Tim ULM Ciptakan Produk Penyerap Limbah Minyak dari Eceng Gondok

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Rabu, 17 Agustus 2022 16:39 WIB

Relawan Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) membersihkan tumbuhan eceng gondok di Situ Pengarengan, Depok, Ahad, 6 Juni 2021. Kegiatan tersebut merupakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dipimpin Muthia Elma selaku founder Materials and Membranes Research Group (M2ReG) menciptakan produk penyerap limbah minyak dari serat eceng gondok. Hasil inovasi ini terdiri dari mahasiswa Teknik ULM dan MIPA Kimia Universitas Palangka Raya dan bekerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga IT Banjarmasin.

"Kami menciptakan absorben dari serat eceng gondok sebagai produk penyerap minyak yang dapat meminimalisir biaya penanggulangan tumpahan minyak di industri Pertamina," kata Muthia di Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Selasa, 16 Agustus 2022.

Ia menjelaskan dalam kegiatan operasi migas PT Pertamina sering menggunakan produk penyerap minyak yang dibeli dari luar negeri dengan harga cukup mahal. Produk itu untuk mengatasi adanya tumpahan minyak di sekitar TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak). "Inovasi kami ini diharapkan dapat membantu industri untuk mengatasi pencemaran lingkungan," katanya.

Menurut dia, eceng gondok dipilih untuk mengurangi pencemaran air akibat meledaknya populasi eceng gondok di Sungai Barito, Kalimantan Selatan. Eceng gondok dianggap mengganggu transportasi air termasuk kegiatan usaha PT Pertamina IT Banjarmasin.

Muthia mengatakan eceng gondok mengandung serat yang diolah menjadi produk absorben untuk menyerap minyak. Absorben ini mampu menyerap minyak yang bukan air, dikarenakan adanya bahan kimia dengan formulasi tertentu yang dikembangkan oleh Prof Muthia dan tim.

Advertising
Advertising

Hasil produk ini telah diseminarkan pada Seminar Nasional Teknik Lingkungan VI tahun 2021 lalu dan berhasil mendapatkan penghargaan Best Presenter dengan dipresentasikan oleh Elda Alyatikah mahasiswa magang M2ReG dari MIPA Kimia Universitas Palangka Raya.

Menurut Muthia, produk ini memiliki keunggulan sama seperti yang dijual di pasaran, sehingga akan dikembangkan dan diproduksi dalam skala besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menggandeng UMKM lokal dengan memanfaatkan sumber bahan baku kearifan lokal.

Pengembangan absorben ini diharapkan dapat meminimalisir biaya penanggulangan tumpahan minyak di industri Pertamina. "Penemuan ini selanjutnya juga akan dipatenkan," tutur Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia Fakultas Teknik ULM itu.

Baca juga: Mahasiswa UB Bikin Detergen dari Cangkang Kerang Lokan, Kemasan Bisa Larut di Air

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pilihan Oleh-oleh untuk Kerabat dari Kampung Halaman

23 hari lalu

Pilihan Oleh-oleh untuk Kerabat dari Kampung Halaman

Selain menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan, memberikan oleh-oleh juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan perhatian pada kerabat.

Baca Selengkapnya

Dari Kulit Kerang Hingga Petai, 5 Pohon Natal Ini Dibuat dari Hasil Bumi dan Barang Bekas

24 Desember 2023

Dari Kulit Kerang Hingga Petai, 5 Pohon Natal Ini Dibuat dari Hasil Bumi dan Barang Bekas

Pohon natal tidak selalu dibuat dari pohon cemara. bisa juga dari barang bekas bahkan hasil bumi

Baca Selengkapnya

Universitas Lambung Mangkurat Raih Akreditasi Internasional di 6 Program Studi

19 Desember 2023

Universitas Lambung Mangkurat Raih Akreditasi Internasional di 6 Program Studi

Universitas Lambung Mangkurat atau ULM di Kalimantan Selatan berhasil meraih akreditasi internasional untuk enam program studi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Newcastle University Ikuti Sekolah Konservasi Pulau Curiak, Antusias Melihat Bekantan

4 Desember 2023

Mahasiswa Newcastle University Ikuti Sekolah Konservasi Pulau Curiak, Antusias Melihat Bekantan

Sebanyak 16 mahasiswa Newcastle University, Australia peserta program "summer course" bekerja sama dengan ULM mengikuti sekolah konservasi alam.

Baca Selengkapnya

Cara Kampus Atasi Mahasiswa yang Tak Dapat Kuota KIP Kuliah

4 Agustus 2023

Cara Kampus Atasi Mahasiswa yang Tak Dapat Kuota KIP Kuliah

Tahun ini, jumlah kuota KIP Kuliah dipangkas hampir 50 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur Ansar: Limbah Minyak Hitam Mengganggu Wisatawan di Kepri

16 Mei 2023

Gubernur Ansar: Limbah Minyak Hitam Mengganggu Wisatawan di Kepri

Pencemaran limbah minyak hitam di laut Kepri seperti sudah menjadi agenda tahunan.

Baca Selengkapnya

Pantai di Batam Masih Hitam Akibat Limbah Minyak, Wisatawan Sudah Mulai Berenang

10 Mei 2023

Pantai di Batam Masih Hitam Akibat Limbah Minyak, Wisatawan Sudah Mulai Berenang

Pantai yang tercemar limbah minyak di Batam sudah mulai dikunjungi wisatawan.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Limbah Minyak di Batam, Pariwisata Pantai Lumpuh

9 Mei 2023

Pencemaran Limbah Minyak di Batam, Pariwisata Pantai Lumpuh

Limbah minyak hitam berjenis limbah B3 itu setidaknya mencemari 1,5 kilometer kawasan pesisir di Kampung Melayu, Nongsa.

Baca Selengkapnya

1.300 Orang Diwisuda di ULM, 3 Orang Raih IPK 4

5 Mei 2023

1.300 Orang Diwisuda di ULM, 3 Orang Raih IPK 4

Sebanyak tiga wisudawan berhasil meraih nilai sempurna 4,00 untuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saat wisuda ke-111 di ULM.

Baca Selengkapnya

Limbah Minyak Hitam yang Cemari Pantai di Batam Diduga Berasal dari Perairan Malaysia

4 Mei 2023

Limbah Minyak Hitam yang Cemari Pantai di Batam Diduga Berasal dari Perairan Malaysia

Beberapa pantai yang tercemari oleh limbah minyak hitam itu terpaksa harus tutup beberapa waktu ke depan.

Baca Selengkapnya