Indra Keenam, Bagaimana dalam Pandangan Kajian Psikologi?

Jumat, 15 Juli 2022 22:57 WIB

Seorang dukun melakukan ritual pengusiran roh jahat pada seorang wanita di kediamannya di Kota Kyzyl, Tuva, Siberia, Rusia, 3 November 2016. Dukun tersebut kabarnya tak hanya dapat mengusir roh jahat, namun juga dapat menyembuhkan penyakit dan meramal masa depan. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan indra keenam agaknya kerap ditayangkan untuk konten hiburan acara horor. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti merasakan sesuatu secara naluriah (intuitif). Adapun merujuk laman Merriam-Webster, indra keenam merupakan persepsi tentang orang menerima informasi secara sadar mengenai peristiwa di luar diri. Proses itu tidak didapat melalui kelima indra.

Mengutip buku Extrasensory Perception, pengertian dari kata itu sebagai suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menerima informasi atau rangsangan melalui pikiran, bukan melalui indra fisik.

Apa itu indra keenam?

Istilah itu pertama kali digunakan oleh Sir Richard Burton pada 1870, kemudian parapsikolog Prancis Paul Joire menggunakan istilah extrasensory perception ini untuk menjelaskan keadaan seseorang telah mengalami hipnotis, trans, atau keadaan tidak sadar telah menggunakan indra.

Pada 1920, seorang dokter mata dari Munich, Rudolf Tischner menggunakan istilah extrasensory perception ketika menjelaskan adanya indra eksternal. Pada 1930, parapsikolog Amerika Serikat, Joseph Banks Rhine membuat extra sensory perception populer karena kejadian paranormal.

Mengutip buku Parapsikologi, extrasensory perception apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai penerimaan oleh indra khusus. Penerimaan ini menggambarkan keadaan saat kelima indra memiliki tingkat ketajaman yang tinggi.

Advertising
Advertising

Merujuk Live Science, para ilmuwan telah bertahun-tahun berdebat mengenai keberadaan fenomena yang dianggap di luar nalar itu. Tapi, beberapa psikolog berpendapat, seseorang yang berkemampuan indra keenam dipertimbangkan dengan anggapan keraguan atau skeptis.

Daya tarik terhadap extrasensory perception muncul pada abad ke-19 akibat gerakan spiritualis di Inggris, dilansir laman University of Canterbury, Anggota yang dipilih akan menjadi medium untuk berkomunkasi dengan roh. Pada akhir abad ke-19, para ilmuwan dan filsuf bergabung untuk mempelajari serangkaian kejadian extrasensory perception yang disebut psike.

Mengutip Psychology: Themes and Variations orang-orang yang mengalami fenomena yang tak diterima logika dan akal sehat disebut psike. Walaupun begitu Joseph Banks Rhine dalam bukunya Extrasensory Perception bisa menunjukkan bidang baru dalam psikologi, yaitu parapsikologi. Fokus bidang ini untuk mengkaji secara ilmiah dari extrasensory perception.

Baca: Mengenali 5 Bahasa Cinta dalam Psikologi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

6 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

6 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

53 hari lalu

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).

Baca Selengkapnya

Konter HP di Tangsel Jadi Sasaran Komplotan Pencuri, 2 Pengendara Motor Alihkan Perhatian Pegawai

53 hari lalu

Konter HP di Tangsel Jadi Sasaran Komplotan Pencuri, 2 Pengendara Motor Alihkan Perhatian Pegawai

Pemilik bengkel di sebelah konter HP mengatakan wilayah di Tangsel itu memang rawan tindak kejahatan mulai dari hipnotis hingga pencurian.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

56 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

20 Februari 2024

Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

Psikiater mengatakan berpikir positif dapat menyehatkan tubuh dan membantu menyelesaikan masalah dengan lebih fokus.

Baca Selengkapnya

Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

20 Februari 2024

Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

19 Februari 2024

Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.

Baca Selengkapnya

Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

16 Februari 2024

Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.

Baca Selengkapnya

Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.

Baca Selengkapnya