Mahasiswa UGM Bikin Bantal Antibakteri dan Tungau, Dibandrol Rp 115 Ribu

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Jumat, 2 September 2022 20:41 WIB

Mahasiswa UGM menciptakan bantal antibakteri dan tungau berbahan limbah sabut kelapa, enceng gondok, dan ekstrak daun sirih (ANTARA/HO-UGM)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan bantal antibakteri dan tungau berbahan limbah sabut kelapa, enceng gondok, dan ekstrak daun sirih. Tim terdiri dari lima orang mahasiswa.

Produk yang diberi nama Bangau yang merupakan akronim dari bantal antibakteri dan tungau. Bangau dirancang oleh Marsyela bersama Silvia Rahmawati, Alda Anisah, dan Rizal Aziz Pradana dari Sekolah Vokasi UGM, serta Luthfia Uswatun Khasanah dari Fakultas Biologi UGM.

Salah satu anggota tim Marsyela Tri Aryani menuturkan ide pembuatan bantal bermula dari keprihatinan terhadap persoalan eutrofikasi tanaman enceng gondok yang merusak perairan. Lantaran pertumbuhannya relatif cepat serta banyaknya limbah sabut yang belum termanfaatkan dengan baik, tim mahasiswa menyulapnya jadi produk bermanfaat.

"Kami ingin mengolah limbah-limbah tersebut dan berpikir mengembangkan produk yang lekat dengan kebutuhan manusia berbahan kedua limbah itu. Lalu, tercetus ide membuat bantal," ujarnya pada Jumat, 2 September 2022.

Setelah melakukan kajian pustaka dari sejumlah jurnal, mereka menemukan fakta bahwa enceng gondok berpotensi sebagai tanaman obat.

Advertising
Advertising

Dibuat 100 Persen dari Bahan Alami

Kelima mahasiswa tersebut merancang produk bantal antibakteri dan tungau dengan konsep natural. Mereka membuat bantal dengan 100 persen bahan alami mulai dari isian hingga luaran bantal. Hal ini tidak hanya mengurai persoalan lingkungan, tetapi juga menghadirkan produk yang bermanfaat bagi kesehatan.

Enceng gondok mengandung senyawa aktif fenol, flavonoid, tanin, alkaloid, terpenoid, steroid, dan glikosida yang memiliki peranan secara biologis sebagai antioksidan, antijamur, antibakteri, dan antikanker.

Produksi bantal antibakteri itu diawali dengan penganyaman eceng gondok kering menjadi berbentuk lilitan kecil maupun sedang. Berikutnya, anyaman bantal direbus dengan ekstrak daun sirih agar ekstrak dapat tercampur merata pada anyaman.

Proses Pembuat yang Lama

Setelah itu, pengeringan dan penyemprotan kembali ekstrak daun sirih secara merata, lalu anyaman dimasukkan ke plastik selama 12 jam agar ekstrak daun sirih meresap dalam anyaman. "Selanjutnya dilakukan pengolahan sabut kelapa sebagai bahan isian bantal. Pengolahan untuk mengubah sabut kelapa yang kasar menjadi tekstur yang hampir menyerupai woll atau benang," kata Marsyela.

Menurut dia, daun sirih menjadi unsur penting pembuatan bantal antibakteri karena mengandung senyawa yang berperan sebagai antibakteri yaitu saponin, tanin, flavonoid, dan fenol. Dalam daun sirih juga terdapat minyak atsiri yaitu clavikol yang berperan mematikan agen Sarcoptes scabiei dalam menghentikan aktivitas tungau agar permukaan luka tidak memburuk.

Tahapan terakhir, katanya, memasukkan serat woll dari sabut kelapa dan limbah biji kapuk randu untuk menambah volume bantal sebelum dilakukan penjahitan.

Produk Bangau dibuat berbentuk segi empat berukuran 35x35 cm berwarna cokelat dengan nuansa alami dan tradisional. Anggota lainnya, Silvia Rahmawati menuturkan perawatan Bangau cukup mudah karena tidak perlu memakaikan atau mengganti sarung bantal.

Dibandrol Rp 115 Ribu

Selain memiliki fungsi kesehatan, menurut dia, bantal itu juga mendukung upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya hayati di Indonesia, serta ramah lingkungan.

"Bangau hadir sebagai alternatif pengganti bantal kapuk dan sintetis yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas tidur pengguna dan merasa aman karena ada fungsi kesehatan sebagai antibakteri dan tungau," ujarnya.

Adapun satu paket produk Bangau disertai dengan cairan spray antibakteri berukuran 30 ml dibandrol seharga Rp 115 ribu.

Baca juga:Buka Toko Kelontong Sejak Mahasiswa, Granita Alumnus UGM Raup Omset Rp 380 Juta per Bulan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

1 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

1 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

2 hari lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

2 hari lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

2 hari lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

2 hari lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

3 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

3 hari lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

3 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya