Hitung Cepat Pemodelan: 3 Hari Gelombang Panas, 1.000 Orang Meninggal di Inggris

Sabtu, 30 Juli 2022 20:24 WIB

Orang-orang melompat ke Sungai Thames untuk mendinginkan diri saat gelombang panas, di Oxford, Inggris, 19 Juli 2022. REUTERS/Dylan Martinez

TEMPO.CO, Jakarta - Angka kematian diperkirakan bertambah seribu orang saat gelombang panas membekap Inggris Raya selama tiga hari yang baru lalu. Gelombang panas atau heatwave itu membuat suhu udara di Inggris menyentuh rekor baru, tembus 40 derajat Celsius.

Sebanyak sedikitnya 10 orang dilaporkan mati tenggelam di perairan saat menghindar dari dampak gelombang panas itu. Tapi, angka sementara untuk seluruh kematian yang dikaitkan dengan cuaca ekstrem tersebut diperkirakab jauh lebih besar daripada itu.

Antonio Gasparrini dari London School of Hygiene & Tropical Medicine menduga kalau 948 orang telah meninggal di Inggris dan Wales karena cekaman suhu udara panas yang terjadi 17-19 Juli 2022 tersebut. Lebih dari separuhnya, 495 orang, diperkirakan berusia 85 tahun atau lebih--kelompok usia yang menyusun dua persen populasi di wilayah dua negara itu.

Kebanyakan kematian, 844, diperhitungkan terjadi pada dua hari terpanas, 18 dan 19 Juli. Padahal, rata-rata setiap tahunnya, Inggris dan Wales mencatat 791 kematian karena cuaca panas. "Jadi ini lebih tinggi hanya dalam tiga hari daripada sepanjang tahun. Parah sekali," kata Gasparrini.

Angka-angka itu diturunkan dari memodelkan berapa banyak kematian yang akan terjadi di berbagai wilayah di Inggris Raya berdasarkan berapa tinggi kenaikan temperatur yang terjadi, bukan berdasarkan jumlah kematian tambahan yang dicatat selama gelombang panas. Proses resmi itu biasanya butuh waktu lebih lama daripada pendekatan hampir real-time oleh Gasparrini.

Advertising
Advertising

Dia sampai pada temuannya, yang akan dibeberkan lebih rinci lewat publikasi dalam jurnal ilmiah, dengan ekstrapolasi dari riset yang telah diterbitkannya lebih dulu pada bulan ini. Studi itu mengkalkulasi risiko dari gelombang panas untuk kelompok-kelompok usia yang berbeda di hampir 35 ribu area geografis yang kecil di seluruh Inggris dan Wales antara 2000 dan 2019.

Perkiraan 948 kematian tambahan dalam tiga hari lalu adalah prediksi nilai tengah dari kisaran antara 681 dan 1.141 untuk skenario yang terburuk. Chloe Brimicombe dari University of Reading, Inggris, mengatakan, "kelihatannya ini sejalan dengan angka kematian sebenarnya dari gelombang panas itu."

NEWSCIENTIST, INDEPENDENT

Baca juga:
BMKG Jelaskan Rentetan Gempa Dangkal di Karangasem Bali

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

3 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

6 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

6 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

8 hari lalu

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

14 hari lalu

Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

14 hari lalu

Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.

Baca Selengkapnya