3 Hal tentang Bahaya Ponsel Meledak dan 7 Cara Kurangi Risikonya

Jumat, 5 Agustus 2022 17:19 WIB

Foto proses meledak dan terbakarnya Samsung Note 7 saat diuji coba dengan mengisi daya baterai hingga penuh, di laboratorium Applied Energy Hub, Singapura, 5 Oktober 2016. Smartphone seri terbaru ini meledak dan terbakar ketika baterai terisi. penuhREUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Ponsel meledak saat diisi daya kembali terjadi. Bukan hanya perangkat menjadi rusak tapi juga jatuh korban jiwa. Peristiwanya yang terbaru terjadi di Ciamis, Jawa Barat, yang menimpa seorang anak kecil.

Tidak ada saksi mata dalam peristiwa tersebut sehingga tidak bisa dipastikan bagaimana ledakan terjadi. Namun, peristiwa ponsel meledak sudah banyak terjadi di dunia. Berkali-kali secara kebetulan, produk dari Samsung yang meledak.

Misalnya, Samsung Galaxy A21 terbakar, Galaxy A02 menyebabkan kebakaran rumah di Glasgow, meledak di dalam saku seperti yang pernah diberitakan di Vietnam, dan baterai meledak di tangan seorang pria di Cina. Samsung juga pernah secara resmi menarik kembali Galaxy Note 7 di seluruh dunia.

Rata-rata smartphone tidak mungkin meledak, tetapi itu terjadi. Tapi, jangan selalu menyalahkan produsen. Sebagai konsumen, sudahkah kita mengenal dan merawat ponsel beserta aksesorinya dengan baik dan benar ?

Berikut ini 3 yang harus diketahui bahaya smartphone meledak atau terbakar dan 7 antisipasi yang bisa dilakukan setiap pengguna,

1. Ponsel dan potensinya untuk meledak atau terbakar

Advertising
Advertising

Sebaiknya kita berkenalan dulu dengan ponsel yang akan menemani sehari-hari. Ada banyak alasan mengapa ponsel cerdas dapat terbakar atau meledak, dan hampir selalu berkaitan dengan baterai.

Perangkat seluler modern ditenagai oleh baterai lithium-ion, yang mengandung keseimbangan elektroda positif dan negatif yang cermat untuk memungkinkan pengisian ulang. Ketika terjadi kesalahan, komponen bagian dalam baterai dapat rusak dan menimbulkan reaksi volatil yang dapat menyebabkan kebakaran.

Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, tetapi masalah yang paling umum adalah panas yang berlebihan. Jika baterai yang sedang diisi atau prosesor yang bekerja terlalu keras menjadikan perangkat panas terlalu cepat, hal itu dapat merusak susunan kimiawi komponen telepon. Reaksi berantai yang disebut pelarian termal dapat menyebabkan baterai menghasilkan lebih banyak panas dan akhirnya terbakar atau meledak.

Alasan ponsel bisa terlalu panas juga akan bervariasi. Kerusakan fisik—jenis yang disebabkan oleh jatuh atau tekukan berlebihan—dapat mengganggu kerja bagian dalam baterai. Membiarkan ponsel di bawah sinar matahari terlalu lama, malware yang membuat CPU bekerja terlalu keras, atau kegagalan pengisian daya, semuanya dapat menyebabkan korsleting di dalam perangkat.

Satu unit smartphone Oppo A53 baru saja meledak di kantong seorang pelanggan di India. Kredit: Gizmochina

Atau bisa juga sesuatu di luar kendali langsung pengguna. Baterai menurun seiring waktu, jadi jika perangkat telah digunakan selama beberapa tahun, kemungkinan komponen internal melemah, menyebabkan pembengkakan dan panas berlebih. Bisa juga ada masalah dengan produksi ponsel yang harus disalahkan.

2. Tidak ada sirine

Sebelum meledak atau terbakar, ponsel tidak mengeluarkan suara sirene agar orang di sekitarnya waspada. Kita yang patut waspada jika melihat atau menemukan tanda-tanda mencurigakan yang bersumber dari ponsel.

Misalnya, mendengar suara mendesis atau letupan dari telepon atau mencium bau plastik atau bahan kimia yang terbakar, mungkin ponsel tersebut rusak dan hampir meledak. Demikian pula, perhatikan panas berlebih yang berasal dari perangkat, terutama saat mengisi daya. Jika terasa panas saat disentuh, segera cabut sambungan ke sumber listrik.

