Burung Beracun Hooded Pitohui, Mengapa Bisa Mengeluarkan Bau tak Sedap?

Kamis, 11 Agustus 2022 12:13 WIB

Burung hooded pitohui. Foto : jalaksuren

TEMPO.CO, Jakarta - Burung hooded pitohui (Pitohui dichrous) salah satu dari sedikit spesies burung beracun. Sumber racun masih dalam perdebatan para ilmuwan. Tapi, diduga racun burung itu bersumber dari kumbang Choresine yang dimakan, dikutip dari The Animal Facts.

Hooded pitohui berhabitat di Papua Nugini. Beberapa suku asli di Papua Nugini menyebut hooded pitohui sebagai wobob. Sebutan itu mengacu penyakit kulit gatal dan tak nyaman, yang berasal dari kontak dengan burung. Hooded pitohui juga dijuluki burung sampah karena baunya yang tak sedap.

Ciri fisik dan habitat hooded pitohui

Mengutip Fandom, burung hooded pitohui jantan maupun betina memiliki bercak-bercak berwarna di bulunya. Adapun bulu sayap, kepala, dan ekor hooded pitohui berwarna hitam dan bulu punggung juga perutnya berwarna oranye.

Burung hooded pitohui memiliki kaki berwarna hitam dengan cakar tajam dan paruh hitam yang kuat. Burung jantan dan betina memiliki warna yang sama. Saat terancam, burung ini menegakkan bulu kepala untuk membentuk jambul. Hooded pitohui dewasa rata-rata panjang tubuhnya 23 sentimeter dan berat sekitar 65 gram.

Hooded pitohui hidup di hutan hujan tropis Papua Nugini dari hutan yang rendah ke permukaan laut. Waktu bersarang bervariasi menurut lokasi dan pola cuaca. Sarangnya berbentuk cangkir, terdiri atas sulur yang telah teranyam di pangkal cabang berbentuk segitiga.

Karakteristik Hooded Pitohui

Advertising
Advertising

Hooded pitohui sering ditemukan bergerombol dengan burung lain, termasuk Cendrawasih jingga (Paradisaea raggiana). Para ilmuwan menganggap, kumpulan jenis burung berhubungan kerja sama perlindungan dengan berbondong-bondong. Bau tak sedap yang pekat itu semacam peringatan untuk predator

Mengutip laman Aquarium of The Pacific, makanan Hooded Pitohui bersumber dari toksin, homoBTX yang mengendap di bulu dan kulit. Itu terfokus di bulu dada, perut, dan kaki. Kontak dengan burung ini menghasilkan kesemutan dan efek mati rasa yang bertahan lama, bersin, dan mata berair.

Penelitian menemukan, racun menjadi perlindungan terhadap parasit seperti kutu dan predator, termasuk manusia. Ada dugaan racun bisa disalurkan ke sarang dari perut dan bulu punggung burung hooded pitohui dewasa. Pengamanan terhadap sarang diketahui ular yang memangsa telur di sarang burung beracun hooded pituhoi segera memuntahkan santapannya itu.

Baca: Ribuan Burung Layang-layang Asia Bermigrasi ke Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Polisi Sita 98 Bungkus Ganja dari Tangan WNA Papua Nugini di Jayapura

15 jam lalu

Polisi Sita 98 Bungkus Ganja dari Tangan WNA Papua Nugini di Jayapura

Polisi mendapatkan informasi akan ada transaksi narkotika yang diduga jenis ganja di sebuah rumah di Argapura, distrik Jayapura Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

2 hari lalu

Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

Istana Buckingham mengirimkan surat ke PETA kalau Ratu Camilla tak akan lagi membeli baju baru yang terbuat dari bulu hewan asli.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

5 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

6 hari lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Ciri Ibu Mertua Beracun dan Mengganggu Rumah Tangga Anak

6 hari lalu

Ciri Ibu Mertua Beracun dan Mengganggu Rumah Tangga Anak

Anda tentu mengharapkan ibu mertua yang bersikap baik dalam kehidupan sehari-hari, bukan yang toksik. Berikut indikasi ibu mertua beracun.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

7 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

10 hari lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

10 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

10 hari lalu

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

Pemerintah Indonesia tahun ini menyiapkan empat proyek untuk pembangunan negara tetangganya, Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

18 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya