Lagi, 25 Ton Roket Bekas Cina Akan Jatuh ke Bumi Hari Minggu

Jumat, 29 Juli 2022 18:51 WIB

Roket pengangkut Long March-5B Y3, yang mengangkut modul laboratorium Wentian, lepas landas dari Situs Peluncuran Wahana Antariksa Wenchang di Provinsi Hainan, Cina selatan, Ahad, 24 Juli 2022. Roket tersebut lepas landas dengan sukses pada pukul 14.22 Waktu Beijing atau 13.22 WIB. (Xinhua/Li Gang)

TEMPO.CO, Jakarta - Potongan terbaru dari sampah antariksa milik Cina akan jatuh kembali ke Bumi sekitar akhir bulan ini juga. Objek yang dimaksud adalah roket inti berbobot sekitar 25 ton dari Long March 5B.

Potensi jatuh tak terkendali badan roket besar itu disampaikan para peneliti di Center for Orbital Reentry and Debris Studies (CORDS) The Aerospace Corporation. Mereka telah menganalisis data pelacakan yang dikumpulkan oleh Jaringan Pengawasan Luar Angkasa Angkatan Luar Angkasa AS dan memperkirakan badan roket akan memasuki atmosfer Bumi pada Minggu 31 Juli 2022, pukul 14.30 WIB.

Perkiraan itu akan diperbarui dan disesuaikan seiring berjalannya waktu. Selain itu, para peneliti juga menganggap masih terlalu dini untuk memprediksi di mana roket Cina akan jatuh. Jika dilihat berdasarkan orbitnya, puing akan masuk kembali ke Bumi di suatu tempat antara 41 derajat Lintang Utara dan 41 derajat Lintang Selatan.

Hal yang perlu diketahui bahwa tidak semua benda akan terbakar di atmosfer. "Umumnya 20-40 persen dari massa benda besar akan mencapai tanah, tetapi jumlah pastinya tergantung pada desain objek," tulis The Aerospace Corporation sambil menambahkan, "Dalam hal ini, kami memperkirakan sekitar 5,5 hingga 9,9 ton."

Bagian inti dari sebagian besar roket kelas orbital biasanya dirancang untuk jatuh atau turun kembali ke Bumi segera setelah lepas landas. Mereka diarahkan dengan aman ke laut lepas atau di atas bagian daratan yang jarang penduduknya. Ada juga cara lain yakni mendaratkannya untuk memungkinkan penggunaan kembali, seperti Falcon 9 dan Falcon Heavy milik SpaceX.

Advertising
Advertising

Tapi, roket inti dari Long March 5B tembus ke luar angkasa dan mencapai orbit bersama dengan muatannya. Roket itu menjadi menyiapkan tabrakan yang tidak terkendali saat kembali ke Bumi, yang disebabkan oleh hambatan atmosfer, dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Peneliti menyatakan objek jatuh tidak terarah juga terjadi pada dua misi Long March 5B sebelumnya. Roket tersebut memulai debutnya pada 5 Mei 2020. Sekitar seminggu kemudian, sebuah benda yang adalah bagian dari Long March 5B jatuh secara tidak terkendali di lepas pantai barat Afrika, dekat Pantai Gading.

Roket inti Long March 5B yang kedua kembali jatuh di Samudera Hindia pada Mei 2021, atu 10 hari setelah peluncuran modul inti Stasiun Luar Angkasa Cina Tiangong yang dikenal sebagai Tianhe.

Memang tidak ada satu pun dari insiden itu yang dilaporkan menyebabkan korban, namun potensinya telah mendorong para ahli eksplorasi menegur Cina karena membiarkan jatuhnya sampah antariksa seperti itu. Kritik termasuk datang dari Badan Antariksa Amerika NASA.

"Negara-negara penjelajah luar angkasa harus meminimalkan risiko terhadap orang dan properti di Bumi dari masuknya kembali objek-objek luar angkasa dan memaksimalkan transparansi mengenai operasi tersebut," kata Administrator NASA Bill Nelson tahun lalu.

Dia menilai Cina gagal memenuhi standar yang bertanggung jawab terkait sampah antariksa mereka.

SPACE

Baca juga:
BRIN Stop dan Nego Ulang Belajar Bikin Roket Bareng Cina

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya