NASA dan ESA Bahas Kirim Astronot Eropa Pertama ke Bulan

Kamis, 16 Juni 2022 23:25 WIB

Sebuah prototipe penjelajah bulan startup Flex Astrolab California, yang akan dapat dioperasikan langsung oleh astronot di Bulan atau dari jarak jauh oleh insinyur NASA di Bumi, saat uji coba di Death Valley National Park di Dumont Dunes pada Desember, 2021. Kendaraan penjelajah FLEX berukuran mobil beroda empat ini dirancang untuk digunakan dalam program Artemis NASA, yang bertujuan untuk mengembalikan manusia ke bulan pada awal 2025 dan membangun koloni bulan jangka panjang sebagai pendahulu untuk mengirim astronot ke Mars. Foto : ASTROLAB

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Amerika Serikat (NASA) membicarakan kemungkinan mengirim astronot Eropa pertama ke Bulan. Hal tersebut dinyatakan saat keduanya menandatangani kesepakatan yang memperkuat kolaborasi untuk eksplorasi Bulan di masa depan.

Mereka telah memiliki kesepakatan awal bahwa tiga astronot Eropa akan terbang menumpang pesawat antariksa Orion ke Gateway NASA, sebuah stasiun ruang angkasa yang akan mengorbit Bulan sebagai bagian dari Program Artemis. Sekarang tampaknya salah satu astronot itu akan melangkah lebih jauh.

"Kami berharap astronot ESA bergabung di permukaan bulan dan terus membangun kemitraan bersama yang sudah berlangsung lama," kata Administrator NASA Bill Nelson usai pertemuan dengan Dewan ESA di Belanda.

Nelson menambahkan bahwa NASA mengandalkan kerja sama dengan ESA untuk mendorong eksplorasi Bulan melalui program Artemis. Ia juga mengatakan, "Modul Layanan Eropa adalah pusat kekuatan pesawat ruang angkasa Orion."

NASA dan ESA juga menandatangani kesepakatan tentang Lunar Pathfinder, satelit komunikasi yang sedang dibangun oleh perusahaan Inggris SSTL. ESA membeli layanan SSTL tahun lalu dan akan menyediakan komunikasi di Bulan di bawah kesepakatan NASA. Sebagai imbalannya, NASA akan meluncurkan Pathfinder ke orbit.

Advertising
Advertising

Kedua badan antariksa itu juga akan melakukan tes bersama untuk membuat jaringan navigasi satelit di Bulan. "Seperti hari ini, kami menavigasi menggunakan Galileo dan GPS di Bumi," bunyi pernyataan ESA.

Selain itu, mereka juga membahas masa depan misi ExoMars ESA, setelah peluncuran yang direncanakan menggunakan roket Rusia akhir tahun ini dibatalkan karena perang di Ukraina. ESA sebelumnya mengatakan berharap dapat bekerja sama dengan NASA untuk meluncurkan misi tersebut, yang akan menggali tanda-tanda kehidupan di Mars.

Nelson mengatakan bahwa "NASA sedang menentukan cara terbaik untuk mendukung teman-teman Eropa kami dalam misi ExoMars". Adapun Direktur Jenderal ESA Josef Aschbacher mengatakan pada konferensi pers bahwa diskusi yang intensif sedang diadakan mengenai masalah yang sama.

PHYS.ORG

Baca juga:
Roscosmos Ancam Akhiri Kerja Sama di ISS Setelah Surat Balasan NASA Ini

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

8 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

13 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

16 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya