Ukraina Ancam Tembak Tentara Rusia di PLTN Terbesar Eropa

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Minggu, 14 Agustus 2022 08:09 WIB

Pemandangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Kyiv - Ukraina menargetkan tentara Rusia yang menembaki pembangkit tenaga nuklir (PLTN) yang diduduki di selatan negara itu atau menggunakannya sebagai pangkalan untuk menembak, kata Presiden Volodymyr Zelenskiy, Sabtu, 13 Agustus 2022.

Ukraina dan Rusia telah saling tuduh atas beberapa insiden penembakan baru-baru ini di fasilitas Zaporizhzhia, PLTN terbesar di Eropa. Pasukan Rusia merebut stasiun itu di awal perang.

"Setiap tentara Rusia yang menembak reaktor itu, atau menembak menggunakan reaktor itu sebagai penutup, harus memahami bahwa ia menjadi target khusus untuk agen intelijen kami, untuk layanan khusus kami, untuk tentara kami," kata Zelenskiy dalam pidato malam sebagaimana dikutip Reuters.

Zelenskiy, yang tidak memberikan rincian apa pun, mengulangi tuduhan bahwa Rusia menggunakan pabrik itu sebagai pemerasan nuklir.

Kelompok negara-negara G7 telah meminta Moskow untuk menarik pasukannya dari pembangkit listrik itu.

Advertising
Advertising

Badan intelijen pertahanan Ukraina sebelumnya memperingatkan "provokasi" baru Rusia di sekitar pembangkit itu, sementara wali kota yang diasingkan dari kota tempat pabrik itu berada mengatakan telah mendapat serangan baru dari Rusia.

Tetapi pejabat lokal yang dipasang Rusia Vladimir Rogov menulis di Telegram bahwa pasukan Ukraina menembaki pembangkit itu.

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak menuduh Rusia "menghantam bagian dari pembangkit listrik tenaga nuklir di mana energi yang menggerakkan selatan Ukraina dihasilkan."

"Tujuannya adalah untuk memutuskan kami dari (pembangkit) dan menyalahkan tentara Ukraina untuk ini," tulis Podolyak di Twitter.

Badan intelijen pertahanan mengatakan pasukan Rusia telah memarkir howitzer self-propelled Pion di luar kota terdekat dan memasang bendera Ukraina di atasnya.

Badan tersebut juga mengatakan bahwa serangan hari Kamis di wilayah pembangkit itu, yang menurut Ukraina merusak infrastruktur pompa air dan stasiun pemadam kebakaran, telah dilakukan dari desa Vodiane yang dikuasai Rusia, sekitar tujuh kilometer (4,35 mil) timur pabrik.

REUTERS

Baca:
Terkini dari PLTN Zaporizhzhia: Dijalankan Ukraina, Diduduki Rusia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya