Kejadian Gempa-gempa di Mars, dari Sini Gelombang Seismiknya Berasal

Selasa, 1 November 2022 00:15 WIB

Retakan di Sistem Cerberus Fossae di Mars. SA/DLR/FU Berlin

TEMPO.CO, Jakarta - Secara geologi, Planet Mars bisa jadi bukanlah dunia yang mati seperti yang diperkirakan selama ini. Mars sepertinya memiliki magma di perutnya.

Planet Merah ini diduga pernah memiliki gunung api, meski tidak untuk periode yang sepanjang jutaan tahun. Sisa dapur magma-nya diduga masih ada saat ini.

Baca juga:
Setelah Sampai ke Mars, UEA Ingin ke Bula Bareng Cina

Advertising
Advertising

Indikasinya adalah sesuatu mirip deposit magma ditemukan dekat Cerberus Fossae, sebuah kawasan retakan oleh patahan di Mars. Penemuan oleh Simon Stähler di ETH Zurich, Swiss, dan koleganya ini telah dipublikasikan daring di Jurnal Nature Astronomi, 27 Oktober 2022.

Simon dkk mempelajari sebuah klaster terdiri lebih dari 20 kejadian seismik yang terekam robot InSight milik NASA di Mars. Wahana pendarat (lander) ini sampai di Mars pada 2018 memang dengan misi mempelajari gelombang seismik yang merambat di permukaan planet itu maupun dari lapisan kedalamannya.

Simon dkk meneliti kecepatan dan frekuensi dari gelombang-gelombang seismik itu untuk dapat memahami struktur geologis Mars. "Kami sekarang telah memiliki cukup data untuk melihat pola statistik tertentu, dan kami mampu memetakan lokasi gempa-gempa di Mars," kata Simon.

Dia dan timnya mengungkap banyak marsquake yang direkam InSight sejak 2018, baik yang lemah maupun kuat, mungkin teratribusi ke kawasan Cerberus Fossae. Berdasarkan analisis karakteristik spektral dari gelombang-gelombang tersebut, para penelitinya menduga kalau magma pernah ada di bawah permukaan kawasan itu.

Banyak frekuensi rendah yang terekam biasanya berasosiasi dengan situasi vulkanik di Bumi. "Pasti ada beberapa dapur magma atau benda panas--gunung api aktif--khusus di area Mars itu," kata Anna Mittelholz dari Harvard University, anggota tim peneliti.

Tim itu menegaskan temuan dari citra satelit yang menunjukkan deposit debu gelap mengelilingi kawasan yang sama, yang menuntun kepada dugaan aktivitas vulkanik sekitar 50 ribu tahun lalu. Kedalamannya 30-50 kilometer di bawah permukaan.

Nick Teanby dari University of Bristol, Inggris, mengatakan bahwa banyak orang keliru meyakini planet-planet sebagai bodi yang tidak berubah sepanjang waktu. "Saya kira yang menarik adalah ada banyak fitur baru ini di permukaan (Mars) dan mereka bisa saja masih aktif," katanya.

NEW SCIENTIST, NATURE


Berita terkait

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

1 hari lalu

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

Erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 05.06 WIB dengan visual letusan tidak teramati.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

3 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

3 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

4 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

4 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

5 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya