Diuji Coba, Kolaborasi Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di 3 Daerah

Kamis, 30 Juni 2022 10:32 WIB

Api berkobar dari kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu, 28 Juli 2019. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kebakaran hutan dan lahan hingga Juli 2019 luasnya lebih dari 27 ribu hektare, dan kini masih terus meluas di Kabupaten Pelalawan dan Siak. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan gambut menjadi masalah yang datang setiap tahun di sejumlah daerah di Indonesia. Sekalipun lokasinya berbeda-beda, tapi masalahnya sama, yakni berupa pemadaman yang sangat sulit karena api menjalar di bawah permukaan tanah secara lambat dan sulit dideteksi, serta menimbulkan asap tebal.

Upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan gambut selama ini telah dilakukan secara intensif oleh pemerintah pusat. Tapi, sayang, lebih bersifat penanggulangan--bukan pencegahan. Meski telah disadari pencegahan lebih penting namun pada praktiknya upaya untuk ini minim, termasuk alokasi anggarannnya di setiap daerah.

Anggaran dari pemerintah pusat, misalnya, baru turun justru setelah ada penetapan darurat bencana. Padahal, penetapan itu berarti kebakaran yang terjadi sudah meluas dan berat, sehingga penanggulangannya pun dipastikan membutuhkan biaya yang besar. "Ini menjadikan kami selalu bergantung kepada pemerintah pusat," kata Husin, Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, dalam Pertemuan Nasional 'Strengthening Indonesian Capacity for Anticipatory Peat Fire Management' di Jakarta, Senin 27 Juni 2022.

Baru sejak 2018-2019, model penanganan kebakaran hutan dan lahan dalam skala lansekap (klaster) dikembangkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Model ini mengedepankan upaya pencegahan yang bersifat kolaboratif dan melibatkan semua pihak di daerah, termasuk swasta dan pemerintahan tingkat desa.

Harapannya, mengikis kejadian kebakaran dan kebutuhan biaya besar untuk penanggulangannya tersebut. Selain tentu saja mengurangi dampak lainnya.

Advertising
Advertising

Selama setahun belakangan, sebanyak tiga daerah dijadikan proyek pilot model tersebut melalui program Strengthening Indonesian Capacity for Anticipatory Peat Fire Management (SIAP-IFM) difasilitasi oleh Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan atau KEMITRAAN dan didukung oleh USAID dan United Nation Environmental Programme (UNEP). Mereka juga bekerja sama dengan Kishugu dari Afrika Selatan dan Center for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific - Institut Pertanian Bogor.

Tiga daerah pertama yang dipilih adalah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; Kabupaten Pelalawan, Riau; dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Ketiganya mewakili daerah yang memiliki lahan gambut luas.

Helikopter MI-17 milik BNPB melakukan pemadaman kebakaran lahan dari udara (water bombing) di Desa Lebak Deling, Pangkalan Lampam, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 3 Agustus 2017. Lahan gambut seluas 30 hektare di lokasi tersebut terbakar sejak Rabu dan baru dapat dipadamkan Kamis. ANTARA/Nova Wahyudi

"Pendekatan model klaster ini diharapkan dapat mengubah paradigma penanganan karhutla dari upaya pemadaman api ke upaya pencegahan kebakaran," kata Laode M. Syarif, Direktur Eksekutif KEMITRAAN. Dia menambahkan, "Strategi kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan karena kebakaran di lahan gambut sulit dipadamkan.”

Seperti apa dukungan yang diberikan di setiap daerah?

Perwakilan seluruh daerah dalam program SIAP-IFM hadir dalam pertemuan nasional Senin lalu. Mereka menyatakan mendukung program itu dan telah membuat sejumlah aturan yang melandasi kelembagaan, struktur, dan mekanisme kerja klaster di daerah masing-masing.

Di Pulang Pisau, misalnya, Tony Harisinta, sekretaris daerah, mengungkap sudah dibuatkan peraturan bupati yang terkini tentang penanggulangan kebakaran hutan dan lahan terpadu yang melibatkan semua sektor. Lalu peraturan tingkat desa dan terbentuknya kerja sama kepala desa se-kecamatan.

“Telah disahkan pula Rencana Aksi Daerah Pengendalian Karhutla 2022 yang menjadi dokumen pertama di Provinsi Kalimantan Tengah, dan mungkin di Indonesia, yang mengedepankan pendekatan pencegahan dalam penanganan bencana karhutla,” ujarnya. Dokumen memuat 12 kelembagaan/organisasi/badan yang akan terlibat dalam 50 unit kegiatan dengan nilai anggaran total Rp. 12.683.054.960.

Sejumlah petugas gabungan dari tentara Indonesia dan tim pemadam kebakaran, berusaha memadamkan api yang membakar lahan gambut di Pulang Pisau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 29 Oktober 2015. REUTERS

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Husin menyebut Surat Keputusan Bupati tentang pembentukan klaster pencegahan dan penanggulangan karhutla 2022-2026. Pada tahap awal, dia mengklaim, sudah terdapat 17 perusahaan yang tergabung dalam Komite Klaster dari 43 perusahaan yang bekerja dan mendapat izin usaha di wilayah OKI. Mereka diwajibkan menjalankan program pembinaan, termasuk pembiayaan atas desa di dalam konsesi dan desa di dalam jarak tiga kilometer dari batas luar konsesi.

Adapun Wakil Bupati Pelalawan, Nasaruddin, mengungkap contoh implementasi model klaster berupa inisiatif mandiri pembuatan embung dan sumur resapan oleh beberapa pemerintah desa di daerah paling rawan. Sumur dan embung ini diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam penanggulangan saat kebakaran terjadi dan sumber air untuk pembasahan gambut.

Sedangkan untuk peran perusahaan yang sudah muncul disebutnya pembangunan posko-posko menggunakan dana bagi hasil. "Kami berterima kasih karena perusahaan-perusahaan adalah kuncinya," kata dia yang juga menegaskan upaya pencegahan yang seharusnya jauh lebih diutamakan dalam bencana kebakaran hutan dan lahan gambut. "Dananya seharusnya jadi paling utama juga, jangan dikecil-kecilkan, karena kalau sudah pemadaman, dananya jauh lebih besar," kata dia.

Berita terkait

Ternyata Ini Alasan Bogor Menjadi Kota Petir Versi Guinnes World Records

24 hari lalu

Ternyata Ini Alasan Bogor Menjadi Kota Petir Versi Guinnes World Records

Bogor tak hanya memiliki curah hujan yang tinggi. Frekuensi aktivitas petirnyaj juga sangat tinggi dalam setahun, bahkan memecahkan rekor dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

34 hari lalu

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

59 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Calon Mahasiswa Baru, Ini 9 Jalur Masuk IPB University 2024 Jenjang S1 dan Vokasi

17 Januari 2024

Calon Mahasiswa Baru, Ini 9 Jalur Masuk IPB University 2024 Jenjang S1 dan Vokasi

Simak jalur masuk di IPB 2024 di antaranya SNBP, SNBT dan Kelas Internasional WNA.

Baca Selengkapnya

Daya Tampung IPB Jalur SNBP dan SNBT di Tiap Fakultas

10 Januari 2024

Daya Tampung IPB Jalur SNBP dan SNBT di Tiap Fakultas

IPB University merinci total daya tampung mahasiswa baru 2023 jalur penerimaan nasional sebanyak 3.361. Untuk jalur SNBP, daya tampung IPB tahun 2023

Baca Selengkapnya

Pencarian Mahasiswa IPB University yang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu Libatkan 20 Unsur

29 Desember 2023

Pencarian Mahasiswa IPB University yang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu Libatkan 20 Unsur

Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya mengungkapkan setidaknya ada puluhan unsur yang dilibatkan dalam pencarian mahasiswa IPB yang hilang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa IPB Hilang Saat sedang Melakukan Penelitian di Pulau Sempu

28 Desember 2023

Mahasiswa IPB Hilang Saat sedang Melakukan Penelitian di Pulau Sempu

Satu orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Galang Edhi Swasono, (20), dilaporkan hilang di kawasan Pulau Sempu.

Baca Selengkapnya

Kemenag Sebut Larangan Perayaan Natal di Desa Merbau Riau Sudah Dicabut

25 Desember 2023

Kemenag Sebut Larangan Perayaan Natal di Desa Merbau Riau Sudah Dicabut

Kemenag membenarkan adanya surat larangan merayakan Natal di Desa Merbau, Kabupaten Pelalawan, Riau. Namun surat itu sudah dicabut.

Baca Selengkapnya

IPB Buat Program Wakaf Deposito untuk Bantu Biaya Kuliah Mahasiswa, Target Rp 100 Miliar

1 Desember 2023

IPB Buat Program Wakaf Deposito untuk Bantu Biaya Kuliah Mahasiswa, Target Rp 100 Miliar

Institut Pertanian Bogor (IPB) University bersama Himpunan Alumni (HA) IPB membuat program deposito wakaf untuk membantu biaya pendidikan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Lelang Lebak Lebung dan Sungai, Tradisi Lama Penghasil Cuan Miliaran di Ogan Komering Ilir

30 November 2023

Lelang Lebak Lebung dan Sungai, Tradisi Lama Penghasil Cuan Miliaran di Ogan Komering Ilir

Lelang Lebak Lebung dan Sungai sebagai tradisi menghasilkan cuan atau untung hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya