Daftar Sungai Terpolusi Sampah Plastik di Dunia, Brantas Nomor 6

Rabu, 3 Agustus 2022 01:53 WIB

Salah satu instalasi bertuliskan "Sungai Brantas tercemar mikroplastik" yang dipajang di Museum Plastik, Gresik, Jawa Timur, 28 September 2021. Museum plastik ini didirikan oleh kelompok aktivis lingkungan Ekologi Observasi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON). REUTERS/Prasto Wardoyo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sungai di Indonesia masuk daftar 20 sungai terpolusi sampah plastik di dunia. Jumlah sampah plastik per tahunnya mencapai puluhan ribu ton per tahun. Mereka menyumbang ke dalam 4,8 dan 12,7 juta ton sampah plastik yang memasuki laut setiap tahunnya dari populasi pesisir di seluruh dunia.

Daftar 20 sungai terpolusi sampah plastik itu dibuat Energy Minute, sebuah organisasi yang menyajikan cerita dan data sehubungan dengan perubahan iklim. Infografis berjudul ‘Memvisualisasikan Sungai dan Lautan Sampah Plastik’ dipublikasi tertanggal 22 Oktober 2020.

Dari urutan yang dibuat, Sungai Yangtze di Cina ditempatkan sebagai yang terburuk dengan 333 ribu ton sampah plastik masuk ke alirannya per tahun. Lalu berturut-turut di belakangnya adalah Sungai Gangga (74 ribu ton), Huangpu (41 ribu on), Cross (40 ribu ton), dan Amazon (39 ribu ton).

Sungai Brantas di Jawa Timur berada tepat di urutan setelahnya dengan kandungan disebutkan 39 ribu ton sampah plastik per tahun. Sungai Bengawan Solo dalam data Energy Minute 2020 itu berada di urutan 9 terburuk dengan polusi 33 ribu ton, Serayu urutan 13 dengan 17 ribu ton dan Kali Progo urutan 18 dengan 13 ribu ton.

Energy Minute juga mencatat persentase plastik yang tidak dikelola secara memadai oleh negara. Disebutkan, negara-negara berpenghasilan tinggi (sebagian besar Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea Selatan) menghasilkan lebih banyak sampah plastik per orang daripada negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah (di Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara).

Advertising
Advertising

Namun, negara-negara kaya cenderung memiliki sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif daripada negara-negara miskin. "Di mana ada pengelolaan yang tidak memadai, ada kemungkinan besar plastik berakhir di sungai dan lautan," bunyi laporan yang dibuat.

Misteri Warna Sungai Yangtze Berubah Merah

Diilustrasikan bahwa sebelum 1980, hanya ada sedikit atau tidak ada daur ulang atau pembakaran plastik. Perlahan-lahan ini telah berubah dari waktu ke waktu dengan pertambahan sekitar 0,7 persen per tahun. Pada 2015, diperkirakan sampah plastik yang dibuang telah berkurang menjadi 55 persen sedangkan yang dibakar meningkat menjadi 25 persen dan didaur ulang 20 persen.

Diperkirakan sebanyak 8,3 miliar ton plastik telah diproduksi secara global pada 2015 yang 6,3 miliar ton di antaranya menjadi sampah plastik. Rincian dalam sampah itu adalah 9 persen didaur ulang, 12 persen dibakar, dan 79 persen dikirim ke tempat pembuangan akhir atau tempat lain di lingkungan.

Dihubungi terpisah dan diminta tanggapannya atas data di atas, Direktur Eksekutif Ekologi Observasi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Prigi Arisandi, menyatakan pernah mendokumentasikan polutan mikroplastik di Sungai Ciliwung pada Juni lalu. Sebagian besar mikroplastik adalah filamen yang telah terfragmentasi dari film plastik dan kemasan sachet.

Dari 600 sampah plastik sachet yang disampling, Ecoton menemukan sampah sachet Unilever paling banyak ditemukan disusul Wings dan Indofood. Ecoton mendesak tanggung jawab perusahaan-perusahaan itu untuk membersihkan sampahnya dari sungai.

Data lebih luas sedang dikumpulkan lewat Ekspedisi Sungai Nusantara menyusuri sungai-sungai di Indonesia yang telah dimulai sejak 1 Maret lalu. Dari target 300 hari, ekspedisi baru memasuki hari-97 pada Senin, 1 Agustus 2022. “Kami baru selesai sungai-sungai Sumatera,” kata Prigi, Senin.

Aliansi Peduli Musi (APM) dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara kampanye hentikan pencemaran di Sungai Musi, Minggu 24 Juli 2022. Tim menemukan ikan-ikan di sungai itu telah tercemar mikroplastik. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN

Sungai dan kota yang masih akan disusuri adalah Ciwulan, Citanduy, Citarum, Way Seputih, Air Nelas, Air Bengkulu, Batang Arau, Krueng Sarulah, Sungai Metra, Brantas, Ciliwung dan Kamal. Kota yang dilalui terdiri dari Tasikmalaya, Bandung, Lampung, Bengkulu, Padang, Aceh, Malang, Jakarta dan Bangkalan.

Berita terkait

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

10 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

8 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

12 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

21 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

29 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

36 hari lalu

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Dari total timbunan sampah plastik, ditaksir sekitar 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch.

Baca Selengkapnya

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

38 hari lalu

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

39 hari lalu

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Bunga Plum Mekar jadi Daya Tarik Wisatawan ke Wushan

50 hari lalu

Pemandangan Indah Bunga Plum Mekar jadi Daya Tarik Wisatawan ke Wushan

Hamparan bunga plum di sepanjang tepian Sungai Yangtze Wushan, menarik perhatian wisatawan d

Baca Selengkapnya