Dari Nganjuk ke Texas, Kiprah Zainal Jadi Dosen dan Peneliti di Amerika

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Kamis, 27 Oktober 2022 10:19 WIB

Zainal Abidin asal Nganjuk, Jawa Timur yang kini berkiprah di Negeri Paman Sam, menjadi pengajar di University of Texas, di San Antonio. Foto: dok istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Lahir dan besar di daerah tak menyurutkan semangat Zainal Abidin, pria asal Nganjuk, Jawa Timur untuk menekuni bidang keilmuan Teknik Mesin. Zainal kini berkiprah di Amerika Serikat dan menjadi salah satu pengajar di University of Texas, di San Antonio, Amerika Serikat.

Pria berusia 47 tahun ini menggali ilmu di sejumlah universitas baik di dalam maupun luar negeri. Zainal merupakan sarjana teknik mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) yang lulus pada 1998. Dia lalu melanjutkan studi magisternya di perguruan tinggi yang sama, ITB dan lulus pada 2001. Tak berhenti di situ, pada 2002 ia melanjutkan program doktoral di Graz University of Technology, Austria.

Pada 2005, selepas menyelesaikan pendidikan di Austria, Zainal mendapatkan tawaran sebagai peneliti dari sebuah lembaga penelitian yang berbasis di San Antonio. Pada akhir 2009, ia terbang ke Amerika Serikat memboyong istrinya dan menetap hingga di sana sampai kini.

"Saya berasal dari kampung, pelosok Nganjuk. Saya tidak pernah mengira bisa ke Amerika. Dengan izin Allah, saya bisa ke Amerika sampai sekarang," kata Zainal dilansir dari laman resmi nu.or,id pada Kamis, 27 Oktober 2022.

Selain beraktivitas di lembaga penelitian tersebut, Katib Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat-Kanada itu jugamenjadi Adjunct Professor Universitas Texas di San Antonio, Amerika Serikat. Dirinya mengampu mata kuliah Teknik Mesin. "Saya mengajar S1 di sini (Universitas Texas) program teknik mesin, saya juga melakukan bimbingan ke anak pascasarjana," ujar Zainal.

Advertising
Advertising

Dari Austria ke Amerika Boyong Semua Furnitur

Usai kelulusannya di Graz University of Technology, Zainal menyebut dirinya sempat bekerja untuk perusahaan yang bergerak di ranah pengembangan, simulasi, dan pengujian sistem powertrain di Austria pada 2008.

Di tahun berikutnya, ia mendapat tawaran untuk menjadi peneliti di Southwest Research Institute, sebuah lembaga penelitian yang berbasis di San Anotnio, Texas, Amerika Serikat. Mulanya, Zainal mengaku berat untuk merespons tawaran tersebut.

Ia merasa sudah cukup mapan dan stabil untuk menetap di Austria. Namun, setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya ia menerima tawaran tersebut dan bersedia untuk terbang ke Amerika Serikat di akhir 2009.

"Saya kerja di industri di Austria sejak 2008 sampai 2009. Waktu itu ada tawaran dari Amerika dari lembaga penelitian. Karena kami sudah lumayan settle di Austria, ketika ada tawaran itu kami juga agak bingung," kata Zainal.

Namun akhirnya, setelah bernegosiasi dan melalui berbagai pertimbangan, Zainal akhirnya memutuskan terbang ke Amerika Serikat. Semua peralatan dan furniturenya diboyong ke sana.

"Mereka negosiasi dan mau membiayai semuanya termasuk tiket pesawat 3-4 kali karena seluruh peralatan kami seperti furnitur dan lain-lain diangkut semua ke Amerika. Saya sepakat cari pengalaman lain. Saya dan istri di Amerika sini mulai dari akhir 2009 sampai sekarang," tambahnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

12 menit lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

1 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

1 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

1 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya