Mengenal Petrichor, Aroma Hujan yang Dirindukan

Senin, 31 Oktober 2022 20:20 WIB

Ilustrasi hujan. REUTERS/Zoran Milich

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika hujan turun, aroma hujan yang khas yang musky mulai memenuhi indera penciuman. Aroma yang ditimbulkan pun dianggap menenangkan dan dikenal dengan nama petrichor. Lalu, dari mana sebenarnya aroma hujan atau petrichor itu berasal?

Ketika akan turun hujan terutama sebelumnya sudah lama tidak diguyur hujan, aroma khas musky akan tercium dengan pekat. Bau ini juga kerap dideskripsikan sebagai bau hujan bau tanah, atau bau alam. Sebelum membahas lebih jauh mengenai petrichor, terlebih dahulu mengetahui asal kata dan makna istilah ini. Kata ‘petrichor’ berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua kata, yaitu petra dan ichor. Petra atau petros bermakna batu sedangkan ichor memiliki arti darah mulia para dewa dan dewi.

Baca: Kenapa Aroma Hujan Begitu Menyegarkan? Ini Kata Ahli

Petrichor Aroma Hujan

Melansir acs.org, namun. Isabel Joy Bear dan Richard Grenfell Thomas, dua ilmuwan asal Australia menamakan aroma ini sebagai petrichor pada 1964. Keduanya mendefinisikan petrichor sebagai aroma unik yang hadir setelah hujan turun di tanah yang kering. Melansir berbagai sumber, istilah petrichor diciptakan pertama kali oleh Thomas untuk menggambarkan bau tanaman argillaceous.

Saat musim kemarau, tanaman tersebut memproduksi minyak yang diserap oleh tanah. Ketika musim hujan, minyak tersebut dilepaskan ke udara bersama senyawa lain, seperti geosimin, produk sampingan metabolik dari actinobacteria tertentu, yang dipancarkan oleh tanah basah, menghasilkan aroma yang khas.

Advertising
Advertising

Badai petir turut berperan menciptakan petrichor karena petir melakukan pelepasan listrik di atmosfer sehingga menghasilkan aroma ozon yang bersih dan tajam. Prof Maribeth Stolzenburg dari University of Mississippi menjelaskan bahwa badai petir terutama ketika hujan meningkatkan kualitas udara. Sebagian besar debu, aerosol, dan partikulat lainnya yang terkena air hujan mmebuat udara menjadi bersih.

Selain itu, asam hujan turut memengarihi pembentukan aroma hujan atau petrichor. Melansir science.howstuffworks.com, asam-asaman tersebut berasal dari tanah dan tumbuhan yang dikenal dengan nama palmitic acid dan stearic acid. Terkadang, petrichor yang terbentuk dari asam-asaman ini membuat baru aroma hujan tidak sedap dan tidak enak dicium.

Karena bahan kimia bersifat asam ini ditemukan di puing-puing organik, seperti spora bakteri, zar bahan bakar, dan lain sebagainya. Semakin jarang hujan turun di suatu wilayah, hujan pertama akan mengeluarkan petrichor yang lebih kuar daripada biasanya.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Petrichor Aroma yang menguar Saat Hujan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

5 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

14 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

2 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

5 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

6 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

6 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

8 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

8 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya