Dosa Sepotong Hamburger

Reporter

Editor

Selasa, 17 Februari 2009 12:34 WIB

TEMPO Interaktif, Chicago: Jika Anda peduli lingkungan dan ingin berpartisipasi mencegah bumi semakin panas, mungkin Anda harus membatasi makanan yang satu ini, hamburger. Para peneliti menyatakan roti berisi selapis daging itu ibarat mobil Hummernya di dunia makanan.
Hanya dengan mengubah menu dari steak menjadi salad akan memangkas karbon yang setara dengan meninggalkan mobil di rumah dua hari dalam sepekan. Ini karena untuk menghasilkan sepotong daging sapi harus melalui serangkaian prosedur yang sangat tidak efisien. Apalagi sapi mengeluarkan gas metana yang berbahaya ke atmosfer, kata Nathan Pelletier dari Dalhousie University di Kanada.
Pelletier adalah salah satu ilmuwan yang mempelajari ongkos lingkungan mulai dari lapangan sampai tersaji dalam piring. Dengan mempelajari segalanya, mulai dari berapa banyak biji-bijian yang dilahap seekor sapi sampai siap dipotong, hingga emisi yang dilepas oleh kotorannya, mereka memperoleh gagasan yang lebih jelas tentang ongkos pangan yang sebenarnya.
Sektor peternakan diperkirakan bertanggung jawab atas 18 persen emisi gas rumah kaca global dan daging sapi adalah penjahat utamanya. Sekalipun daging sapi hanya mencakup 30 persen konsumsi daging di negara-negara maju, namun dia bertanggung jawab atas78 persen emisi tersebut, kata Pelletier dalam pertemuan American Association for the Advancement of Science, akhir pekan lalu.
Pelletier membeberkan bahwa satu kilogram daging sapi menghasilkan emisi yang setara dengan 16 kilogram karbon dioksida, atau empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan daging babi, dan 10 kali lipat daripada satu kilogram daging unggas, kata Pelletier. Jika orang mau beralih dari daging sapi ke ayam, emisi akan dipangkas sampai 70 persen.
Bagian lain dari masalah ini adalah kecenderungan orang makan lebih banyak daging sapi dibanding kebutuhannya. Dulu daging sapi adalah barang mewah dalam diet kita, kata Pelletier. Kita biasa memakannya sekali dalam seminggu. Kini kita memakannya setiap hari.
Jika konsumsi daging di negara maju diturunkan dari tingkat konsumsi saat ini dari 90 kilogram setahun ke level yang direkomendasikan 53 kilogram setahun, emisi dari sektor peternakan akan turun 44 persen.
TJANDRA DEWI | AFP

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya