3 Karakteristik Ikan Duyung Dugong, Perilaku, Berkomunikasi, dan Mencari Makanan

Rabu, 29 Juni 2022 17:03 WIB

Ilustrasi dugong atau ikan duyung. Foto: @wowcean.blue

TEMPO.CO, Jakarta - Dugong atau ikan duyung hewan mamalia laut famili Dugongidae, dan kerabat dekatnya manatee, dilansir Oceana. Dugong memiliki tubuh yang ekornya berlekuk.

Kaki depan berupa sirip bulat. Moncongnya lebar dan berbulu. Bulu tebal (vibrissae) berfungsi sebagai rambut sensorik untuk mendeteksi makanan. Panjang dugong berkisar antara 2,2 meter hingga 3,4 meter dan beratnya antara 230 kilogram hingga 420 kilogram. Dugong biasanya beraktivitas tunggal atau berpasangan, juga kawanan.

Karakteristik dugong

1. Perilaku dugong

Dugong spesies hidup berkelompok yang bervariasi dari 2 ekor hingga 200 ekor. Kelompok yang lebih kecil biasanya terdiri dari sepasang induk dan anak dugong.

Dugong spesies mamalia laut yang hidupnya seminomaden. Dugong bermigrasi jarak jauh untuk menemukan padang lamun. Aktivitas bepergian didorong kebutuhan sumber makanan utama, yaitu tumbuhan lamun. Dugong biasanya ditemukan di air keruh, sehingga sulit diamati. Ketika terganggu, dugong cepat bersembunyi menjauh.

Advertising
Advertising

2. Cara berkomunikasi

Mengutip Animal Diversity Web, ada dua metode komunikasi yang digunakan dugong, yaitu bunyi dan penglihatan. Mirip lumba- lumba, dugong mengeluarkan gelombang bunyi yang bergema di bawah air untuk berkomunikasi.

Setiap bunyi memiliki amplitudo dan frekuensinya yang menjadi ciri isyarat kemungkinan tujuan. Misalnya, bunyi frekuensi antara 3 kilohertz dan 18 kilohertz berlangsung selama sekitar 0,06 detik. Bunyi dugong juga ketika mencari makan di dasar laut. Dugong menggunakan pendengarannya melebihi penglihatannya.

Komunikasi visual berguna saat dugong berada dalam kontak dekat. Selama musim kawin, pejantan melakukan perilaku lekking, yaitu isyarat fisik tertentu untuk memikat betina.

Dugong juga memanfaatkan indra penciumannya. yang memungkinkan untuk merasakan bahan kimia di lingkungan sekitar sampai tingkat tertentu. Ini digunakan untuk mendeteksi dugong lain atau untuk mencari makan. Dugong membaui tumbuhan air untuk melanjutkan tempat mencari makan berikutnya.

Sentuhan indra lain juga digunakan duyung untuk berkomunikasi. Dugong memiliki bulu sensorik di seluruh tubuhnya, termasuk di moncongnya untuk mendeteksi getaran. Ini memungkinkan dugong untuk mencari makan lebih efisien karena merasakan tumbuhan lamun di bulunya. Itu bermanfaat melengkapi penglihatan yang kurang.

Induk dan anak dugong juga terlibat dalam komunikasi fisik, seperti menyentuh hidung atau menyundul untuk memperkuat hubungan. Induk hampir selalu melakukan kontak fisik dengan anaknya. Anaknya berenang di bawah induknya dengan siripnya atau menunggang. Anak dugong terkadang mengulurkan sirip untuk menyentuh induknya sebagai stimulus.

3. Kebiasaan makan

Mengutip Britannica, dugong biasanya beraktivitas tunggal atau berpasangan, juga kawanan. Dugong spesies herbivor menyukai tumbuhan yang halus biasanya di kedalaman 37 meter. Dugong juga sering meninggalkan jejak setelah makan di dasar laut

Dugong memiliki metabolisme rendah. Saat tumbuhan lamun langka, dugong juga memakan ganggang laut. Dugong menggunakan bagian atas moncongnya untuk merobek tumbuhan lamun. Setelah makan, dugong akan meninggalkan jejak. Dugong membutuhkan padang lamun kurang lebih 0,4 hektare. Area ini bervariasi dipengaruhi aktivitas dugong.

Baca: Berapa Lama Umur Ikan Duyung Dugong?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

34 hari lalu

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.

Baca Selengkapnya

Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

42 hari lalu

Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Kucing memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi yang seringkali membingungkan bagi para pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Perubahan Iklim Sebabkan Tumbuhan Punah

22 Oktober 2023

Riset BRIN: Perubahan Iklim Sebabkan Tumbuhan Punah

BRIN menyatakan perubahan iklim yang memicu kenaikan karbon hingga suhu air laut menjadi salah satu faktor punahnya tumbuhan.

Baca Selengkapnya

Cerita Cemas Penebangan Hutan Alam di Mentawai, Jerit Asa Sikerei

10 Oktober 2023

Cerita Cemas Penebangan Hutan Alam di Mentawai, Jerit Asa Sikerei

Penebangan hutan alam di Kepulauan Mentawai dalam dua tahun terakhir kembali marak.

Baca Selengkapnya

Musik Plantasia dan Manfaatnya untuk Tumbuhan

28 September 2023

Musik Plantasia dan Manfaatnya untuk Tumbuhan

Musik ditangkap sebagai gelombang dengan frekuensi oleh tumbuhan

Baca Selengkapnya

Mengenali Ciri Kecerdasan Naturalis

13 September 2023

Mengenali Ciri Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan naturalis tentang mengenali lingkungan, seperti binatang, tumbuhan dan cuaca

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Pasangan dan Mengganggu Hubungan

26 Agustus 2023

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Pasangan dan Mengganggu Hubungan

Pakar mengatakan ada beberapa kalimat yang wajib dihindari untuk diucapkan kepada pasangan. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Beragam Khasiat Alang-alang yang Perlu Anda Ketahui

26 Agustus 2023

Beragam Khasiat Alang-alang yang Perlu Anda Ketahui

Alang-alang sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, mulai dari sakit gigi, nyeri perut, hingga panas dalam.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tumbuhan Balakacida dan Beragam Manfaatnya untuk Kesehatan

16 Agustus 2023

Mengenal Tumbuhan Balakacida dan Beragam Manfaatnya untuk Kesehatan

Balakacida merupakan salah satu tumbuhan pengganggu yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Kucing Suka Menggaruk Dinding

9 Agustus 2023

5 Alasan Kucing Suka Menggaruk Dinding

Kucing suka menggaruk dinding salah satunya untuk menjaga agar cakarnya tetap sehat dan siap beraksi.

Baca Selengkapnya