Mahasiswa KKN-PPM UGM Fasilitasi Para Petani Kembangkan Integrated Farming di Desa Sidowayah Klaten

Sabtu, 23 Juli 2022 20:22 WIB

Ir Andreas Gunapradangga praktisi pertanian PT Agrikencana Perkasa memberikan pelatihan konsep integrated farming petani Desa Sidowayah, Cepet Klaten dalam program KKN -PPM UGM, Kamis 21 Juli 2022. Foto Dok: Haris Setyawan & Oscar Sinaga

TEMPO.CO, Jakarta - Sidowayah merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Selain sektor pariwisata, Desa Sidowayah memiliki potensi unggulan di bidang pertanian. Mengacu Data Geografis Desa 2019, dari 224.418 Ha luas area wilayah, 174.31 Ha di antaranya berupa lahan persawahan.

Kondisi tanah sawah Desa Sidowayah pun sangat subur karena didukung adanya potensi sumber air Umbul Kemanten. Dengannya para petani dimudahkan pada sisi irigasi dan tidak perlu khawatir mengalami kekeringan saat musim kemarau. Konsistensi masyarakat dalam menggeluti pekerjaan sebagai petani cukup tinggi, baik sebagai pemilik, penggarap, dan buruh tani.

Meski demikian, nyatanya kondisi pertanian di Desa Sidowayah belakangan ini mengalami sejumlah masalah. Petani sekaligus Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Sidowayah, Jumanto mengungkapkan, pengelolaan pertanian di desanya dilakukan secara serampangan. Misalnya, mayoritas petani hanya berfokus pada tanaman padi dan pola produksi yang berorientasi hasil instan.

“Penerapan pertanian di Desa Sidowayah masih dilakukan dengan sistem konvensional sehingga mengabaikan risiko lingkungan. Pemakaian pupuk kimia demi hasil instan, hanya berfokus pada tanaman padi, belum lagi serangan berbagai hama hingga kini masih menjadi PR berat petani di sini,” kata Jumanto kepada Tempo.co.

Menyikapi hal itu, tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN - PPM UGM) Periode 2 Tahun 2022 tergerak untuk mengadakan program penguatan pengetahuan para petani bertajuk “Pengembangan Integrated Farming untuk Optimalisasi Potensi Pertanian dan Kemandirian Petani Berkelanjutan di Desa Sidowayah” pada Kamis, 21 Juli 2022.

Advertising
Advertising

Menurut ketua pelaksana KKN - PPM UGM, Haris Setyawan, program ini diinisiasi sebagai bentuk aksi nyata pengabdian mahasiswa dalam memfasilitasi para petani. Minimnya pemahaman para petani yang berbasis riset ilmiah, kata dia, diketahui menjadi akar masalah dari munculnya berbagai problematika pertanian di Desa Sidowayah.

“Mendengar berbagai keluhan para petani Desa Sidowayah, kami mencanangkan ide untuk mempertemukan mereka dengan para akademisi dan praktisi ahli di bidang pertanian. Tujuannya agar petani tidak terkurung dalam metode cocok tanam yang tidak berbasis pada riset ilmiah dan bisa berinovasi secara berkelanjutan,” terang Haris.

Demi suksesnya program tersebut, Haris bersama tim KKN-PPM UGM menggandeng kerja sama dengan PT Agrikencana Perkasa, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang inovasi bioteknologi modern, agribisnis, dan agroindustri. Sejumlah 15 perwakilan petani Desa Sidowayah diberangkatkan menuju lokasi perusahaan di Dlimas, Ceper, Klaten untuk melakukan kunjungan belajar.

Dibersamai langsung oleh Direktur Utama PT Agrikencana Perkasa, Ir. Andreas Gunapradangga, pada sesi pelatihan pertama para petani dibekali materi tentang prinsip dasar dalam pengembangan Integrated Farming System (IFS) atau sistem pertanian terpadu. Definisi IFS, terang Andreas, adalah sistem pengelolaan yang memadukan berbagai komponen pertanian, seperti tanah, tanaman, hewan dalam satu kesatuan utuh.

Berkaca dari sejumlah masalah yang diutarakan Jumanto, Andreas melihat bahwa konsep Integrated Farming ini belum diterapkan di Desa Sidowayah. Metode pertanian konvensional, seperti sistem tanam yang berfokus pada “padi, pari, dan pantun” dinilainya sebagai bentuk kekeliruan mendasar dalam cara bertani.

“Apalagi kebiasaan bertani itu diperparah dengan pemakaian pupuk kimia secara berlebihan demi hasil instan. Alih-alih menyuburkan, pupuk kimia justru mengganggu kesehatan tanah dalam jangka waktu tertentu sehingga menurunkan kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian,” tegas Andreas.

Sederhananya, lanjut Andreas, penerapan konsep Integrated Farming dilakukan dengan basis bertani kultural. Maksudnya, pertani harus bisa mengembalikan fungsi alam sebagaimana mestinya tanpa dipengaruhi faktor luar, pupuk kimia misalnya. Petani perlu mengolah tanahnya sendiri, membuat pupuknya sendiri dengan bahan baku kompos, dan membuat bibitnya sendiri.

Andreas mencontohkan manakala keberadaan jerami–tangkai dan batang tanaman padi yang telah kering–untuk tidak dibuang ke tempat lain. Jerami-jerami tersebut sebaiknya dibiarkan membusuk di sawah yang secara alami memberikan nutrisi kepada tanah. “Jerami tidak boleh diambil, biarkan saja membusuk sebab akan menghemat pemberian pupuk kimia NPK,” paparnya.

Tidak hanya memberikan pelatihan secara teoritis, pada sesi kedua Andreas mengajak para petani untuk berkeliling ke kebun miliknya. Dalam hal ini, dirinya mengajarkan secara langsung bagaimana cara membuat pupuk kompos dari bahan-bahan hayati yang mudah didapat. Para petani juga diajak mengunjungi laboratorium milik PT Agrikencana Perkasa supaya mengetahui berbagai hasil riset ilmiah tentang efektifitas konsep penerapan konsep Integrated Farming.

Hartoyo, salah satu peserta pelatihan mengaku mendapat ilmu bertani baru yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Dirinya bertekad merubah mindset dalam cara bertaninya yang selama ini ternyata salah kaprah menuju konsep Integrated Farming. “Ilmu baru yang saya dapatkan dalam program KKN - PPM UGM ini bakal saya kembangkan lebih lanjut di kemudian hari,” ujarnya.

Berkat program fasilitasi mahasiswa KKN - PPM UGM ini, Hartoyo yang juga merupakan Direktur BUMDesa Sidowayah akan menjalin kerja sama mitra antara Pemerintah Desa, BUMDesa, dan sejumlah kelompok tani Desa Sidowayah dengan PT Agrikencana Perkasa. Dia berharap, para petani mendapat fasilitas dan pendampingan secara komprehensif terkait pengembangan Integrated Farming.

HARIS SETYAWAN

Baca: UGM Gelar KKN Pertama Kolaborasi dengan UIN Raden Fatah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

10 jam lalu

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

Youtuber, Ridwan Hanif mendaftarkan diri mengikuti penjaringan sebagai bakal calon bupati (cabup) dalam Pilkada Klaten 2024 melalui PKS

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

13 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

17 jam lalu

Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

Aliansi Pendidikan Gratis Riau mencatat, lebih dari 50 calon mahasiswa Unri masuk kelompok UKT tidak sesuai kemampuan ekonomi orang tua mereka.

Baca Selengkapnya

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

20 jam lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

21 jam lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

1 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

2 hari lalu

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.

Baca Selengkapnya

Kominfo Buka Lowongan Kerja Pendamping UMKM, Usia 21-50 Tahun Bisa Ikut

3 hari lalu

Kominfo Buka Lowongan Kerja Pendamping UMKM, Usia 21-50 Tahun Bisa Ikut

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka lowongan kerja fasilitator dan koordinator untuk program UMKM Level Up 2024, pendaftaran buka sampai 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

4 hari lalu

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

Pakar dari Halal Center UGM mengingatkan langkah pengolahan dan penyimpanan daging kurban Idul Adha yang benar, untuk menghindari potensi penyakit.

Baca Selengkapnya