TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) wilayah Jawa Tengah menelusuri temuan satu kasus gagal ginjal akut pada anak usia delapan bulan di Kabupaten Banyumas. Ketua IDAI Jawa Tengah Fitri Hartanto mengatakan pihaknya sedang menindaklanjuti kasus tersebut. Berdasarkan laporan yang masuk ke IDAI Jawa Tengah, diagnosis gagal ginjal pada pasien anak tersebut sudah tegak.
IDAI Jawa Tengah, kata dia, masih menelusuri penyebab pasien anak tersebut mengalami gagal ginjal akut. "Masih kami cari penyebabnya, apakah juga mengonsumsi obat paracetamol yang ditengarai mengandung etilen glikol," katanya pada Rabu, 19 Oktober 2022
Ia mengatakan bahwa dokter-dokter anak di wilayah Jawa Tengah telah diminta melaporkan temuan dugaan gagal ginjal akut pada anak serta mengecek apakah pasien punya riwayat terserang Covid-19, gangguan saluran pernafasan, maupun saluran cerna.
Kementerian Kesehatan telah mencatat 189 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak dari berbagai wilayah di Indonesia. Menurut data kementerian, gagal ginjal akut misterius terjadi pada anak usia enam bulan sampai 18 tahun.
Adapun IDAI pada Selasa 18 Oktober 2022 menyampaikan bertambahnya kasus gagal ginjal menjadi 192 kasus di 20 provinsi. Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan kenaikan data ini bukan berarti melonjak tiba-tiba. Data tersebut merupakan data kumulatif dari bulan Januari-Oktober 2022.
"Jadi walaupun kelihatannya angka melonjak tinggi tetapi itu kumulatif dari sebelumnya. Jadi baru di laporkan hari ini, hari ini ada update-nya yang terakhir 192 kasus ya. Sampai sore ini ", kata Piprim Selasa, 18 Oktober 2022.
Baca juga: Panduan Konsumsi Obat Sirup yang Aman dari BPOM
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.