Kerbau Belang, Kereta Kencana Masyarakat Tana Toraja Menuju Nirwana

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Kamis, 16 Juni 2022 10:41 WIB

Seeokor kerbau belang atau tedong bonga yang dijual di pasar Bolu Rantepao, Toraja Utara, Sulsel, 29 Agustus 2017. Bagi masyarakat Tana Toraja kerbau, khususnya kerbau belang, dijadikan hewan sakral dan menjadi simbol status sosial sehingga harganya mencapai ratusan juta rupiah. TEMPO/Sakti Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala RRI Makassar Ferdy Kusno melakukan uji doktoral di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Rabu, 15 Juni lalu. Dalam ujiannya, Ferdy, sapaan akrabnya menyampaikan terkait makna sosial kerbau belang (tedong bonga) dalam ritual kematian masyarakat Tana Toraja.

Dalam disertasinya, Ferdy mempertanyakan dua hal utama. Pertama, yakni terkait makna tedong bonga. Kemudian yang kedua mengenai pergeseran tata laksana ritual kematian di masyarakat Tana Toraja. Dalam pemaparannya, ia menyimpulkan bahwa tedong bonga merupakan simbol adat yang disakralkan dan dibentuk berdasarkan makna simbolik. Selain itu juga dipengaruhi oleh nilai-nilai tradisi, agama, prestise dan ekonomi.

Lebih lanjut, Ferdy mengatakan bahwa makna kematian yang penuh arti membuat manusia berlomba-lomba melakukannya dengan maksimal. Adapun simbol-simbol itu disakralkan dan diterapkan sesuai dengan kesepakatan bersama. Di samping itu simbol yang digunakan dalam ritual kematian tidak mendobrak tatanan adat. “Jumlah kerbau belang yang dikorbankan menggambarkan status sosial seseorang,” kata Kepala RRI Makassar tersebut seperti dilansir di laman resmi UMM pada Kamis, 16 Juni 2022.

Ferdy juga mengungkapkan bahwa menurut warga di Tana Toraja, kerbau belang merupakan kendaraan menuju nirwana untuk memulai kehidupan baru dengan roh para leluhur. Tedong bonga juga dianggap sebagai simbol tertinggi dalam ritual kematian yang dipersembahkan sebagai wujud kasih sayang terhadap orang tua atau keluarga yang meninggal.

Disertasi Ferdy telah diterbitkan melalui beberapa karya. Salah satunya lewat buku yang diterbitkan oleh penerbit Bildung. Selain itu apa yang dibahas dalam disertasi juga sudah termuat di jurnal-jurnal internasional.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Direktur Utama Radio Republik Indonesia Hendrasmo turut mengapresiasi capaian Ferdy meraih gelar doktor. Menurutnya, hal itu dapat meningkatkan citra RRI karena senantiasa diisi oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi.

Ia juga berharap staf lain juga mengikuti jejak Ferdy untuk bisa meningkatkan pendidikan. Dengan begitu, salah satu dampak yang bisa dirasakan adalah semakin baiknya kualitas konten yang disediakan oleh RRI.

“Tentu promosi doktor Pak Ferdy ini bisa menjadi pelecut semangat bagi staf-staf lain untuk melanjutkan pendidikan. Seiring dengan itu, konten kita juga akan meningkat sehingga mampu memberikan hal yang bermanfaat dan berkualitas,” kata Hendrasmo.

Baca juga: Cerita Anak Driver Ojol Raih Beasiswa ke University of British Columbia

Berita terkait

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

17 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

18 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja 18 Orang

18 hari lalu

Korban Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja 18 Orang

Jumlah korban meninggal akibat tanah longsor di Tana Toraja, hingga Ahad, 14 April 2024, pukul 19.00 WIB mencapai 18 orang.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

19 hari lalu

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya

14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

19 hari lalu

14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Importir Daging Kirim Permohonan Izin Impor Daging Kerbau

36 hari lalu

Asosiasi Importir Daging Kirim Permohonan Izin Impor Daging Kerbau

Asosiasi Impor Daging Indonesia ajukan permohonan izin impor daging kerbau. Berjanji bisa menjual di bawah HET.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Bantai Adat di Jambi untuk Menyambut Ramadan

55 hari lalu

Mengenal Tradisi Bantai Adat di Jambi untuk Menyambut Ramadan

Dalam tradisi Bantai Adat tahun ini, sebanyak 84 kerbau disembelih untuk diperjualbelikan ke warga. Bakal jadi lauk selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UMM Magang di Kedubes RI di Ceko, Jajal Divisi Atase Politik hingga Ekonomi Intelijen

12 Januari 2024

Mahasiswa UMM Magang di Kedubes RI di Ceko, Jajal Divisi Atase Politik hingga Ekonomi Intelijen

Aldin Ulil Amri Ramadhan, Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih mimpinya untuk bekerja di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Simak Ketentuan Lengkap Beasiswa Prioritas LPDP di UNSW Australia, Khusus Jenjang Doktoral

12 Januari 2024

Simak Ketentuan Lengkap Beasiswa Prioritas LPDP di UNSW Australia, Khusus Jenjang Doktoral

Beasiswa Prioritas LPDP-UNSW Program Doktor dibuka bersamaan dengan program Beasiswa LPDP yang rutin.

Baca Selengkapnya

Berikut Ketentuan Penulisan Proposal Penelitian Khusus Program S3 Beasiswa LPDP

11 Januari 2024

Berikut Ketentuan Penulisan Proposal Penelitian Khusus Program S3 Beasiswa LPDP

Bagaimana ketentuan lengkap untuk penulisan proposal penelitian khusus program doktoral untuk beasiswa LPDP? Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya