Vaksin Covid-19: Bio Farma Klaim Siap Produksi IndoVac, Bibit dari Amerika

Rabu, 7 September 2022 20:18 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Bandung - Bio Farma tengah menyusun laporan hasil uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 yang dinamai IndoVac. Vaksin dengan platform protein rekombinan sub-unit berbasis ragi (yeast based) tersebut dikembangkan dari bibit (seed) vaksin yang disediakan oleh Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat.

“Kami sedang menyelesaikan laporannya,” kata Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulis yang diterima hari ini, Rabu 7 September 2022.

Honesti mengatakan, vaksin IndoVac tersebut telah melewati uji klinis fase 1 dan 2. Saat ini tengah dalam proses penyelesaian uji klinis fase 3 untuk usia 18 tahun ke atas. “Dari hasil uji klinis fase 1 dan 2, IndoVac memiliki kualitas dan keamanan yang baik, efikasi juga tidak kalah dengan vaksin Covid-19 lainnya,” kata dia.

Teknologi pengembangan virus menggunakan platform rekombinan disebutnya kompatibel dengan fasilitas yang dimiliki Bio Farma. Platform diklaim juga bisa diadaptasi pada varian baru virus corona penyebab Covid-19.

Honesti mengklaim IndoVac punya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 80 persen, berdasarkan self-assesment. Dengan TKDN sebesar itu diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada vaksin impor. "Pada akhirnya hal itu akan berdampak positif dalam penghematan devisa negara,” kata dia.

Advertising
Advertising

Proses EUA dan sertifikasi halal

Honesti menambahkan, perusahaan sudah intensif berkomunikasi dengan BPOM sejak Juli lalu untuk pemenuhan data pendukung untuk mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Bio Farma menargetkan EUA bisa diperoleh vaksin IndoVac dalam waktu dekat.

Sejalan dengan itu Bio Farma memproses pengajuan sertifikasi halal vaksin IndoVac. Saat ini, menurut Honesti, vaksin tersebut telah menjalani audit aspek kehalalan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Untuk produksi, Bio Farma berencana memproduksi maksimal 20 juta dosis vaksin IndoVac pada tahap awal. Produksi vaksin tersebut bisa dinaikkan dua kali lipatnya pada 2023 dengan penambahan fasilitas produksi. Kapasitas produksi bisa terus dinaikkan hingga vaksin tersebut bisa diproduksi menembus 100 juta dosis per tahun pada 2024 bergantung pada kebutuhan dan permintaan.

Sekalian uji untuk booster dan bidik ekspor

Vaksin yang sama secara paralel juga menjalani uji klinis untuk booster. Dilakukan sejak 1 September 2022, uji mengambil lokasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin (Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran), Rumah Sakit Prof. IGNG Ngoerah l Bali (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Udayana).

Bio Farma sudah mendaftarkan nama vaksin IndoVac tersebut pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM pada 29 Juli 2022. Nama vaksin tersebut, kata Honesti, diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

“Saat ini masih dalam tahap pengumuman. Jika tidak ada keberatan dari pihak lainnya, maka proses ke tahap berikutnya sampai keluar sertifikat merek IndoVac sebagai paten Bio Farma dari Kementerian Hukum dan HAM,” kata Honesti.

Bio Farma menargetkan vaksin IndoVac bisa menyasar pasar ekspor. Untuk ini, proses pendaftaran emergency use listing (EUL) ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah dilakukan. "Vaksin ini nantinya bisa digunakan di negara-negara lain melalui mekanisme support Covax Facility (multilateral)."

Baca juga:
Perkembangan Vaksin Merah Putih BRIN


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

10 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

14 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

16 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

44 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya