Dietilen Glikol dan Obat Batuk Maut di Gambia, Bukan Kematian Massal Pertama

Jumat, 14 Oktober 2022 20:36 WIB

Ilustrasi obat batuk sirup. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi konfirmasinya bahwa sirup obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals Limited yang berbasis di India telah terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol. Kontaminasi itu yang berada di balik kematian 69 anak di Gambia, Afrika Barat. Seluruhnya disertai gangguan atau cedera ginjal akut.

"Analisis laboratorium dari sampel masing-masing produk menegaskan bahwa mereka mengandung dietilen glikol dan etilen glikol sebagai kontaminan dalam jumlah yang tidak dapat diterima," bunyi pengumuman WHO.

Baca juga: BPOM Bilang Sirup Obat Batuk untuk Anak di Gambia tak Beredar di Indonesia

Apa itu dietilen glikol dan bahayanya?

Dietilen glikol adalah cairan higroskopis yang berasa manis, tidak berwarna, tidak berbau, yang biasa digunakan dalam sediaan komersial antibeku, minyak rem, rokok, dan beberapa pewarna. Dosis mematikannya adalah sekitar 1.400 mg per kg. Di Amerika Serikat, otoritas obat dan makanan setempat hanya mengizinkan 0,2 persen kadar dietilen glikol dalam polietilen glikol ketika polietilen glikol digunakan sebagai bahan tambahan makanan.

Sedangkan di Australia tidak mengizinkan dietilen glikol sama sekali sebagai bahan tambahan makanan karena toksisitasnya. Kadar yang diperbolehkan sebagai pengotor polietilen glikol dalam pasta gigi pun kurang dari 0,25 persen.

Jika konsumsi dietilen glikol dan etilen glikol melebihi batas ambang tersebut, yang terjadi adalah sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut, hingga kematian.

Pada sebuah penelitian, cedera ginjal akut biasanya merupakan penyebab utama kematian karena keracunan dietilen glikol dan etilen glikol. Kematian bisa terjadi antara 8 dan 24 jam setelah terpapar dosis mematikan. Gejala awal yang ditimbulkan ialah diare dan perubahan keadaan mental.

Keracunan dietilen glikol juga dapat menyebabkan penyakit hati, pankreatitis, dan kelainan neurologis, yang muncul hingga beberapa hari setelah terpapar.

Bukan kematian massal pertama akibat dietilen glikol

Setidaknya ada 18 kasus keracunan massal akibat dietilen glikol yang diketahui pernah terjadi di dunia. Wabah massal dari senyawa yang terkontaminasi ini terlihat antara lain,

- Di Haiti pada 1995-1996 yang mengakibatkan 109 anak dirawat di Rumah Sakit dan berujung pada kematian 88 anak.

- Di Bangladesh, pada 1990, setidaknya 339 anak mengalami gagal ginjal, dan kebanyakan dari mereka meninggal setelah pemberian sirup parasetamol (asetaminofen) yang terkontaminasi dietilen glikol.

- Di Amerika, lebih dari 100 orang meninggal di 15 negara bagian pada 1937. Insiden itu disebabkan S.E. Massengill Co. (sebuah perusahaan obat Tennessee), memproduksi sulfanilamide yang dilarutkan dengan dietilen glikol.

Terapi untuk pasien keracunan dietilen glikol

Terapi Fomepizole atau bisa juga dengan terapi etanol harus segera diberikan untuk mencegah dietilen glikol dimetabolisme menjadi senyawa yang menyebabkan kerusakan nyata. Hanya saja pada kasus diagnosis yang terlambat dimana etanol atau fomepizole tidak efektif, karena dietilen glikol telah dimetabolisme, hemodialisis menjadi satu-satunya pengobatan yang memungkinkan. Hemodialisis dapat diberikan sendiri atau dalam kombinasi dengan etanol atau fomepizole.

ZAHRANI JATI HIDAYAH (BERBAGAI SUMBER)

Advertising
Advertising


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

16 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

5 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

5 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

8 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

10 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

13 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

13 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

14 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya