Wabah PMK Menyebar di Sleman, Pasokan dan Pemotongan Hewan Kurban Diperketat

Jumat, 10 Juni 2022 07:25 WIB

Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di tempat peternakan, Desa Besito, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Kamis 12 Mei 2022. Pemeriksaan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) setempat ke sejumlah peternakan sapi dan kambing itu guna mencegah penyebaran wabah virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak yang sudah merebak di sejumlah daerah. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wabah PMK atau infeksi virus penyakit mulut dan kuku terus menyebar menjelang perayaan hari Idul Adha. Di antaranya terpantau di Kabupaten Sleman, wilayah dengan populasi ternak terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Sleman menjadi wilayah yang dilewati lalu lintas ternak antar daerah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, potensi kasus PMK cukup tinggi," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sleman, Nawangwulan, Kamis 9 Juni 2022.

Situasi terkini penyebaran penyakit itu telah ditemukan di 12 dari total 17 kecamatan. Dari 908 ekor, sebanyak 24 telah terkonfirmasi positif lewat hasil pemeriksaan sampel di laboratorium. Adapun yang mati 3 ekor dan 8 yang dinyatakan sembuh. Sisanya, 897, dalam pengawasan dan pengobatan.

Dari hasil investigasi di semua titik kejadian kasus diduga penyebab penyebaran wabah PMK di Kabupaten Sleman berasal dari masuknya ternak dari luar daerah, pedagang ternak dan alat angkut dari luar daerah. Penularan tersebut disebut didukung sifat alami virus PMK yang bisa menyebar melalui udara.

Terkait dengan ketersediaan hewan kurban untuk Kabupaten Sleman, Nawangwulan memprediksi adanya kebutuhan menambah pasokan dari luar daerah. Ini, menurut dia, hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya yang tanpa wabah PMK.

Prediksi kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Sleman untuk sapi 8.268 ekor dan yang tersedia hanya 4.260 ekor. Adapun untuk kambing dari kebutuhan 2.529 ekor, ketersediaannya 2.156 ekor. "Dari selisih jumlah kebutuhan tersebut dipastikan akan ada ternak yang masuk dari luar daerah baik lewat supplier, penyedia, pedagang maupun pasar tiban ternak," kata Nawangwulan.

Advertising
Advertising

Pada masa wabah PMK ini, Nawangwulan memastikan, mekanisme ternak dari luar daerah akan dilakukan dengan persyaratan yang ketat. Terutama ternak harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) setiap satuan atau ekor ternak.

Selain itu akan bekerja sama dengan kepala wilayah desa dan kecamatan untuk menertibkan persyaratan bagi pedagang pasar tiban ternak. Untuk pemotongan hewan kurban, Sleman mewajibkan dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Mancasan Kabupaten Sleman.

Jika kapasitas RPH Mancasan yang tidak dapat menampung semua pemotongan ternak kurban di Sleman maka pemotongan dapat dilakukan di luar itu dengan syarat mengajukan izin terlebih dulu ke Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman. Sedangkan tempat penjualan hewan kurban harus mendapatkan izin dari desa dan kecamatan setempat.

Baca juga:
Sampel Wabah PMK di Indonesia Akan Dikirim ke Laboratorium Luar Negeri

Berita terkait

Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

5 jam lalu

Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

Pasar Kangen Jogja menghadirkan 280 stand kuliner dan barang lawasan pada 4-7 Juli 2024 di Taman Budaya Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Tangkap Enam Influencer Diduga Promosi Judi Online, 3 Masih Pelajar dan Mahasiswa

19 jam lalu

Polda DIY Tangkap Enam Influencer Diduga Promosi Judi Online, 3 Masih Pelajar dan Mahasiswa

Dari enam tersangka yang diduga promosikan judi online, tiga orang tidak ditahan karena statusnya pelajar dan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

1 hari lalu

Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

Pengelolaan sampah mandiri menjadi satu syarat yang mesti dipenuhi penyelenggara event di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Empat Event Seru di Yogyakarta pada Juli yang Bisa Disambangi Mumpung Libur Sekolah

1 hari lalu

Empat Event Seru di Yogyakarta pada Juli yang Bisa Disambangi Mumpung Libur Sekolah

Dari Pasar Kangen hingga Keroncong Plesiran, nikmati event wisata yang digelar di Yogyakarta selama Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Sebaran SPKLU di 75 Titik, Yogyakarta dan Jawa Tengah Target Pasar Mobil Listrik

1 hari lalu

Sebaran SPKLU di 75 Titik, Yogyakarta dan Jawa Tengah Target Pasar Mobil Listrik

Keberadaan SPKLU di sejumlah daerah dinilai kalangan produsen otomotif turut mempengaruhi sasaran target pasar mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Disambangi 30 Ribu Wisatawan Sepekan, Ini Tiga Zona Favorit di Taman Pintar Yogyakarta

1 hari lalu

Disambangi 30 Ribu Wisatawan Sepekan, Ini Tiga Zona Favorit di Taman Pintar Yogyakarta

Sejumlah zona di Taman Pintar seperti Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi menjadi favorit wisatawan.

Baca Selengkapnya

Yayasan Pendidikan Amien Rais Siapkan Kampus AI Pertama di Yogyakarta, Punya Tiga Prodi

1 hari lalu

Yayasan Pendidikan Amien Rais Siapkan Kampus AI Pertama di Yogyakarta, Punya Tiga Prodi

Kampus Politeknik AI di Sleman, Yogyakarta, itu ditargetkan mulai beroperasi pertengahan 2025 dengan tiga program studi.

Baca Selengkapnya

Mandiri Jogja Marathon 2024 Diharapkan Tingkatkan Pariwisata Indonesia

1 hari lalu

Mandiri Jogja Marathon 2024 Diharapkan Tingkatkan Pariwisata Indonesia

Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta dan Bank Mandiri berkolaborasi untuk mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya serta produk lokal

Baca Selengkapnya

Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

2 hari lalu

Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

Alfira Oktaviani berhasil memberdayakan produk lokal dari Bengkulu menggunakan ecoprint sampai mendunia. Begini kendala dan upayanya hingga sukses.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

3 hari lalu

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

Monumen Jogja Kembali telah berusia 39 tahun. Apa saja koleksinya sebagai museum dan destinasi sejarah di Yogyakarta?

Baca Selengkapnya