Kisah Jebolan UNS Dirikan Kebab Baba Rafi, dari Gerobak ke IPO

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Jumat, 2 September 2022 10:03 WIB

Eko Pujianto. FOTO/Instagram/ekopjto

TEMPO.CO, Jakarta - Usaha Eko Pujianto, alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk merintis Kebab Turki Baba Rafi tak mudah. Bermula dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) gerobakan, bisnis tersebut kini menjadi salah satu jaringan waralaba kebab terbesar di dunia.

Eko Pujianto yang merupkan founder Kebab Turki Baba Rafi ini mengatakan mulanya dia tak menekuni dunia bisnis. Dia merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai supir. ”Saat merantau ke Jakarta saya bekerja sebagai supir. Ketika itu saya mengikuti salah satu orang yang punya bisnis bagus. Hal ini kemudian membuat saya belajar juga tentang financial,” ujarnya dilansir dari laman resmi UNS pada Jumat, 2 September 2022.

Eko bercerita ketika memulai bisnis di Food and Beverages (F&B), dia menghadapi berbagai banyak kerumitan misalnya, memastikan apakah stok yang ada sinkron dengan penjualan, bagaimana agar efisiens saat memasak, hingga urusan branding dan promosi.

"Karena dalam bisnis ini uang tak hanya dalam bentuk fisik saja. Efisiensi kita saat memasak, ketersediaan stok juga termasuk uang. Maka harus kita kontrol betul dan jangan sampai lengah,” kata Eko.

Eko mengatakan berbagai kendala tersebut justru menandakan bisnis berkembang. Yang penting, kata dia, adalah tahan banting terhadap kendala itu. "Terkadang kendala terbesar hadirnya dalam diri kita. Kita yang tak mau belajar atau tak mau naik kelas untuk mencari solusi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Agar bisa berkembang, Eko mengungkapkan tiga kunci yakni inovatif, atraktif, dan adaptif. Untuk inovasi bisa dengan inovasi produk atau inovasi model. Kemudian atraktif harus mampu membuat orang lain terarik terhadap produk dan adaptif harus mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan market.

Lebih lanjut, strategi untuk menggaet pasar baru dengan menganalisa kebutuhan target market. Setelah menekuni dan belajar berbagai hal, Eko sukses membawa Kebab Turki Baba Rafi menjadi salah satu UMKM yang menembus pasar global dan mampu bertahan di tengah pandemi.

Tak hanya itu, PT Sari Kreasi Boga Tbk yang menaungi Kebab Baba Rafi juga sudah IPO atau tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten RAFI. Adapun saat ini, Kebab Turki Baba Rafi sudah memiliki 1.300 cabang di 10 negara dalam waktu 13 tahun.

Eko berpesan bahwa untuk bisa sukses, seseorang tidak boleh melupakan orang yang sudah berjasa pada usaha. ”Kita harus mengingat dan membalas jasa orang-orang yang sudah berinvestasi untuk kesuksesan kita,” kata Eko.

Baca juga: UB Gelar Wirausaha Merdeka, Mahasiswa Bisa Dapat Modal Usaha Rp 5 Juta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

1 hari lalu

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

Terdapat tiga aktivitas kegiatan, dua di antaranya adalah pelatihan literasi keuangan digital dan penanaman bibit tanaman.

Baca Selengkapnya

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

4 hari lalu

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkomitmen untuk terus membersamai pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

4 hari lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

4 hari lalu

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan seleksi mandiri UNS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

5 hari lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

5 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

6 hari lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

9 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

UNS Ingatkan Peserta UTBK SNBT Tak Tergiur Membayar Uang untuk Bisa Lolos

10 hari lalu

UNS Ingatkan Peserta UTBK SNBT Tak Tergiur Membayar Uang untuk Bisa Lolos

Begini kata Plt Rektor UNS soal iming-iming lolos UTBK.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

10 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya