Hampir Setengah dari Upaya Phishing di Indonesia terkait Keuangan

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Selasa, 14 Juni 2022 16:49 WIB

.

TEMPO.CO, Jakarta - Data terbaru Kaspersky untuk Indonesia pada periode Februari hingga April tahun 2022 menunjukkan hampir separuh (47,08 persen) upaya phishing terkait dengan keuangan.

Berdasarkan statistik Kaspersky, tahun ini sektor perbankan dan sistem pembayaran di Indonesia paling banyak menghadapi upaya phishing selama bulan Februari, yaitu masing-masing sebesar 4,38 persen dan 34,85 persen.

Hal ini juga dapat dikaitkan dengan peningkatan nilai transaksi pembayaran digital hingga 41,35 persen pada Februari 2022, menurut Bank Indonesia. Di sisi lain, toko online pun tidak luput dari upaya phising dengan jumlah paling banyak terjadi sebesar 15,66 persen di bulan April tahun ini untuk Indonesia.

“Selain peningkatan adopsi dalam transaksi digital di Asia Tenggara, kami juga melihat munculnya Super Apps di kawasan ini. Ini adalah aplikasi seluler yang menggabungkan semua fungsi moneter populer, termasuk e-banking, dompet seluler, belanja online, asuransi, pemesanan perjalanan, dan bahkan investasi,” ujar Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Selasa, 14 Juni 2022.

“Menempatkan data dan uang digital kita dalam satu tempat dapat memicu efek bola salju setelahnya, dengan dampak serangan phishing yang membengkak pada tingkat yang tidak terduga,” tambahnya.

Advertising
Advertising

Super Apps adalah cara bank tradisional dan penyedia layanan untuk dapat menonjol di tengah industri yang ramai. Saat mereka mencoba bekerja dengan pihak ketiga dan menggabungkan layanan mereka ke dalam satu aplikasi seluler, permukaan serangan meluas, membuka lebih banyak pintu eksploitasi berbahaya.

Phishing tetap menjadi trik paling efektif di lengan para penjahat dunia maya. Ini adalah cara yang terkenal untuk menembus jaringan pengguna atau bahkan perusahaan dengan mengeksploitasi emosi pengguna.

Skenario yang mungkin diberikan bahwa satu aplikasi memiliki semua detail keuangan pengguna, tautan phishing sederhana yang meminta kredensial pengguna dapat membahayakan semua data yang tersedia di aplikasi. Ini memperbesar kemungkinan efek merusak dari ancaman ini.

“Sudah diketahui bahwa para penjahat dunia maya mengikuti setiap jejak uang, maka penting bagi bank, pengembang aplikasi, dan penyedia layanan untuk mengintegrasikan keamanan siber sejak awal pengembangan aplikasi," ujar Yeo Siang Tiong.

"Kami melihat potensi peretas untuk menargetkan Aplikasi Super yang sedang naik daun, baik infrastrukturnya maupun penggunanya melalui serangan rekayasa sosial. Kami mendesak semua perusahaan tekfin untuk menerapkan pendekatan desain yang aman dalam sistem mereka dan untuk terus proaktif memberikan edukasi bagi penggunanya dalam periode di mana serangan phishing terus berlanjut berkembang,” tambah Yeo.

Untuk perusahaan, metode perlindungan yang paling penting adalah selalu mengingat bahwa keamanan siber harus menjadi strategi yang hidup, dan bukan platform yang statis. Ini akan memadukan teknologi dan upaya, yang akan terus diperbarui dan ditingkatkan.

Bank dan penyedia layanan perlu memastikan tim keamanan (atau pakar keamanan) yang akan dapat memastikan infrastruktur pertahanan siber tetap diperbarui, dan menyediakan dukungan apabila terjadi serangan dunia maya.

“Keberhasilan phishing sangat ditentukan oleh rendahnya tingkat kesadaran pengguna tentang bagaimana entitas yang coba ditiru oleh penipu, beroperasi. Manusia tetap menjadi mata rantai terlemah dalam ruang lingkup tersebut,” tambah Dony Koesmandarin, Territory Manager Indonesia di Kaspersky.

Baca:
Malwarebytes Temukan Serangan Malware dengan Target Pemerintah Rusia

Berita terkait

The Prakarta Dukung Rencana Prabowo Bentuk Badan Penerimaan Negara: Kami Sudah Usulkan Sejak 2015

1 hari lalu

The Prakarta Dukung Rencana Prabowo Bentuk Badan Penerimaan Negara: Kami Sudah Usulkan Sejak 2015

The Prakarsa mendukung rencana presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk lembaga Badan Penerimaan Negara untuk meningkatkan rasio pajak.

Baca Selengkapnya

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

1 hari lalu

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40 persen pada Agustus 2024. Jumlah tersebut dinilai tergolong kuat.

Baca Selengkapnya

SOBP OJK: Kinerja Perbankan di Triwulan III Baik Seiring Membaiknya Ekonomi Domestik

10 hari lalu

SOBP OJK: Kinerja Perbankan di Triwulan III Baik Seiring Membaiknya Ekonomi Domestik

Hasil sigi ini menemukan responden makin optimistis bahwa kinerja perbankan akan semakin baik pada triwulan III 2024.

Baca Selengkapnya

Nobu Bank Blokir 4.000 Rekening Terindikasi Terlibat Judi Daring

10 hari lalu

Nobu Bank Blokir 4.000 Rekening Terindikasi Terlibat Judi Daring

PT Bank Nationalnobu Tbk. (Nobu Bank) hingga Agustus 2024 telah melakukan pemblokiran lebih dari 4.000 rekening terkait judi online.

Baca Selengkapnya

Judi Online Kian Mengkhawatirkan, Bank Indonesia Intensifkan Pengawasan Penyelenggara Jasa Pembayaran

12 hari lalu

Judi Online Kian Mengkhawatirkan, Bank Indonesia Intensifkan Pengawasan Penyelenggara Jasa Pembayaran

BI juga terus menggalakkan berbagai program edukasi perlindungan konsumen kepada masyarakat sehingga dapat terhindar dari judi online.

Baca Selengkapnya

BNI Sydney Ditargetkan jadi Kantor Cabang pada 2025, Apa saja Fungsinya?

12 hari lalu

BNI Sydney Ditargetkan jadi Kantor Cabang pada 2025, Apa saja Fungsinya?

BNI memiliki kantor-kantor luar negeri di berbagai negara mulai dari Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, London, Amsterdam, hingga New York.

Baca Selengkapnya

Transformasi Merek Bank BTPN Jadi Bank SMBC Indonesia, Apa Alasannya?

12 hari lalu

Transformasi Merek Bank BTPN Jadi Bank SMBC Indonesia, Apa Alasannya?

PT Bank BTPN Tbk menggelar RUPSLB sekaligus resmi menyetujui perubahan nama Perseroan dari PT Bank BTPN Tbk menjadi PT Bank SMBC Indonesia Tbk.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

12 hari lalu

Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

Faisal Basri merupakan saah seorang pendiri INDEF. Berikut lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

13 hari lalu

BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

BEI mencatat ada 936 perusahaan yang saat ini mencantumkan sahamnya dengan nilai kapitalisasi pasar hingga Agustus 2024 menembus angka Rp 12,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Grup AirAsia Jajaki Berbagai Sumber Pendanaan untuk Tambah Armada

13 hari lalu

Grup AirAsia Jajaki Berbagai Sumber Pendanaan untuk Tambah Armada

Grup AirAsia tengah menjajaki berbagai sumber pendanaan, baik dari publik melalui bursa saham hingga lembaga perbankan, untuk menambah armada.

Baca Selengkapnya