Tanda peringatan besar lainnya adalah baterai bengkak. Ponsel terlihat kembung atau agak gemuk jika rusak atau komponen internal rusak. Perhatikan setiap perubahan pada bentuk perangkat dengan lebih seksama, termasuk layar yang menonjol, jahitan yang membesar, atau sasis yang menggembung yang dapat menyebabkan ponsel tidak lagi rata pada permukaan yang rata.

Analis Keamanan Senior PCMag, Max Eddy, hampir meledakkan ponsel Android-nya yang sudah tua ketika mencoba menghapus semua jejak layanan Google pada 2019. Yang dia dapatkan untuk masalahnya hanyalah baterai yang menggembung.

Sebagian besar ponsel cerdas modern tidak lagi mengizinkan pengguna melepas baterai. Jadi, jika mengkhawatirkan, segera matikan ponsel dan bawa segera untuk diservis.

3. Yang bisa dan tidak bisa dilakukan

Meskipun ada langkah-langkah yang dapat pengguna lakukan untuk mengurangi ketegangan yang mungkin terjadi pada baterai ponsel, tidak banyak yang dapat dilakukan jika masalahnya adalah cacat produksi atau sumber daya menurun secara alami. Baterai harus diuji secara ketat untuk komponen yang rusak, tetapi unit yang dibuat dengan harga murah mungkin memiliki ketidaksempurnaan yang dapat menyebabkan ponsel menjadi terlalu panas. Tidak ada perbaikan cepat dalam hal konstruksi baterai yang buruk.

Dalam kasus Galaxy Note 7, tidak ada yang bisa dilakukan konsumen untuk memperbaikinya. Namun, ada beberapa hal yang harus dan tidak boleh dilakukan yang dapat membantu pengguna menjaga kesehatan perangkat dan menghindari kebakaran. Berikut ini yang bisa dilakukan mengurangi risikonya,

a. Dapatkan casing ponsel

Meskipun tidak umum, menjatuhkan ponsel dapat merusak baterai. Analis seluler PCMag Steven Winkelman punya pengalaman secara tidak sengaja menjatuhkan ponsel dari meja dapur ke lantai, telepon lalu mengeluarkan bau kimia dan terbakar dalam beberapa menit. Tidak semua ponsel akan terbakar setelah jatuh, tetapi salah satu cara untuk melindungi bagian dalam perangkat adalah dengan menutupinya dengan casing ponsel.

b. Hindari suhu ekstrem

Panas adalah musuh terburuk ponsel, tetapi bagaimana dengan dingin? Baterai ponsel sudah dioptimalkan untuk bekerja dalam kisaran suhu tertentu—antara 0 sampai 35 derjat Celsius. Mengekspos baterai secara teratur ke kondisi yang keras dapat merusak komponen di dalamnya dan menyebabkan kerusakan jangka panjang.

Pengguna harus menghindari meninggalkan ponsel di bawah sinar matahari langsung, atau di atas radiator yang panas, untuk waktu yang lama, terutama saat mengisi daya. Juga, jangan letakkan ponsel di freezer.

c. Jangan menutupi ponsel saat mengisi daya

Penulis PCMag, Jason Cohen, menuliskan pengalaman pribadinya tentang peristiwa ini. “Jangan tutupi ponsel Anda dengan apa pun saat sedang diisi dayanya dan jangan mengisi daya perangkat di tempat tidur,” tulisnya, 31 Agustus 2021.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi beberapa tahun yang lalu. Suatu pagi, ia menemukan ponsel miliknya di bawah tubuhnya dan membakar dada telanjangnya. Saat tak sengaja tertindiih menyebabkan perangkat menjadi terlalu panas. "Tidak hanya membakar tubuh saya, tetapi juga membakar dirinya sendiri dan berhenti bekerja,” katanya.

Pilihan terbaik adalah meletakkan ponsel di permukaan yang rata dan keras seperti meja. Selain itu, saat mengisi daya perangkat jauhkan dari permukaan mewah, kertas, atau barang berantakan.

Seorang siswa SD di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meninggal dunia setelah ponsel miliknya meledak.

d. Praktikkan kebersihan baterai yang baik

Isilah daya ponsel antara 30 sampai 80 persen. Tidak ada alasan untuk wajib berada di angka 100 persen. Sejalan dengan waktu, dalam beberapa tahun baterai memburuk secara alami.

e. Gunakan pengisi daya yang tepat

Perangkat membutuhkan voltase dan arus yang optimal untuk mengisi daya dengan benar, jadi gunakan pengisi daya yang disertakan dalam kotak penjualan. Jika, misalnya hilang, belilah penggantinya dari produsen ponsel tersebut.

Sebaiknya, tidak mencampur dan mencocokkan kabel dan kepala charger yang berbeda. Karena unit yang berbeda memiliki tingkat watt yang berbeda. Jika memang harus mendapatkan pengisi daya pihak ketiga, tetaplah dengan merek yang pasti dan bukan hanya karena lebih murah.

f. Merawat kabel

Kabel yang rusak dapat menyebabkan masalah pengisian daya dan bahkan menyebabkan bahaya kebakaran.

Atau mungkin punya beberapa perangkat dari merek yang berbeda yang memiliki berbagai kabel. Ingatlah, sesuaikan kabel dengan perangkat saat mengisi daya. Hal lain, hindari membungkus kabel terlalu erat. Kemudian, saat mencabut pengisi daya, tariklah dari steker yang sebenarnya bukan mencabut dari kabelnya.

g. Mewaspadai malware

Jika ponsel terinfeksi malware, program jahat tersebut dapat memonopoli sumber daya ponsel untuk tugas-tugas seperti penambangan kripto, yang dapat membuat baterai terlalu panas dan berpotensi merusak ponsel. Perhatikan, apakah ponsel berjalan lebih lambat daripada seharusnya? Menjadi panas tanpa alasan yang wajar? Atau kedatangan pop-up nonstop? Patut diduga, ponsel Anda bisa terinfeksi malware.

Bagi pengguna iPhone, bersyukurlah, berkat sifat App Store Apple yang tertutup, iPhone cenderung kurang rentan terhadap malware. Hal yang sama tidak dapat dikatakan tentang Google Play Store, tetapi banyak perusahaan antivirus populer menawarkan aplikasi antivirus sebagai bagian dari langganan multi-perangkat.

THE VERGE, PCMAG

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

1 hari lalu

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

Laporan terkini dari Canalys memperkirakan total 296,2 juta smartphone telah didistribusikan di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

5 hari lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

7 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

8 hari lalu

Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

Google perbaiki patch keamanan Pixel 8. Perbaiki errorr kamera.

Baca Selengkapnya

6 Tips agar Baterai Smartphone Tahan Lama

11 hari lalu

6 Tips agar Baterai Smartphone Tahan Lama

Lakukan enam tips berikut agar baterai smartphone Anda tahan lama.

Baca Selengkapnya

Rumor Spesifikasi OnePlus Ace 3 Pro, Punya Layar OLED Melengkung dan Chip Snapdragon

13 hari lalu

Rumor Spesifikasi OnePlus Ace 3 Pro, Punya Layar OLED Melengkung dan Chip Snapdragon

Fitur OnePlus Ace 3 Pro dikabarkan lebih canggih dibanding generasi OnePlus sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Adu Fitur Ponsel Lipat Galaxy Z Fold 6 Versus Pixel Fold, Mana yang Unggul?

14 hari lalu

Adu Fitur Ponsel Lipat Galaxy Z Fold 6 Versus Pixel Fold, Mana yang Unggul?

Galazy Z Fold 6 yang akan dirilis pafa pertengahan 2024 kerap dibandingkan dengan Pixel Fold yang ramai dipakai sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya

7 Tips Agar Smartphone Tetap Berfungsi Seperti Baru

14 hari lalu

7 Tips Agar Smartphone Tetap Berfungsi Seperti Baru

Tak hanya perlu pelindung luar, smartphone juga butut perlindungan dari dalam agar bisa tetap berfungsi seperti baru.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

14 hari lalu

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

Informasi fitur Xiaomi 15 bocor sedikit demi sedikit ke publik. Yang terbaru soal layar yang tersedia dalam dua versi.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Membuat Ponsel Pintar Lama Menjadi CCTV

15 hari lalu

Cara Mudah Membuat Ponsel Pintar Lama Menjadi CCTV

Dengan menggunakan smartphone yang sudah tidak terpakai, CCTV dapat mudah dibuat dengan menggunakan sebuah aplikasi.

Baca Selengkapnya