Dubes Norwegia: 100 Juta Dollar Sudah Diberikan untuk Hutan Indonesia

Rabu, 28 September 2022 10:17 WIB

Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin saat memberikan kuliah umum di Kampus UGM, Selasa 27 September 2022. (TEMPO/Muh Syaifullah)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin membeberkan dukungan kuat yang telah diberikan negaranya untuk Indonesia bisa melestarikan hutan. Sepanjang dekade lalu, Pemerintahan Oslo telah mengucurkan dana sekitar US$100 juta atau setra Rp 1,5 triliun untuk program-program dengan tujuan tersebut.

"Jika mengikuti berita minggu lalu, Anda mungkin telah melihat bahwa Indonesia dan Norwegia telah sepakat untuk memulai kemitraan yang baru di bidang kehutanan," kata Rut saat memberi kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa 27 September 2022.

Dia menegaskan kembali peran Norwegia sebagai pendukung kuat upaya Indonesia untuk melestarikan hutan hujan, lahan gambut dan bakau yang dimilikinya. Hutan hujan Indonesia disebutnya terbesar ketiga di dunia. Indonesia juga, menurut Rut, memiliki beberapa wilayah lahan gambut dan bakau terbesar di dunia.

"Hutan, lahan gambut, dan bakau menyimpan sejumlah besar karbon. Hal ini sangat penting tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi iklim global dan keanekaragaman hayati," kata Rut dalam kuliah umumnya yang diberi judul Europe Energy Crisis, Global Climate Commitment Challenge tersebut.

Ia menambahkan, pada saat yang sama, secara historis perubahan penggunaan lahan, yang mencakup deforestasi dan kebakaran hutan, telah menyumbang sebagian besar emisi gas rumah kaca di Indonesia. Oleh karena itu, dia memuji capaian yang diklaim pemerintahan di Jakarta lewat data deforestasi terendah sepanjang 20 tahun terakhir.

Advertising
Advertising

"Itu dianggap sukses di seluruh dunia," katanya sambil menambahkan,"Sekarang Anda adalah pemimpin global dalam mengurangi deforestasi."

Hambatan Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

Bukan cuma sektor kehutanan, Rut mengingatkan pula kalau Norwegia dan Indonesia juga bekerja sama di bidang laut. Lautan ditekankannya berperan penting dalam menyerap CO2 dan menstabilkan iklim, dan kedua pemerintahan sama-sama anggota Panel Tingkat Tinggi untuk Ekonomi Laut yang Berkelanjutan.

Norwegia, kata Rut, mendukung beberapa inisiatif di Indonesia yang bertujuan untuk merehabilitasi bakau dan mencegah sampah laut. Potensi kerja sama dalam pengembangan energi terbarukan lepas pantai juga dinilainya cukup besar, dengan perusahaan Norwegia secara aktif menjajaki peluang di pasar Indonesia.

Di sektor energi, Norwegia telah mengalokasikan 10 miliar kroner Norwegia untuk dana iklim di negara-negara berkembang. Menurut Rut, pengelola dana itu, bersama beberapa perusahaan swasta Norwegia, sangat ingin berinvestasi dalam energi terbarukan di Indonesia.

Sayangnya, dia menambahkan, kerangka peraturan energi di Indonesia saat ini tidak mendukung energi terbarukan. "Sehingga sangat menantang bagi investor asing untuk mengidentifikasi proyek energi terbarukan yang layak secara komersial di Indonesia," kata Rut.

Krisis Energi di Eropa Dampak Perang Rusia - Ukraina

Di sisi lain, Rut juga membeberkan dampak perang Rusia - Ukraina terhadap situasi energi di Eropa dan di dalam negerinya sendiri. Dia menuturkan kalau Norwegia adalah produsen minyak dan gas terbesar di Eropa Barat. Sebelum perang, negara ini menyumbang hampir seperempat dari impor gas Eropa dan sekitar sepersepuluh dari impor minyak mentah.

Dalam situasi Eropa ingin menjadi independen dari impor energi dari Rusia, Norwegia akan tetap menjadi pemasok minyak dan gas yang stabil dan terukur ke Eropa. Norwegia adalah bagian dari pasar listrik terintegrasi di Eropa Utara, dengan kabel yang menghubungkan ke Inggris, Nordik, dan Jerman Utara.

Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin saat memberikan kuliah umum di Kampus UGM, Selasa 27 September 2022. (TEMPO/Muh Syaifullah)

"Di pasar listrik terintegrasi kami – Nordpool - listrik mengalir ke tempat dengan harga tertinggi, yang berarti harga tinggi di negara tetangga kami diterjemahkan menjadi harga yang lebih tinggi di Norwegia," kata Rut.

Masalah lainnya adalah 98 persen produksi energi domestik Norwegia berasal dari energi terbarukan, yang sebagian besar adalah tenaga air. Tapi, musim semi yang luar biasa kering telah meninggalkan banyak waduk di Norwegia selatan dengan tingkat air yang secara historis rendah untuk sepanjang tahun ini.

Untuk melestarikan dan membangun waduk selama bulan-bulan musim dingin, pemerintah Norwegia telah memutuskan untuk mengekang ekspor listrik. Ini dilakukan sampai level air waduk berada pada tingkat yang cukup tinggi untuk mengamankan pasokan listrik untuk musim dingin mendatang.

Perang di Ukraina juga telah menyebabkan harga energi Eropa dan global melonjak menyebabkan efek negatif jangka pendek pada konsumen dan ekonomi secara lebih luas. Tetapi satu hasil positif adalah kenaikan harga energi ini, kata Rut, semakin mendorong dan mempercepat pengembangan dan penyebaran sejumlah besar energi terbarukan yang murah secara global.

"Sudah ada banyak bukti dari pemerintah dan perusahaan yang mengembangkan kerangka kebijakan dan memajukan investasi dalam energi terbarukan," kata dia.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

8 jam lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

9 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

2 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

2 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

3 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

3 hari lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

3 hari lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

3 hari lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya