Studi: Organisasi di Indonesia Masih Tertinggal dalam Ketangkasan Digital

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Kamis, 4 Agustus 2022 16:45 WIB

Ilustrasi pekerja wanita/karyawan wanita. Tempo/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan oleh Workday, perusahaan global terkemuka yang menyediakan aplikasi cloud di bidang manajemen keuangan dan sumber daya manusia, menemukan bahwa 9 dari 10 (88 persen) organisasi di Indonesia masih tertinggal tingkat kematangannya dalam ketangkasan digital (digital agility).

Organisasi-organisasi tersebut masih berada pada tahap lambat ataupun taktis dalam tingkat kematangan ketangkasan digital mereka. Hal ini tetap terjadi kendati adanya peluang untuk mempercepat transformasi digital dan adopsi teknologi yang meningkat selama pandemi.

Hasil studi ini menemukan kurangnya keterampilan dalam mendapatkan serta mempertahankan talenta (talent acquisition dan talent retention) merupakan tantangan terbesar dalam mengejar transformasi digital, menurut organisasi-organisasi Indonesia ini.

“Meskipun ada kemajuan besar dengan semakin banyak organisasi yang membuat lompatan untuk menjadi agility leaders, fakta bahwa mayoritas organisasi di Asia Pasifik masih tertinggal menciptakan peluang untuk membantu organisasi-organisasi tersebut berakselerasi secara digital,” kata Sandeep Sharma, President for Asia, Workday, dalam keterangannya, Kamis, 4 Agustus 2022.

“Dengan ketangkasan yang sekarang menjadi sumber utama keunggulan kompetitif dalam ekonomi yang serba digital saat ini, organisasi yang didukung oleh proses berbasis data dan menggunakan keterampilan dan budaya kerja digital berada pada posisi terbaik untuk berkembang di dunia yang terus berubah saat ini,” tambahnya.

Advertising
Advertising

Lawrence Cheok, Associate Research Director of Digital Transformation, IDC, mengatakan disrupsi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 memaksa banyak organisasi untuk mempercepat transformasi digital mereka. "Oleh karena itu, tidak mengherankan menyaksikan peningkatan adopsi teknologi yang mendorong peningkatan ketangkasan,” ujarnya.

Bekerja sama dengan International Data Corporation (IDC), studi IDC-Workday Digital Agility Index Asia/Pacific 2022 ini menyoroti sejauh mana organisasi-organisasi di Asia Pasifik (APAC) telah berkembang dalam hal ketangkasan digital sejak pandemi Covid-19.

Pertama kali dimulai pada tahun 2020, studi ini menilai dan menentukan peringkat organisasi-organisasi tersebut pada Indeks Ketangkasan Digital/Digital Agility Index (DAI). Dari skor masing-masing, organisasi-organisasi tersebut dapat diidentifikasi sebagai “Agility Leaders” apabila mereka berada di tingkat tangkas (agile) atau terintegrasi (integrated) dalam hal tingkat kematangan ketangkasan digital, atau “Agility Followers” apabila mereka dianggap berada di tingkatan lambat (slow) atau taktis (tactical).

Indonesia naik ke posisi delapan dalam Indeks Ketangkasan Digital

Studi ini menemukan bahwa di sembilan negara Asia Pasifik yang disurvei, kemajuan dalam ketangkasan digital tidak merata. Di Indonesia, kendati hanya 1 dari 10 organisasi (12 persen) yang sudah berada di tahap ketangkasan digital yang maju, peningkatan adopsi teknologi selama pandemi membantu Indonesia untuk naik peringkat dalam Indeks Ketangkasan Digital tahun ini dibandingkan dengan tahun 2020. Indonesia naik ke posisi delapan, menyalip Thailand yang menempati peringkat sembilan karena adopsi teknologi yang sedikit lebih rendah.

Organisasi di Australia mencapai kemajuan terbesar dalam upaya transformasi digital dan menempati peringkat pertama tahun ini, diikuti oleh Singapura, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Hong Kong. Taiwan, negara yang baru diikutsertakan dalam penelitian kali ini, menempati peringkat keenam, diikuti oleh Malaysia.

Dari perspektif regional, hanya 38 persen organisasi di Asia Pasifik yang sudah maju dalam hal ketangkasan digital. Namun, secara keseluruhan terdapat kemajuan karena angka ini meningkat 18 poin persen jika dibandingkan dengan tahun 2020.

Untuk 62 persen organisasi di Asia Pasifik yang masih tertinggal dalam ketangkasan digital (agility followers), adopsi teknologi sering didorong oleh persyaratan fungsional dan kebutuhan bisnis seperti e-commerce, keamanan, dan kerja jarak jauh (remote working) selama pandemi.

Berita terkait

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

3 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

4 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

4 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

5 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

5 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

10 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

12 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya