Tenggiling Asia Tenggara Kian Terdesak

Reporter

Editor

Rabu, 4 Maret 2009 11:57 WIB

tenggiling
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur:
Tenggiling menghadapi ancaman terburuk dari para pemburu dan penyelundup di Asia Tenggara. Pejabat urusan satwa liar Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) menyatakan para pelaku jaringan perdagangan ilegal di kawasan itu hanya diganjar dengan hukuman yang tidak setimpal. Kondisi itu diperburuk dengan kurangnya informasi sehingga menyebabkan perdagangan ilegal terus berkembang.
Perdagangan satwa langka, yang dikenal sebagai pemakan semut bersisik itu diperkirakan bakal terus meningkat jika pemerintah negara-negara di kawasan itu tidak mengambil tindakan tegas, kata Chumphon Sukkaseam, pejabat senior Wildlife Enforcement Network ASEAN. "Lebih dari 100 ton daging tenggiling dari Asia Tenggara yang akan diselundupkan ke Cina bisa disita tahun lalu, tapi itu hanya 10 sampai 20 persen dari jumlah daging tenggiling yang sukses diselundupkan ke Cina," katanya.
Chumphon memperingatkan aksi penyelundupan ini akan terus meningkat pada masa mendatang. "Tindakan keras harus diambil karena saat ini tenggiling di Asia Tenggara menghadapi ancaman terburuk dari pemburu dan penyelundup," ujarnya.
Tenggiling adalah satwa asli di hutan-hutan Indonesia, Malaysia, dan wilayah selatan Thailand. Daging tenggiling dianggap sebagai kudapan eksotik di Cina.
Satwa ini diklasifikasikan sebagai spesies dilindungi dalam Convention on International Trade in Endangered Species Perserikatan Bangsa-Bangsa. "Rute utama penyelundupan tenggiling adalah dari Indonesia ke Malaysia kemudian dibawa ke Thailand menuju Laos atau Vietnam yang berbatasan dengan Cina," katanya.
Chumphon mengatakan masalah utama perdagangan ilegal tenggiling adalah penjagaan perbatasan yang amat lemah antarnegara ASEAN. Kurangnya pertukaran informasi tentang kasus ini yang kurang memadai serta rendahnya denda yang dikenakan bagi penyelundup juga membuat aksi penyelundupan tak terbendung.
Kepala departemen taman nasional dan kehidupan liar Malaysia Abdul Rasid Samsudin menyatakan pemerintah negara itu berencana akan memperkuat undang-undang kehidupan liarnya pada tahun ini.
TJANDRA DEWI | AFP

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya