Kaspersky Temukan Penginstal Tor Browser Terinfeksi Didistribusikan via YouTube

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Kamis, 6 Oktober 2022 22:26 WIB

Tangkapan layar video dengan tautan ke pemasang Tor Browser berbahaya di bagian deskripsi. (Kaspersky)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Kaspersky mengidentifikasi beberapa kasus infeksi melalui installer Tor Browser berbahaya yang menyebar melalui video tentang Darknet di YouTube. Saluran ini memiliki lebih dari 170 ribu pelanggan, sementara jumlah penayangan video dengan tautan berbahaya melebihi 57 ribu.

Sebagian besar pengguna yang terkena dampak berasal dari Cina. Karena situs web Tor Browser diblokir di Cina, orang-orang dari negara ini sering kali terpaksa mengunduh Tor dari situs web pihak ketiga, dan para penjahat dunia maya tertarik untuk menyebarkan aktivitas berbahaya mereka melalui sumber daya tersebut.

“Hari ini kita menyaksikan bagaimana konten video telah menggantikan teks, sementara platform video lebih sering digunakan sebagai mesin pencari. Penjahat dunia maya sangat menyadari tren konsumsi web saat ini, oleh karena itu mereka mulai mendistribusikan malware di platform video populer,” ujar Georgy Kucherin, pakar keamanan di Kaspersky dalam keterangannya, 6 Oktober 2022.

"Tren ini akan tetap ada selama beberapa waktu, itulah sebabnya kami sangat menyarankan untuk menginstal solusi keamanan yang andal agar tetap terlindungi dari semua potensi ancaman," tambahnya.

Tor Browser versi yang dianalisis dikonfigurasikan agar tidak terlalu personal dibandingkan Tor asli ini menyimpan riwayat penelusuran dan keseluruhan data yang dimasukkan pengguna ke dalam form situs web.

Selain itu, ia mendistribusikan spyware untuk mengumpulkan berbagai data pribadi dan mengirimkannya ke server penyerang. Anehnya, tidak seperti banyak penipu online lainnya, OnionPoison tampaknya tidak menunjukkan minat khusus dalam mengumpulkan kata sandi atau dompet pengguna.

Advertising
Advertising

Sebaliknya, mereka cenderung lebih tertarik untuk mengumpulkan informasi identitas korban yang dapat digunakan untuk melacak identitas korban, seperti riwayat penelusuran, ID akun jejaring sosial, dan jaringan Wi-Fi.

Fakta ini mengkhawatirkan karena risiko beralih dari kehidupan digital ke kehidupan nyata. Para penyerang dapat mengumpulkan informasi tentang kehidupan pribadi korban, keluarga atau alamat rumahnya. Selain itu, ada kasus ketika penyerang menggunakan informasi yang diperoleh untuk melakukan pemerasan terhadap korban. Spyware juga menyediakan fungsionalitas untuk mengeksekusi perintah shell pada perangkat korban.

Untuk mengurangi risiko menjadi korban kampanye berbahaya serupa, berikut antisipasi pertama yang dapat Anda lakukan:

  • Jangan mengunduh perangkat lunak dari situs web pihak ketiga yang mencurigakan.
  • Jika menggunakan situs web resmi bukan merupakan pilihan bagi Anda, Anda dapat memverifikasi keaslian penginstal yang diunduh dari sumber pihak ketiga dengan memeriksa tanda tangan digital mereka. Penginstal yang sah harus memiliki tanda tangan yang valid, dan nama perusahaan yang ditentukan dalam sertifikatnya harus sesuai dengan nama pengembang perangkat lunak.

Baca:
Marak Serangan Hacker, Ini Saran Kaspersky untuk Mengamankan Data

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

8 jam lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

13 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

18 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya