Mengenal Apa Itu Kampus Mengajar, Wirausaha Merdeka dan Praktisi Mengajar

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Rabu, 6 Juli 2022 16:44 WIB

Kiri ke kanan: Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, dan Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Nizam dalam konferensi pers usai peluncuran program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka di Gedung D, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 24 Januari 2020. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan. Kampus Merdeka memiliki berbagai program mulai dari Magang Bersertifikat, Kampus Mengajar hingga Wirausaha Merdeka.

Bagi kalian yang ingin mengikuti program dari Kampus Merdeka, pelajari terlebih dahulu agar program yang kalian pilih memang sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan kalian. Program lain yang juga diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan sebagai bagian dari Merdeka Belajar adalah Praktisi Mengajar.

Jika pada program Kampus Merdeka, mahasiswa yang dikirim ke luar kampus untuk memperoleh pengalaman kerja, maka pada program Praktisi Mengajar, para ahli di dunia industri yang justru datang ke dalam kampus untuk membagikan pengalaman praktisnya. Untuk itu, simak penjelasan lebih lanjut dari berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah dirangkum Tempo.

1. Praktisi Mengajar

Praktisi Mengajar adalah program yang mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antarsivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.

Advertising
Advertising

Tujuan praktisi mengajar menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja, mendorong kolaborasi perguruan tinggi dan industri, mempersiapkan SDM unggul bagi Indonesia.

Kolaborasi bisa dilakukan dengan fleksibel sesuai ketersediaan waktu praktisi. Kolaborasi bisa dilakukan dengan intensif atau pendek. Kolaborasi intensif yakni dengan melakukan perencanaan perkuliahan, persiapan dan penyampaian perkuliahan, serta evaluasi pengajaran. Komitmen waktu minimal 15 jam per semester.

Sedangkan kolaborasi pendek dimulai dari persiapan dan penyampaian perkuliahan, serta evaluasi pengajaran. Komitmen waktu minimal 4 jam per semester. Hanya berlaku untuk praktisi yang belum memiliki Nomor Induk Dosen Khusus atau Nomor Urut Pendidik. Satu praktisi maksimal mengajar di dua mata kuliah kolaborasi pendek.

Syarat praktisi bisa ikut program ini telah memiliki motivasi kuat untuk berkontribusi di bidang pendidikan, telah bekerja dan/atau membuka usaha sendiri (berwirausaha) selama minimal tiga tahun, dihitung secara kumulatif sejak lulus perguruan tinggi minimal D3 atau sederajat. Ketentuan ini dikecualikan bagi atlet atau seniman yang memiliki kualifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing, saat ini masih bekerja/usaha masih beroperasi, serta memiliki keahlian yang dapat diajarkan.


2. Magang Bersertifikat
Program magang mahasiswa ini dapat diikuti oleh semua mahasiswa dari kampus negeri atau swasta dan semua jurusan. Mahasiswa yang bisa ikut program magang minimal semester 5. Peserta magang Kampus Merdeka berhak menerima sertifikat setelah menyelesaikan program magang.

Selain sertifikat, mahasiswa yang menjalani program magang di mitra magang Kampus Merdeka dapat menyetarakan kegiatan magangnya dengan 20 SKS. Penyetaraan ini merupakan bentuk capaian pembelajaran atas kompetensi, baik hard skills maupun soft skills, yang telah diperoleh mahasiswa selama menjalani kegiatan Merdeka Belajar di luar kampus.

3. Wirausaha Merdeka
Wirausaha Merdeka adalah program spesial bagi para mahasiswa yang memiliki Ketertarikan terhadap dunia Wirausaha. Program ini memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam kegiatan wirausaha dan mendapatkan kesempatan untuk dapat belajar di luar kampus guna mengembangkan ilmu di bidang kewirausahaan.
Mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk mengasah jiwa kewirausahaan, soft skills, dan manajerial, serta mendorong peningkatan pengalaman wirausaha mahasiswa dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa yang dapat diakui dan disetarakan dalam bentuk Satuan Kredit Semester (SKS).

Mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membantu meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dan menjadi agen penggerak dalam memberikan solusi inovasi untuk membuka lapangan pekerjaan melalui peluang dan perkembangan bisnis mahasiswa.

4. Kampus Mengajar
Kampus Mengajar adalah sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama satu semester untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi. Melalui program ini, mahasiswa bisa membaktikan ilmu, keterampilan, serta menginspirasi para murid sekolah dasar dan menengah tersebut untuk memperluas cita-cita dan wawasan mereka.

Mahasiswa yang ikut program ini dapat mengonversi kegiatan ini dengan bobot 20 SKS. Mahasiswa juga mendapat tunjangan hidup senilai Rp 1,2 juta per bulan dan bantuan dana UKT yang diberikan secara at cost atau sesuai dengan nominal UKT masing-masing perguran tinggi dengan maksimal dana UKT yang diberikan senilai Rp 2,4 juta.

Baca juga: 128 Perusahaan Ternama Buka 36.203 Lowongan Magang Merdeka Angkatan 3

Berita terkait

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

4 jam lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

1 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

1 hari lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

1 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

1 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

2 hari lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

2 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

2 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya