3 Jenis Ular Kobra, Apa Saja Bedanya?

Selasa, 1 November 2022 10:19 WIB

Ilustrasi ular kobra.techexplorist.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ular kobra spesies yang berbisa. Mengutip San Diego Zoo Animals and Plants, ular kobra berkerabat dengan anggota famili Elapidae. Ular dalam famili itu taringnya pendek. Ular kobra membunuh mangsanya menyuntikkan racun neurotoksin melalui taringnya.

Ular kobra hanya menyerang manusia jika merasa terancam. Seperti ular berbisa lainnya, gigitan kobra bisa mematikan jika tidak ditangani secara tepat. Ular kobra juga dikenal sebagai spesies pilihan bagi para pawang ular di Asia Selatan. Ular itu bergoyang sebagai respons terhadap gerak dari pawang, dikutip dari Britannica.

Jenis ular kobra

1. Naja (kobra sejati)

Advertising
Advertising

Sebagian besar ular kobra dari genus Naja dalam keluarga Elapidae. Ular dalam genus ini secar dikenal sebagai kobra sejati. Itu karena spesies kobra paling luas, terkenal, dan bisa dikenali di seluruh dunia. Saat ini ada 38 total spesies kobra dalam kelompok ini. Mereka hidup di seluruh Afrika dan Asia.

Ular ini tubuhnya panjang dan ramping. Kobra bisa mengangkat bagian depan tubuh dari tanah dan menjulurkan tudung lehernya yang lebar dan rata. Sebagian besar kobra, mampu melakukan mekanisme pertahanan sampai batas tertentu.

Baca: Ular Kobra, Mengenali Efek Bisa Spesies Ini

Spesies dalam genus Naja:

  • Naja salah satu ular paling mematikan di India .
  • Naja haje atau kobra Mesir, salah satu ular paling mematikan di Afrika Utara.
  • Naja nigricollis atau ular kobra berleher hitam, mampu meludahkan racun neurotoksik dan sitotoksik yang menyebabkan kebutaan jika terkena mata.
  • Naja atra atau kobra Cina. Mengutip World Atlas, jenis kobra ini hidup di Cina selatan. Neurotoksin dan sitotoksin terkandung dalam bisa ular kobra Cina.

2. Ophiophagus (king kobra)

Mengutip A-Z Animals, genus Ophiophagus salah satu spesies kobra paling terkenal di dunia. Ophiophagus hannah sering disebut sebagai king cobra. Meski sekilas menyerupai sebagian besar kobra Naja, namun king cobra mendapat pengelompokan terkhusus. Tudungnya sangat besar dan menonjol dengan pola bergaris unik yang memanjang di sepanjang leher.

Istilah Ophiophagus juga dasarnya memiliki arti pemakan ular. Tak seperti kebanyakan kobra lainnya, yang terutama memakan hewan pengerat kecil, burung, dan terkadang kadal, king cobra memakan ular lain yang lebih kecil .

3. Pseudohaje (kobra pohon)

Genus Pseudohaje berisi dua spesies yang dikenal sebagai kobra pohon atau kobra hutan. Ini kobra paling arboreal, sebagian besar waktunya memanjat kanopi pohon di hutan lebat. Kedua spesies dalam genus ini berasal dari Afrika Tengah.

Selain sifatnya arboreal atau hidup di pohon, ciri utama lainnya mata ular ini cenderung besar dan taringnya kecil. Ketika matanya makin membesar memungkinkan melihat mangsa dengan lebih baik dari puncak pohon. Tudungnya juga sangat kecil dan kurang menonjol dibandingkan kobra biasa.

Baca: Pawang Ular Tewas Digigit Kobra di Trenggalek, Bagaimana Mengatasi Gigitan Ular?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

11 jam lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

3 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

3 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

3 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

3 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

3 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

3 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

10 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya