Rencana Tiket Naik Borobudur Batal, Arkeolog Dukung Pembatasan Jalan Terus

Rabu, 15 Juni 2022 01:00 WIB

Ribuan wisatawan memadati kawasan wisata candi Borobudur Magelang, Jateng, Minggu (25/1). Libur menyambut tahun baru Imlek yang berurutan waktunya dengan akhir pekan dan hari Minggu dimanfaatkan warga. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah memutuskan batal mengenakan tiket khusus kepada wisatawan untuk bisa menaiki Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Dalam rencana sebelumnya, tiket akan seharga Rp 750 ribu per orang bagi wisatawan lokal dan US$ 100 atau setara hampir Rp 1,5 juta untuk setiap wisatawan asing.

Pembatalan disebutkan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas tentang Pariwisata di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 14 Juni 2022. Sebagai gantinya, hanya akan disediakan kuota 1.200 wisatawan per hari, atau 120 per jam, yang mendaftar daring. Mereka yang bisa menaiki candi harus didampingi pemandu wisata yang sudah terdaftar, serta mengenakan alas kaki yang sudah disediakan.

Arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hari Suroto, menyatakan mendukung pembatasan pengunjung naik ke Candi Borobudur. Menurutnya, candi yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO tersebut memang harus dilindungi dari perubahan atau kerusakan konstruksi.

"Candi Borobudur itu kan kontruksinya bagaikan puzzle, batu yang disusun, tidak pakai perekat semen, jadi dengan beban yang berat di atas candi, misalkan terlalu banyak wisatawan yang naik, ya dikhawatirkan batu akan bergeser," kata Hari yang kelahiran Gunungkidul, Yogyakarta, itu menuturkan, Selasa.

Advertising
Advertising

Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menunjukkan bagian batu candi yang rusak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa 7 Juni 2022. BKB menyatakan banyak bagian struktur Candi Borobudur yang tergerus atau rusak akibat banyaknya pengunjung dan kurangnya kesadaran wisatawan dalam menjaga dan melestarikan benda cagar budaya. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Dia membandingkan dengan Angkor Wat di Kamboja di mana warga setempat gratis masuk dan hanya wisatawan asing yang berbayar, dan mereka semua hanya berjalan di halaman candi. Untuk di Borobudur, peneliti di Balai Arkeologi Papua ini menambahkan, perlu dicarikan inovasi selain tiket supermahal untuk bisa membatasi jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur.

Hari mengusulkan penggunaan teknologi digital, misalkan Candi Borobudur virtual, yang bisa dikunjungi dari rumah, dengan sudut pandang 360 derajat. "Atau bisa ditampilkan di Metaverse, tapi ini tidak instan, butuh waktu, sumber daya manusia, teknologi untuk mengerjakannya," kata Hari lagi.

Baca juga:
Menkes: Penularan Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Terjadi di Jakarta

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

14 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

2 hari lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya