Indonesia Bakal Punya Akses Pendidikan dan Riset Tembus 100 Gbps

Reporter

Bisnis.com

Editor

Devy Ernis

Kamis, 1 September 2022 20:48 WIB

Foto ilustrasi jaringan internet.

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia bakal memiliki jaringan internet untuk riset dan pendidikan berkecepatan tinggi mencapai hingga 100 Gbps yang menghubungkan sampai ke Tokyo, Jepang. Universitas Brawijaya (UB) bersama dengan Arterial Research and Educational Network in the Asia Pacific (ARENA-PAC) dan Indonesia Research and Education Network (iDREN) menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang menyepakati kerja sama operasi dan pengembangan jaringan 100 Gbps.

Penandatanganan MoU ini digelar di sela-sela Digital Economy Ministers Meeting G20 di Bali dengan disaksikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan Menteri untuk Transformasi Digital Jepang Kono Taro. Rektor Universitas Brawijaya Widodo menuturkan jalur 100 Gbps tersebut 100 kali lebih cepat dari jalur REN Indonesia ke REN global saat ini.

"ini merupakan tonggak sejarah penting bagi UB dan institusi riset dan pendidikan di Indonesia," ujarnya pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Dia menjelaskan jaringan 100 Gbps ARENA-PAC menghubungkan iDREN dengan UB sebagai gerbangnya, melalui Guam hingga ke Tokyo dan juga ke sejumlah lokasi lainnya.

Menurutnya, dengan jaringan ini, 82 lebih perguruan tinggi dan berbagai lembaga riset yang saat ini telah terhubung ke iDREN akan dapat bertukar data makin cepat dengan lembaga riset dan pendidikan lain di luar negeri, dan memiliki fasilitas privat untuk bereksperimen dalam jaringan.

Advertising
Advertising

Co-Director ARENA-PAC Jun Murai mengatakan jaringan 100 Gbps ke iDREN, menciptakan sejarah yang besar tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi kawasan Asia-Pasifik bagi akademisi.

"Saya berharap jaringan ini berkontribusi melalui kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Asia-Pasifik lainnya, serta juga seluruh dunia demi menciptakan masa depan yang lebih baik," ujarnya.

Ketua iDREN Achmad Affandi berusaha mendorong kolaborasi pendidikan dan riset melalui jejaring komunikasi data kecepatan tinggi di Indonesia.

"Dengan terhubungnya jaringan IdREN dengan ARENA-PAC sebesar 100 Gbps akan menambah fasilitas infrastruktur dan mengakselerasi kerja sama pendidikan dan riset ke tingkat regional dan global," tuturnya.

Baca juga:
Benarkah Data 1,3 Miliar SIM Card Bocor dari Kominfo? Menteri Instruksikan Audit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

1 hari lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

2 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

7 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

7 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya