RSHS Bandung Tangani 12 Pasien Gagal Ginjal Akut, 1 Anak Masuk ICU

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Rabu, 19 Oktober 2022 13:39 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Plt Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS) Dr.Yana Muhammad Supriatna meninjau ruang isolasi Kemuning di RSHS, Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam, 12 Juni 2021. ANTARA/Novrian Arbi

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan sudah menangani 12 anak pasien gagal ginjal akut sejak Agustus 2022. Konsultan Nefrologi Anak RSHS Dany Hilmanto mengatakan dari 12 anak itu, pasien yang berusia paling tinggi yakni 13 tahun. Sedangkan sisanya, kata dia, mayoritas berusia di bawah 6 tahun.

"Sampai hari ini ada total 12 orang, dan sekarang dalam perawatan ada tiga orang, ada di ICU satu orang, tapi yang satu orang lainnya sudah membaik, dan Insya Allah bisa pulang," kata Dany di RSHS Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 19 Oktober 2022.

Selama penanganan penyakit itu, dia mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar bisa segera mengetahui penyebab penyakit misterius tersebut. Selain itu, menurutnya pihaknya juga merujuk kepada pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dalam penanganan penyakit gangguan ginjal akut pada anak.

Pedoman itu, kata dia, sudah memberikan alur penanganan secara jelas yang juga dipedomani dari fasilitas kesehatan tingkat puskesmas. Sejauh ini, dia pun mengingatkan kepada masyarakat jika anak mengalami demam, batuk, atau pilek, selama 14 hari, maka dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan medis.

"Kalau masih normal-normal ya dipantau, kalau nggak normal ya pasien dibawa ke rumah sakit rujukan, di pedomannya juga sudah disampaikan jelas," kata dia.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Staf Divisi Nefrologi Ahmedz Widiasta mengatakan 12 pasien itu berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, hingga sejumlah daerah di luar Bandung. Dia mengatakan pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di berbagai wilayah untuk bisa mendeteksi penyakit itu sejak dini agar penanganan bisa lebih cepat dilakukan.

"Jadi banyaknya di bawah lima tahun, gejalanya itu seperti demam yang tidak terlalu tinggi, muntah, batuk, dan pilek," kata Ahmedz.

Baca juga: Temuan Kasus Gagal Ginjal Akut Serang Anak Usia 8 Bulan di Jateng

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

2 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

3 hari lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

5 hari lalu

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan 11 butir pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit lupus pada anak secara mandiri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

6 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

6 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

7 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

7 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

8 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

11 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

11 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya