Kelainan Jantung Dialami Jemaah Haji Indonesia, Ini Gejala dan Pemicunya

Kamis, 30 Juni 2022 10:34 WIB

Para jamaah haji berdoa bersama di Asrama Haji Embarkasi Jakarta Timur, Sabtu 4 Juni 2022. Pelepasan keberangkatan jamaah haji kloter pertama pada hari ini, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief melepas keberangkatan jemaah haji secara simbolik sebanyak 389 jamaah. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melaporkan hingga Senin, 27 Juni 2022, dari 462 jemaah haji yang menjalani pemeriksaan rawat jalan, 42 di antaranya terkait dengan kelainan jantung. Sementara dari total 179 jemaah yang menjalani rawat inap, 13 di antaranya merupakan pasien jantung.

Penyakit jantung mendominasi kematian jemaah haji di Indonesia hingga hari ke-28 operasional haji tahun ini. Dari 14 kematian, 12 di antaranya disebabkan oleh penyakit jantung.

Mohammad Rizki Akbar, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, yang merupakan tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, mengatakan pihaknya sedikitnya melayani 10 pasien penyakit jantung di pelayanan rawat jalan KKHI Makkah setiap harinya. “Di poli risti (poli rawat jalan untuk jemaah risiko tinggi), kami melakukan pelayanan antara 10-20 pasien per hari,” kata Rizki.

Secara umum, jemaah yang menjalani pemeriksaan diketahui memang sudah memiliki riwayat penyakit jantung sejak di Indonesia. Namun, ada kelompok pasien yang sebelumnya tidak mengetahui bahwa dirinya punya penyakit jantung.

Gejala yang timbul

Advertising
Advertising

Rizki menjelaskan setidaknya terdapat tiga jenis kelainan jantung yang dialami oleh jemaah yang dirawat di KKHI Makkah, baik yang menjalani rawat jalan maupun rawat inap. “Kelompok pertama yang paling banyak masuk kepada kelompok gagal jantung,” ujarnya.

Pada kelompok ini keluhan yang sering banyak muncul adalah sesak napas. Selain itu juga mudah lelah saat beraktivitas, atau biasanya ditandai dengan adanya bengkak di tungkai kaki. Hal ini biasanya terjadi karena minum obat tidak teratur, atau aktivitas ibadah fisik yang terlalu berat.

Kelompok kedua adalah pasien yang datang dengan keluhan nyeri dada. Pada kelompok ini kejadian dimungkinkan karena adanya penyempitan pembuluh darah di jantung.

Sementara kelompok ketiga adalah pasien yang datang dengan keluhan berdebar. “Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada irama jantungnya,” jelasnya.

Pemicu

Ada kesamaan pemicu yang menyebabkan kekambuhan penyakit jantung dari kedua kelompok pasien, yaitu aktivitas fisik yang terlalu berat. Meskipun pada kelompok yang memiliki riwayat penyakit jantung, ditambah dengan kemungkinan lupa aktivitas minum obat rutin.

“Sementara yang sebelumnya tidak mengetahui punya penyakit jantung, karena dipicu ibadah fisik yang cukup berat, muncul baik dalam bentuk keluhan nyeri dada maupun keluhan sesak napas,” katanya. Selain aktivitas fisik, umumnya pasien sudah memiliki faktor risiko yang dapat menjadi pemicu, dan ditambah dengan cuaca yang ekstrem di Arab Saudi.

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kelainan jantung. Jadi pada jemaah dengan aktivitas yang tinggi dan tidak dikontrol obat-obatan, bisa menyebabkan tekanan darahnya naik dengan cepat. Hal itu bisa memicu untuk munculnya kelainan jantung.

Rizki mengingatkan jemaah haji harus mengetahui batas kemampuan fisik diri sendiri, mengingat ibadah haji merupakan ibadah yang melibatkan aktivitas fisik yang berat. Selain itu jemaah juga diminta untuk minum obat rutin tepat waktu.

Ia menyarankan setiap merasakan keluhan, jemaah yang memiliki faktor risiko jantung harus segera menyampaikan kepada petugas kesehatan di kloter, baik kepada dokter maupun perawat. Pihak medis dapat segera melakukan evaluasi terhadap kondisi jemaah dan meputuskan tindakan yang dibutuhkan jemaah.

“Sehingga mereka bisa langsung melakukan evaluasi apakah ini terkait dengan perburukan kondisi ataukah tidak. Dengan demikian kita bisa melakukan pelayanan pengobatan di KKHI,” jelas Rizki.

Baca:
Rompi Carbon Cool untuk Jemaah Haji Heat Stroke, Ini Penjelasannya

Berita terkait

Cerita Martai Naik Haji di Usia Senja, Menabung 12 Tahun dari Jualan Keset

6 jam lalu

Cerita Martai Naik Haji di Usia Senja, Menabung 12 Tahun dari Jualan Keset

Martai akhirnya mampu memberangkatkan dirinya dan istri untuk naik haji berkat usaha menjual keset.

Baca Selengkapnya

LBM PBNU Sebut Haji Ghasab Termasuk Kegiatan Ilegal, Apa itu Haji Ghasab?

8 jam lalu

LBM PBNU Sebut Haji Ghasab Termasuk Kegiatan Ilegal, Apa itu Haji Ghasab?

Praktik haji ghasab berada di luar prosedur atau manasik tanpa visa haji, sehingga bertentangan dengan substansi syariat Islam.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Jalur Fast Track di Medan dan Makassar untuk Penyelenggaraan Haji Tahun Depan

9 jam lalu

Pemerintah Siapkan Jalur Fast Track di Medan dan Makassar untuk Penyelenggaraan Haji Tahun Depan

Pemerintah Indonesia menargetkan penambahan layanan jalur cepat atau fast track Makkah route untuk penyelenggaraan haji di dua bandara

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

11 jam lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Kemenag: 23 Kloter Jemaah Haji Akan Diterbangkan ke Madinah Hari Ini

11 jam lalu

Kemenag: 23 Kloter Jemaah Haji Akan Diterbangkan ke Madinah Hari Ini

Berdasarkan laporan PPIH Arab Saudi, jemaah haji yang sudah tiba di tanah suci berjumlah 4.500 orang yang terbagi dalam 11 kloter.

Baca Selengkapnya

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

12 jam lalu

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi

Baca Selengkapnya

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

12 jam lalu

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

Dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tak boleh, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman ibadah haji mereka tanpa komplikasi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Frekuensi Buang Air Kecil yang Disarankan pada Jemaah Haji

12 jam lalu

Frekuensi Buang Air Kecil yang Disarankan pada Jemaah Haji

Jemaah haji disarankan buang air kecil minimal setiap jam sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik. Semakin sering kencing lebih bagus.

Baca Selengkapnya

Cuaca Madinah Capai 40 Derajat, Jemaah Haji Dilarang Berjalan Kaki Tanpa Alas

14 jam lalu

Cuaca Madinah Capai 40 Derajat, Jemaah Haji Dilarang Berjalan Kaki Tanpa Alas

Jemaah haji Indonesia diminta menggunakan alas kaki saat berjalan di Madinah. Alasannya, suhu di Madinah kini mencapai 40 derajat.

Baca Selengkapnya

Kisah Abdul Aziz Jadi Jemaah Haji Termuda, Berangkat karena Gantikan Sang Ayah

14 jam lalu

Kisah Abdul Aziz Jadi Jemaah Haji Termuda, Berangkat karena Gantikan Sang Ayah

Begini cerita Moch. Abdul Aziz, jemaah haji termuda se Jawa Timur asal Kabupaten Bojonegoro yang berusia 18 tahun.

Baca Selengkapnya