa Eropa), JAXA (Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang), dan lainnya juga memberikan kesempatan serupa. Karena itu, ada perbedaan persyaratan dan tes pada antar lembaga.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Bagaimana Astronot saat Buang Hajat di Luar Angkasa?