Isi Pesan Bjorka untuk Kominfo, Pengamat Keamanan Siber: Menurut Mereka Lucu

Rabu, 7 September 2022 17:26 WIB

Tangkapan layar jual beli data 1,3 miliar kartu SIM telepon Indonesia. FOTO/Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Akun Bjorka menjadi nama sentral dari heboh data 1,3 miliar Kartu SIM telepon Indonesia yang bocor dan dijual seharga 50 ribu dolar AS. Dalam forum Breach, Bjorka menyatakan data tersebut didapat dari proses registrasi SIM Card pengguna ponsel--proses yang diwajibkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Penelusuran yang sudah dilakukan atas sampel dua juta data di antaranya menunjukkan data terdiri dari NIK, nomor telepon, provider, dan waktu registrasi itu otentik dan masih aktif. Total jumlah data disebut 87 GB

Terbaru, Selasa 6 September 2022, muncul lagi tangkapan layar dari Bjorka, tapi bukan tentang pencurian data. Bjorka berkomentar terhadap reaksi pemerintah Indonesia lewat Kementerian Kominfo pascamengetahui pembobolan data tersebut. Dia menulis, "Pesan saya untuk pemerintah Indonesia: Jangan menjadi idiot.”

Bjorka sembari memperlihatkan tangkapan layar berita online Indonesia yang tertulis dalam bahasa Inggris,”Kominfo berpesan kepada hacker: kalau bisa jangan menyerang.”

Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, yang sempat membedah data dari Bjorka, menyatakan keabsahan pesan yang dikirimkan dari akun resmi Bjorka di breached.to. “Mungkin karena Kominfo memberikan statement yang menurut mereka lucu, peretas jangan meretas. Ibarat sopir, jangan menyetir,” kata Alfons lewat pesan singkat, Rabu, 7 September 2022.

Advertising
Advertising

Menurut Alfons, terbuka kemungkinan siapapun berada di balik akun Bjorka, termasuk warga Indonesia. Juga, bisa saja laki-laki atau perempuan. Yang jelas, dia menduga, memiliki kemampuan meretas dan usia diperkirakannya sekitar gen Z.

Untuk kemungkinan motif, Alfons menjawab, "Mencari uang. Karena harga jualnya tidak mahal dan value datanya make sense.”

Dalam rentang kurang dari sebulan, Bjorka sudah dua kali menjadi buah bibir dalam urusan peretasan. Sebelumnya, ia meretas data pengguna Indihome. Vaksincom juga telah melakukan analisis terhadap data itu.

Data pengguna Indihome juga disebarkan di situs breached, dari file dengan nama "metranet_log.csv" yang berukuran 16,79 GB dengan jumlah data sebanyak 26,7 juta baris dan 12 kolom.Data tersebut adalah data history browsing 2018 dan 2019 sebanyak 26.730.797 baris.

Selain mengandung data waktu browsing dan situs yang dikunjungi, mayoritas memiliki data tambahan Jenis Kelamin, Nama Lengkap dan NIK.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

1 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

1 hari lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

2 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

2 hari lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu eSIM, Kelebihan, dan Daftar Operatornya

5 hari lalu

Mengenal Apa itu eSIM, Kelebihan, dan Daftar Operatornya

Mengenal eSIM pengganti kartu SIM fisik yang diklaim memiliki berbagai kelebihan di bidang IoT. Ini kelebihannya dibanding SIM biasa.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

5 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

5 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

7 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

14 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya