Mantan Kepala Keamanan Ikut Sudutkan Twitter, Ini Daftar Pengaduannya

Kamis, 25 Agustus 2022 16:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kepala keamanan Twitter, peretas legendaris yang berubah menjadi pakar keamanan siber, Peiter 'Mudge' Zatko, memberi angin kepada Elon Musk dalam konfliknya dengan Twitter. Menurut Zatko, Twitter telah menyembunyikan praktik keamanan yang lalai, menyesatkan regulator federal, dan gagal memperkirakan dengan tepat jumlah bot di platform.

Zatko telah dipecat oleh Twitter pada Januari lalu. Dia berdalih pemecatan itu adalah pembalasan atas penolakannya untuk tetap diam tentang kerentanan perusahaan.

Zatko adalah yang bersama Securities and Exchange Commission (SEC) mendaftarkan pengaduan, menuduh Twitter menipu pemegang saham dan melanggar perjanjian yang dibuat dengan Federal Trade Commission (FTC) untuk menegakkan standar keamanan tertentu. Berkas pengaduannya sampai lebih dari 200 halaman.

Zatko mengatakan bergabung dengan Twitter pada 2020 tepat setelah perusahaan tersebut dilanda peretasan besar-besaran di mana akun milik tokoh-tokoh seperti Barack Obama, Bill Gates, dan Kanye West dibajak. Ia bersedia bergabung dengan Twitter, di bawah CEO Jack Dorsey, karena keyakinan platform itu adalah "sumber daya penting" bagi dunia.

Tapi, dia kemudian mengaku menjadi kecewa dengan CEO Parag Agrawal yang disebutnya menolak mengatasi banyak masalah keamanan perusahaan. "Ini tidak akan pernah menjadi langkah pertama saya, tetapi saya yakin saya masih memenuhi kewajiban saya kepada Jack dan pengguna platform," kata Zatko mengenai keputusannya untuk menjadi pelapor.

Advertising
Advertising

Dalam tanggapannya, Twitter menuduh Zatko hanya membuat sensasi. Seorang juru bicara Twitter mengatakan Zatko dipecat dari posisi eksekutif seniornya di Twitter karena kinerja yang buruk dan kepemimpinan yang tidak efektif selama enam bulan sebelumnya.

“Meskipun kami belum memiliki akses ke tuduhan spesifik yang dirujuk, apa yang kami lihat sejauh ini adalah narasi tentang privasi dan praktik keamanan data kami yang penuh dengan inkonsistensi dan ketidakakuratan, serta tidak memiliki konteks yang penting," katanya menguraikan.

Twitter balik menuding Zatko hanya ingin menimbulkan kerugian di Twitter, pengguna, dan pemegang sahamnya. "Keamanan dan privasi telah lama menjadi prioritas seluruh pihak di Twitter dan kami masih memiliki banyak pekerjaan di depan.”

FTC dikabarkan sedang meninjau aduan tersebut dan kemungkinan akan mengenakan denda yang signifikan terhadap Twitter jika tuduhan terbukti benar. Aduan juga akan mempengaruhi pertikaian yang sedang berlangsung antara Elon Musk dan Twitter. Musk saat ini mencoba melepaskan diri dari kesepakatan senilai $44 miliar untuk membeli Twitter setelah menganggap Twitter berbohong tentang jumlah akun bot dan spam di platform.

“Kami telah mengeluarkan panggilan pengadilan untuk Tuan Zatko,” Alex Spiro, seorang pengacara yang mewakili Musk, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Berikut ini beberapa tuduhan dalam berkas yang diadukan Zatko tentang Twitter kepada SEC:

Akses sembarangan

Bagian penting dari kerentanan Twitter adalah terlalu banyak karyawan yang memiliki akses ke sistem kritis. Menurutnya, sekitar setengah dari 7.000 atau lebih karyawan penuh waktu Twitter memiliki akses ke data pribadi sensitif pengguna seperti nomor telepon dan perangkat lunak internal untuk mengubah cara kerja layanan. Namun, akses ini tidak dipantau secara ketat. Dia juga menuduh ribuan laptop berisi salinan lengkap kode sumber Twitter.

Menyesatkan FTC

Pada 2010, Twitter menyelesaikan tuntutan dengan Federal Trade Commission (FTC) karena gagal melindungi informasi pribadi konsumen — contoh signifikan dan awal dari regulator pemerintah yang mengekang Big Tech. Zatko mengklaim Twitter telah berulang kali membuat "pernyataan palsu dan menyesatkan" kepada pengguna dan FTC, yang berarti melanggar perjanjian ini.

Mengabaikan akun bot

Twitter telah berulang kali mengklaim bahwa kurang dari 5 persen pengguna aktif hariannya yang berupa bot, akun palsu, atau spam. Menurut Zatko, metode Twitter untuk mengukur angka ini menyesatkan dan bahwa para eksekutif diberi insentif dengan bonus hingga $ 10 juta untuk meningkatkan jumlah pengguna daripada menghapus akun bot spam.

Agen pemerintah

Twitter adalah alat utama untuk berbagi berita dan mengorganisir protes, menjadikannya target matang bagi pemerintah yang ingin menindak perbedaan pendapat. Zatko yakin pemerintah India memaksa Twitter untuk menyewa agen pemerintah, yang kemudian memiliki akses ke sejumlah besar data sensitif Twitter.

Kegagalan untuk menghapus

Tuduhan tersebut menyatakan bahwa Twitter, di masa lalu, gagal menghapus data pengguna saat diminta karena catatan tersebut tersebar terlalu luas di antara sistem internal untuk dilacak dengan benar. Seorang karyawan saat ini mengatakan kepada The Washington Post bahwa perusahaan baru saja menyelesaikan sebuah proyek, yang dikenal sebagai Project Eraser, untuk memastikan penghapusan data pengguna yang tepat.

THE VERGE

Berita terkait

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

4 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

4 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

8 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

9 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

12 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya