Pro-Kontra Zat Pewarna Makanan Buatan dan Hiperaktif pada Anak Sensitif

Senin, 13 Juni 2022 16:55 WIB

Petugas dari dinas pertanian dan ketahanan pangan memeriksa makanan yang mengandung zat pewarna pakaian di pasar Delapan Alam Sutera,Tangerang, Rabu (25/7). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Zat pewarna makanan telah digunakan sejak berabad-abad silam. Ada berbagai jenis pewarna makanan buatan. Konsumsinya meningkat hingga 500 persen dalam lima dekade terakhir.

Inovasi pada pewarna makanan buatan menimbulkan kekhawatiran pada efek kesehatan manusia. Sebuah penelitian mengungkapkan salah satu efeknya adalah hiperaktif pada anak yang sensitif.

Pada 1973, seorang ahli alergi anak mengklaim bahwa hiperaktif dan masalah belajar pada anak-anak, biang keroknya adalah pewarna makanan buatan dan pengawet dalam makanan. Meskipun kala itu hanya sedikit pengetahuan yang mendukung klaimnya.

Untuk solusi masalah ini, dokter memperkenalkan diet eliminasi. Dilansir dari laman Healthline, diet ini sebagai pengobatan untuk attention deficit hyperacy disorder (ADHD) yang menghilangkan semua pewarna makanan buatan dengan berbagai jenis bahan buatan lainnya.

Berbanding terbalik dengan sebelumnya, penelitian pada 1978 justru menemukan tidak adanya perubahan perilaku anak-anak yang diberi dosis pewarna makanan buatan. Mulai saat itu, beberapa studi lainnya menemukan hasil yang bertentangan pula.

Advertising
Advertising

Penelitian berikutnya menemukan ada hubungan kecil namun signifikan antara pewarna makanan buatan dan hiperaktif pada anak-anak. Zat aditif pewarna makanan buatan bersama natrium benzoat meningkatkan hiperaktif pada anak usia tiga tahun dan kelompok anak berusia delapan dan sembilan tahun. Namun, karena peserta penelitian ini menerima campuran bahan, sulit untuk menentukan apa yang menyebabkan hiperaktif.

Akan halnya menghilangkan pewarna makanan buatan dari makanan itu bersama dengan pengawet natrium benzoat, secara signifikan mengurangi gejala hiperaktif, ini hasil uji klinis pada penelitian yang diterbitkan pada tahun 2004 di National Library of Medicine. Apalagi, sekitar 73 persen anak-anak dengan ADHD menunjukkan penurunan gejala ketika pewarna dan pengawet makanan buatan dihilangkan.

Jenis pewarna makanan buatan tartrazine dikaitkan erat dengan perubahan perilaku, seperti cepat marah, gelisah, depresi, dan kesulitan tidur. Hasil ini dikuatkan dengan analisis pada 2004 dari 15 studi yang menyimpulkan bahwa pewarna makanan meningkatkan hiperaktif pada anak-anak.

Reaksi terhadap pewarna makanan buatan bisa berbeda pada setiap anak. Para peneliti dari Universitas Southampton menemukan komponen genetik yang menentukan bagaimana pewarna makanan itu dapat mempengaruhi anak.

Sedagkan efek dari zat pewarna makanan juga telah diamati pada anak-anak dengan dan tanpa ADHD. Ditemukan beberapa anak tampaknya jauh lebih sensitif terhadap pewarna daripada yang lainnya.

Baca juga: Zat Pewarna Makanan yang Berefek Buruk dan yang Tidak

RAHMAT AMIN SIREGAR

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

19 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

22 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

22 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

3 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

5 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

5 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

6 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya