Dirjen WHO di Yogya: Persepsi Pandemi Sudah Berakhir Salah Arah

Senin, 20 Juni 2022 22:52 WIB

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers dalam pertemuan pertama Menteri Kesehatan dalam forum G20 di Yogyakarta Marriot Hotel, Senin 20 Juni 2022. (TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, meminta semua negara dalam forum G20 tidak mengabaikan ancaman dan risiko setiap varian baru Covid-19. Dia menyatakan prihatin dengan menurunnya pemeriksaan dan tes genome sequencing kasus Covid-19 di banyak negara.

Dia juga menyebutkan kalau di banyak negara, pembatasan telah dicabut dan kehidupan tampak seperti sebelum pandemi. Situasi ini, menurutnya, bisa membutakan manusia terhadap evolusi virus, padahal transmisi virus makin meningkat di banyak negara.

Terutama karena sedang meluasnya infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di negara-negara di dunia. “Persepsi pandemi sudah berakhir itu salah arah,” kata Tedros dalam pertemuan pertama Menteri Kesehatan dalam forum G20 di Yogyakarta Marriot Hotel, Senin 20 Juni 2022.

Selain testing dan genome sequencing yang anjlok, Tedros juga menyayangkan 40 persen manusia dari populasi dunia yang belum divaksinasi. Dia khawatir orang meninggalkan pelajaran penting dari pandemi dan kepanikan berulang di masa depan.

Di sisi lain, dia juga menyinggung kemajuan dalam penanganan pandemi. WHO melaporkan jumlah kasus baru dan kasus kematian karena Covid-19 telah menurun 90 persen dibandingkan periode Januari lalu.

Advertising
Advertising

WHO memiliki sepuluh rekomendasi untuk pemulihan sistem kesehatan global, di antaranya pembiayaan penanganan Covid-19 yang lebih kuat. WHO menyebutkan pentingnya pembentukan dana perantara yang ditempatkan di Bank Dunia, yang disebutnya Financial Intermediary Fund (FIF).

WHO dan Bank Dunia memperkirakan kebutuhan 31 miliar dollar Amerika Serikat, atau setara Rp 460 triliun, setiap tahun untuk memperkuat sistem kesehatan global melalui FIF. Dana ini akan diawasi oleh dewan yang membuat keputusan tentang alokasi dana. “FIF harus inklusif dengan komposisi mewakili semua negara,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca juga:
Alasan Siti Nadia Yakin Omicron BA.4 dan BA.5 tak Akan Picu Gelombang Baru Covid-19

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

6 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

22 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya